Cari yang antum mau

Rabu, 15 November 2023

HUKUM SUJUD SAHWI DAN SEBABNYA

 ๐Ÿ”Š *MATERI 20 : HUKUM SUJUD SAHWI DAN SEBABNYA*


๐Ÿ“† Rabu, 01 Jumadil Ula 1445 H/15 November 2023 M

๐Ÿ‘ค Ustadz Mu'tashim, Lc., M.A.

๐Ÿ“— Fiqih : Modul 02

๐ŸŒhttps://madeenah.bimbinganislam.com/


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


_MADEENAH..._

_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_


ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุนุฏ


Sampai kepada bab yang keenam ini kita akan membicarakan tentang Sujud Sahwi.


Pada pasal pertama kita akan membaca tentang; Disyari'atkannya Sujud Sahwi dan Sebabnya.


Yang dimaksud dengan sujud Sahwi adalah sujud yang diperintahkan untuk dilakukan di akhir shalat karena beberapa sebab. Sujud sahwi ini dilakukan untuk menambal kekurangan yang dilakukan di dalam shalat atau karena kelebihan raka'at atau karena keraguan yang terjadi pada shalat tersebut.


Sujud sahwi ini disyari'atkan dan diperintahkan sebagaimana Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ sabdakan,


ุฅِุฐَุง ู†َุณِูŠَ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ูَู„ْูŠَุณْุฌُุฏْ ุณَุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ


_"Apabila seorang hamba lupa (dalam shalatnya), maka hendaknya dia sujud sebanyak dua sujud (dua kali)."_


(Hadits riwayat Imam Muslim).


Dan berdasarkan apa yang telah dilakukan Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ sebagaimana nanti akan kita dapatkan dari perilaku Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ yang pernah melakukan sujud Sahwi.


Dan sepakat para ulama tentang disyari'atkannya sujud Sahwi.


Sebabnya (sebab sujud Sahwi) sebagaimana tadi telah kita katakan ada tiga.


⑴ Karena tambahan raka'at yang dilakukan (kelebihan raka'at).


⑵ Karena kekurangan raka'at yang dilakukan.


⑶ Karena keragu-raguan yang didapatkan di dalam shalatnya.


Kemudian,


Pasal yang kedua: Kapan sujud-sujud Sahwi itu diwajibkan?


Ada beberapa keadaan atau sebab diwajibkan sujud-sujud sahwi tersebut,


[1] Apabila dia menambah amalan (perbuatan) dari jenis amalan di dalam shalatnya, misalnya dia menambah rukuk, menambah sujud, menambah berdiri atau duduk, maka hal ini bisa menjadikan harus melakukan sujud Sahwi.


Sebagaimana hadits dari Ibnu Mas'ud _radhiyallaahu ta'ala 'anhu_ lakukan,


ุตَู„َّู‰ ุจِู†َุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฎَู…ْุณًุง ูَู„َู…َّุง ุงู†ْูَุชَู„َ ุชَูˆَุดْูˆَุดَ ุงู„ْู‚َูˆْู…ُ ุจَูŠْู†َู‡ُู…ْ ูَู‚َุงู„َ ‏"‏ ู…َุง ุดَุฃْู†ُูƒُู…ْ ‏"‏ ‏.‏ ู‚َุงู„ُูˆุง ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ู‡َู„ْ ุฒِูŠุฏَ ูِูŠ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉِ ู‚َุงู„َ ‏"‏ ู„ุงَ ‏"‏ ‏.‏ ู‚َุงู„ُูˆุง ูَุฅِู†َّูƒَ ู‚َุฏْ ุตَู„َّูŠْุชَ ุฎَู…ْุณًุง ‏.‏ ูَุงู†ْูَุชَู„َ ุซُู…َّ ุณَุฌَุฏَ ุณَุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ ุซُู…َّ ุณَู„َّู…َ


"Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ ketika shalat bersama para sahabat, Beliau melakukan shalat sebanyak lima kali. Maka sahabatnya menanyakan kepada dia, ‘Apa yang terjadi? Apakah ditambah shalat tersebut?’ Maka Rasulullah mengatakan, _’Tidak.’_ Maka mereka mengatakan, ’Engkau (Rasulullah) telah melakukan shalat sebanyak lima raka'at.’ Maka Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ berdiri, kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ sujud dengan dua sujud kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ melakukan salam, kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ menambahkan.


ุฅِู†َّู…َุง ุฃَู†َุง ุจَุดَุฑٌ ู…ِุซْู„ُูƒُู…ْ ุฃَู†ْุณَู‰ ูƒَู…َุง ุชَู†ْุณَูˆْู†َ


_"Bahwa aku adalah manusia yang terkadang lupa sebagaimana kalian lupa."_


ูَุฅِุฐَุง ู†َุณِูŠَ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ูَู„ْูŠَุณْุฌُุฏْ ุณَุฌْุฏَุชَูŠْู†ِ ‏


_"Apabila kalian lupa maka hendaknya dia sujud sebanyak dua sujud."_


(Hadits riwayat Imam Muslim).


Maka bila seseorang mengetahui bahwa ada tambahan di dalam jumlah raka'atnya, maka pada saat itu pula dia harus duduk kemudian dia meneruskan shalatnya dengan tasyahud kemudian dia melakukan sujud Sahwi.


[2] Kemudian keadaan yang kedua yang harus dia lakukan adalah dia salam sebelum sempurna shalatnya, maka dia harus melakukan sujud Sahwi, artinya dia menambahkan raka'at yang kurang kemudian setelahnya dia harus melakukan sujud Sahwi.


Sebagaimana disebutkan di dalam hadits Amran Ibnu Hushain bahwa dia berkata,


ุณู„ู… ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ๏ทบ ููŠ ุซู„ุงุซ ุฑูƒุนุงุช ู…ู† ุงู„ุนุตุฑ


"Rasulullah telah melakukan salam padahal raka'at tersebut baru tiga raka'at pada shalat Ashar. Kemudian,


ุซู… ู‚ุงู… ูุฏุฎู„ ุงู„ุญุฌุฑุฉ


Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ berdiri kemudian masuk ke dalam kamarnya, maka ada seseorang yang disebut dengan dzul yadaini dan mengatakan kepada Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_,


ุฃู‚ุตุฑุช ุงู„ุตู„ุงุฉ؟


'Apakah engkau memendekkan shalat wahai Rasulullah?'


ูุฎุฑุฌ


Maka Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ keluar kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ menambahkan kekurangan tersebut yang telah dia tinggalkan, kemudian dia Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ salam, kemudian setelah salam Rasulullah _shallallhu 'alayhi wa sallam_,


ุซู… ุณุฌุฏ ุณุฌุฏุชูŠ ุงู„ุณู‡ูˆ، ุซู… ุณู„ู…


Kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ melakukan dua sujud sahwi, kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ salam.


Ini keadaan yang kedua, apabila ada kekurangan maka dia harus melakukan sujud Sahwi setelah menambah kekurangan tersebut.


[3] Yang ketiga apabila dia melakukan suatu kesalahan yang mengurangi dari raka'at dia, artinya ketika dia membaca misalnya, ketika dia membaca surat Al-Fatihah, Surat Al-Fatihahnya kurang dan sebagainya, artinya belepotan yang menjadikan rukunnya itu tidak sah, maka dia harus menambah raka'atnya kemudian dia wajib untuk melakukan sujud Sahwi .


[4] Kemudian yang keempat adalah dia meninggalkan suatu yang wajib, maka dia wajib untuk melakukan sujud Sahwi sebagaimana hadits dari Ibnu Buhainah bahwa dia berkata,


ุตู„ู‰ ู„ู†ุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ๏ทบ ุฑูƒุนุชูŠู† ู…ู† ุจุนุถ ุงู„ุตู„ูˆุงุช ุซู… ู‚ุงู… ูู„ู† ูŠุฌู„ุณ، ูู‚ุงู… ุงู„ู†ุงุณ ู…ุนู‡، ูู„ู…ุง ู‚ุถู‰ ุตู„ุงุชู‡ ูˆู†ุธุฑู†ุง ุชุณู„ูŠู…ู‡ ูƒุจุฑ ู‚ุจู„ ุงู„ุชุณู„ูŠู… ูุณุฌุฏ ุณุฌุฏุชูŠู† ูˆู‡ูˆ ุฌุงู„ุณ، ุซู… ุณู„ู….


Yang artinya dalam hadits ini, "Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ yang seharusnya dia melakukan tasyahud awal, namun Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ tidak melakukan tasyahud awal, kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ langsung berdiri sampai akhirnya Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ menyadarinya, kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ sebelum salam Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ sujud Sahwi dalam keadaan duduk, kemudian baru Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ melakukan salam."


[5] Kemudian keadaan yang kelima yang wajib untuk sujud sahwi, apabila seseorang itu ragu di dalam raka'at shalatnya berapa dia telah melakukan shalat. Maka dalam keadaan ini dia wajib melakukan sujud Sahwi, setelah dia memilih raka'at yang paling sedikit yang dia yakini, kemudian dia menambahkan raka'at tersebut, kemudian dia baru melakukan sujud Sahwi.


Ini bila ragu, kalau seandainya dia yakin setelahnya, maka tidak perlu melakukan sujud Sahwi.


_Wallahu ta'ala a'lam bishshawab._


Semoga bermanfaat.


_Fa Jazaakumullah Khayran._


ูˆ ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...