Cari yang antum mau

Minggu, 14 Januari 2024

Bila tiba bulan Rajab, banyak bertebaran hadits-hadits tentang amalan khusus di bulan Rajab

 *Mengkritisi Amalan Khusus Bulan Rojab*


Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi


Bila tiba bulan Rajab, banyak bertebaran hadits-hadits tentang amalan khusus di bulan Rajab. 

Bagaimana sebenarnya status riwayat-riwayat tersebut?!


Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Tidak ada hadits shahih yang dapat dijadikan hujjah seputar amalan khusus di bulan Rajab, baik puasa maupun shalat malam dan sejenisnya. Dan dalam menegaskan hal ini, aku telah didahului oleh Imam Abu Ismail al-Harawi al-Hafizh, kami meriwayatkan darinya dengan sanad shahih, demikian pula kami meriwayatkan dari selainnya.” (Tabyin ‘Ajab bima Warada fi Rajab hlm. 6)


Termasuk diantaranya adalah hadits tentang Sholat Roghoib. Imam Nawawi berkata: “Shalat yang dikenal dengan shalat Ragha’ib dua belas raka’at antara Maghrib dan Isya’ awal malam Jum’at bulan Rajab serta shalat malam Nisfu Sya’ban seratus raka’at, termasuk bid’ah mungkar dan jelek. Janganlah tertipu dengan disebutnya kedua shalat tersebut dalam kitab Qutul Qulub dan Ihya’ Ulumuddin (oleh al-Ghazali) dan jangan tertipu pula oleh hadits yang termaktub pada kedua kitab tersebut. Sebab, seluruhnya merupakan kebatilan.” (Majmu’ Syarh Muhadzdzab 3/549)


Oleh karena itu tidak boleh mengkhususkan puasa, sholat, umroh, sembelihan dan ibadah lainnya di bulan Rojab.


Imam Suyuthi berkata, “Mengkhususkan bulan Rajab dengan puasa, dibenci. Asy-Syafi’i berkata, ‘Aku membenci bila seseorang menyempurnakan puasa sebulan penuh seperti puasa Ramadhan. Demikian pula mengkhususkan suatu hari dari hari-hari lainnya….”


Dan Imam Abdullah al-Anshari –seorang ulama Khurasan– tidak berpuasa bulan Rajab bahkan melarangnya seraya berkata, “Tidak satu hadits pun yang shahih dari Rasulullah tentang keutamaan bulan Rajab dan puasa Rajab.”


Bila dikatakan, “Bukankah puasa termasuk ibadah dan kebaikan?” Jawabnya: “Benar. Tapi ibadah harus berdasarkan contoh dari Rasulullah. Apabila kita ketahui haditsnya dusta, berarti tidak termasuk syari’at.”

Bulan Rajab diagung-agungkan oleh Bani Mudhar di masa jahiliyah sebagaimana dikatakan Umar bin Khaththab. Bahkan beliau memukul tangan orang-orang yang berpuasa Rajab. Demikian pula Ibnu Abbas –yang berjuluk lautan ilmu umat– membenci puasa Rajab. Ibnu Umar pun apabila melihat manusia berpuasa Rajab, beliau membencinya seraya berkata, “Berbukalah kalian, sesungguhnya Rajab adalah bulan yang diagungkan oleh ahli jahiliyah.”

(Al Amru bil Ittiba’ hal. 174-176 oleh as-Suyuthi)


Kesimpulan perkataan para ulama di atas, “Tidak boleh mengkhususkan puasa di bulan Rajab sebagai pengagungan terhadapnya. Sedangkan apabila seseorang telah terbiasa (rutin) berpuasa sunnah (puasa Dawud atau Senin-Kamis misalnya, baik di bulan Rajab maupun bukan) dan tidak beranggapan sebagaimana anggapan salah masyarakat awam sekitarnya, maka diperbolehkan.

Wallahu A'lam.


┈┉┅━━••••━━┅┉┈


#yau #yusufabuuabiadah #doa #keinginan #citacita #serialdoayau #kumpulandoa #serialhadits #serialhaditsyau #rajab #amalanbulanrajab #hukumrebowekasan


🌐 Website : abiubaidah.com

📱Facebook: FB.com/YusufAbuUbaidah

💻YouTube : bit.ly/youtubeYAU

📲Instagram: bit.ly/YAUig

🖥Twit: twitter.com/YusufAbuUbaidah

📱Tiktok : tiktok.com/@yusufabuubaidah 

📟Telegram: t.me/ilmu20

📚 Ebook: abiubaidah.com/ebook


┈┉┅━━••••━━┅┉┈


*Donasi Operasional YAU*

| Bank Syariah Indonesia 

| Cab. Cimahi

| Kode Bank 451

| No. Rek 9119-1444-15

| Atas Nama: YAU Operasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...