Cari yang antum mau

Jumat, 28 Juli 2023

MATERI 25 : KEWAJIBAN BAGI WANITA HAID DAN NIFAS

 ๐Ÿ”Š *MATERI 25 : KEWAJIBAN BAGI WANITA HAID DAN NIFAS*


๐Ÿ“† Jum'at, 10 Muharram 1445 H/28 Juli 2023 M

๐Ÿ‘ค Ustadz Mu'tashim, Lc., M.A. 

๐Ÿ“— Fiqih - Modul 01

๐ŸŒ https://madeenah.bimbinganislam.com/


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


_MADEENAH..._

_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_

 

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… 

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 

ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุจุนุฏ 

 

Pada mas'alah yang kelima ini, setelah kita mempelajari tentang apa yang dilarang bagi seorang wanita yang sedang haid dan nifas, maka di sini kita akan mempelajari tentang apa yang wajib dilakukan oleh seorang yang sedang haid, artinya yang berkaitan dengan haid tersebut.


Di antaranya adalah: 


⑴  _Seorang yang haid dan setelah selesai haidnya, maka dia wajib untuk mandi._


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam,_


ุฏุนูŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู‚ุฏุฑ ุงู„ุฃูŠุงู… ุงู„ุชูŠ ูƒู†ุช ุชุญูŠุถูŠู† ููŠู‡ุง، ุซู… ุงุบุชุณู„ูŠ ูˆุตู„ูŠ


_"Maka tinggalkanlah shalat sebanyak hari-hari yang kamu kedatangan haid tersebut, kemudian mandilah kalau sudah selesai dan lakukanlah shalatlah."_


(Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhฤri dan Muslim).


Kemudian yang kedua adalah: 


⑵  _Al-Buluugh (ุงู„ุจู„ูˆุบ)_


_Ketika seseorang mengalami haid, maka itu tanda bawa dia telah mencapai masa balighnya dia, dia telah terbebani dengan syari'at-syari'at Islam yang di situ sudah ada dosa dan pahala._


Sudah ada dosa terutama dengan apa yang dia tinggalkan dari perintah-perintah Allah _Subhanahu wa Ta'ala._ Sebagaimana sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ 


ู„ุง ูŠู‚ุจู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ุงุฉ ุญุงุฆุถ ุฅู„ุง ุจุฎู…ุงุฑ


_"Allah tidak menerima shalatnya seorang wanita yang sedang haid (baligh) kecuali dengan penutup kepala."_

(Hadits yang riwayat Abu Dawud dan dihasankan oleh Imam At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullah).


Kemudian yang ketiga, 


⑶  _Dengan adanya haid tersebut maka akan diketahui masa 'iddahnya seorang wanita, apakah telah selesai atau tidak._


Sebagaimana yang Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ firmankan di dalam surat Al-Baqarah ayat 228.


Dimana Allah berfirman, 


ูˆَุงู„ْู…ُุทَู„َّู‚َุงุชُ ูŠَุชَุฑَุจَّุตْู†َ ุจِุฃَู†ْูُุณِู‡ِู†َّ ุซَู„َุงุซَุฉَ ู‚ُุฑُูˆุกٍ


_"Maka wanita-wanita yang ditalak hendaknya dia menanti masa 'iddah mereka sampai tiga kali quru' (haid)."_

(QS. Al-Baqarah: 228).


Yang dimaksudkan di sini adalah _tiga kali haid, artinya dengan haidnya dia maka akan diketahui bahwa masa 'iddah dia telah selesai._


Kemudian yang keempat adalah


⑷  _Dengan haid maka diketahui bahwa rahimnya tersebut itu sudah tidak ada janinnya atau masa 'iddahnya telah selesai._


Kemudian ada beberapa hal yang ingin digaris bawahi oleh penulis di sini, bahwa _apabila seorang wanita yang haid, dia telah suci dari haidnya atau nifasnya sebelum tenggelamnya matahari, maka dia harus melakukan shalat zhuhur dan ashar pada hari tersebut._


Dan _barangsiapa yang telah bersuci dari haidnya, telah selesai dari haid atau nifasnya sebelum terbitnya fajar maka dia wajib melakukan shalat maghrib dan isya pada malam tersebut, karena waktu shalatnya pada shalat yang kedua itu adalah waktu shalatnya yang pertama, dalam keadaan mempunyai udzur._


_Maksudnya bahwa waktu shalat isyanya (waktu malam, maghrib dan isyak) yang masih tersisa atau waktu shalat asharnya (waktu siang, zuhur dan asar) dia yang masih tersisa sebelum tenggelamnya matahari pada shalat ashar, maka itu waktunya shalat zhuhur dia ketika dia dalam keadaan ada udzur._


Dan ini sebagaimana yang dilakukan oleh jumhur, ini adalah _pendapatnya jumhur ulama dari madzhab Malik, Syafi’i dan Ahmad mengenai hal ini._


Kemudian _berkaitan dengan masa nifas yang terjadi pada diri seorang wanita. Dikatakan di sini bahwa tidak ada batasan minimal seorang wanita mengalami masa nifasnya. Apabila dia melihat bahwa darah tidak keluar lagi setelah beberapa hari atau beberapa pekan, maka dia telah dikatakan bersuci, dia dikatakan telah suci dari hadats besarnya. Maka dia mandi kemudian dia menjalankan aktifitas sebagaimana sebelumnya, sebelum dia mengalami persalinan._


Lalu *bagaimana dengan waktu maksimal seorang wanita yang mengalami masa nifas?* 


_Sepakat para ulama bahwa seorang wanita maksimal mengalami masa nifas adalah 40 hari di mana ketika dia telah 40 hari mengalami masa nifas, kemudian dia masih melihat darah dari nifas tersebut, maka dia mandi besar kemudian dia dikatakan telah bersih. Maka abaikan darah yang telah keluar setelah 40 hari tersebut._


Hal ini berdasarkan dari hadits Ummu Salamah di mana beliau menceritakan, 


ูƒَุงู†َุชِ ุงู„ู†ُّูَุณَุงุกُ ุนู„ู‰ ุนَู‡ْุฏِ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุชَุฌْู„ِุณُ ุฃَุฑْุจَุนِูŠู†َ ูŠَูˆْู…ًุง 


Dikatakan bahwa hadits ini adalah _hadits yang mauquf._  


Ummu Salamah mengatakan, bahwa _"Dulu para wanita yang mengalami masa nifas pada zaman Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mereka duduk selama 40 hari lamanya._ 


(HR. Abu Dawud, no.312, at-Tirmidzi, no.139, Ibnu Majah, no.648)


(mereka) tidak shalat, tidak puasa dan sebagainya. Artinya bahwa ketika dia sudah mencapai 40 hari maka hari yang ke-41 walaupun dia masih mendapatkan darah nifas maka hendaknya dia mandi kemudian dia melakukan shalat, puasa dan sebagainya.


Ini yang berkaitan dengan masalah nifas.


_Wallahu ta'ala a'lam wa bishshawab._

Semoga bermanfaat.


_Fa Jazaakumullah Khayran._


ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Kamis, 20 Juli 2023

MATERI 19 : PENGERTIAN TAYAMMUM

 ๐Ÿ”Š *MATERI 19 : PENGERTIAN TAYAMMUM*


๐Ÿ“† Kamis, 02 Muharram 1445 H/20 Juli 2023 M

๐Ÿ‘ค Ustadz Mu'tashim, Lc., M.A. 

๐Ÿ“— Fiqih - Modul 01

๐ŸŒ https://madeenah.bimbinganislam.com/


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


_MADEENAH..._

_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_

 

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… 

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 

ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุจุนุฏ 


Melanjutkan pada pertemuan sebelumnya tentang masalah mandi, kemudian pada bab yang kedelapan ini kita akan membicarakan tentang Tayammum.

Dan ada beberapa hal yang ingin kita jelaskan pada kesempatan kali ini, di antaranya adalah pengertian dari Tayammum itu sendiri. 


Yang dimaksudkan dengan _Tayammum adalah pengganti wudhu dengan mengusapkan debu ke wajah dan kedua tangan dengan menggunakan debu atau yang sejenisnya dengan aturan-aturan yang telah diatur oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala ุชุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ sebagai cara untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala_. 


Kemudian pada pasal yang pertama:  _Tentang hukum tayammum dan dalil disyari'atkannya Tayammum._


Tayammum itu disyari'atkan,  ini adalah keringanan yang Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ berikan kepada para hamba-Nya, dan ini adalah keindahan di dalam syari'at Islam dan ini khusus untuk umat ini yang tidak disyari'atkan pada umat-umat sebelumnya.


Dalil mengenai tayammum sebagaimana yang Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ sebutkan di dalam surat Al-Maidah ayat 6.


Allah katakan, 


ูŠٰุٓงَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠْู†َ ุงٰู…َู†ُูˆْุٓง ุงِุฐَุง ู‚ُู…ْุชُู…ْ ุงِู„َู‰ ุงู„ุตَّู„ٰูˆุฉِ ูَุงุบْุณِู„ُูˆْุง ูˆُุฌُูˆْู‡َูƒُู…ْ ูˆَุงَูŠْุฏِูŠَูƒُู…ْ ุงِู„َู‰ ุงู„ْู…َุฑَุงูِู‚ِ ูˆَุงู…ْุณَุญُูˆْุง ุจِุฑُุกُูˆْุณِูƒُู…ْ ูˆَุงَุฑْุฌُู„َูƒُู…ْ ุงِู„َู‰ ุงู„ْูƒَุนْุจَูŠْู†ِۗ ูˆَุงِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ุฌُู†ُุจًุง ูَุงุทَّู‡َّุฑُูˆْุงۗ ูˆَุงِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ู…َّุฑْุถٰูٓ‰ ุงَูˆْ ุนَู„ٰู‰ ุณَูَุฑٍ ุงَูˆْ ุฌَุงุۤกَ ุงَุญَุฏٌ ู…ِّู†ْูƒُู…ْ ู…ِّู†َ ุงู„ْุบَุงูۤ‰ِุٕทِ ุงَูˆْ ู„ٰู…َุณْุชُู…ُ ุงู„ู†ِّุณَุงุۤกَ ูَู„َู…ْ ุชَุฌِุฏُูˆْุง ู…َุงุۤกً ูَุชَูŠَู…َّู…ُูˆْุง ุตَุนِูŠْุฏًุง ุทَูŠِّุจًุง ูَุงู…ْุณَุญُูˆْุง ุจِูˆُุฌُูˆْู‡ِูƒُู…ْ ูˆَุงَูŠْุฏِูŠْูƒُู…ْ ู…ِّู†ْู‡ُ


_"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu._

(QS. Al-Maidah:6)


Ini adalah kemudahan dari Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ supaya Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ ingin membersihkan diri kita diri kaum muslimin supaya kalian menjadi orang yang bersyukur kepada _Allah Subhanahu wa Ta'ala._


Dan juga sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ di antaranya apa yang beliau katakan, 


ุงู„ุตุนูŠุฏ ุงู„ุทูŠุจ ูƒุงููŠูƒ ูˆุฅู† ู„ู… ุชุฌุฏ ุงู„ู…ุงุก ุนุดุฑ ุญِุฌุฌ، ูุฅุฐุง ูˆุฌุฏุช ุงู„ู…ุงุก ูَุฃู…ِุณَّู‡ ุจَุดَุฑَุชَูƒ


Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullah. Di mana Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ memberitahukan 


_"Bahwa debu yang baik itu, mencukupimu walaupun kalian tidak mendapatkan air selama sepuluh musim haji. Maka apabila kalian setelah itu mendapatkan air maka basahilah kulit kalian kulit kamu."_

(HR. At-Tirmidzi, no.124, Abu Dawud no.329)


Sehingga ketika seseorang mendapatkan air di mana bila sebelumnya dia tidak mendapatkan air maka diperbolehkan dia untuk bertayammum. 


Namun _ketika dia mendapatkan air maka pada saat itulah dia harus membatalkan tayammumnya kemudian dia harus melakukan wudhu._


Kemudian di sini bahwa para ulama sepakat disyari'atkannya tayammum apabila memenuhi syarat-syarat dari tayammum itu sendiri. 


Dan tayammum ini bisa menggantikan thaharah (bersuci) seseorang dengan menggunakan air. 


Maka boleh bagi dia dengan tayammum itu, dia boleh melakukan shalat, dia boleh melakukan thawaf, begitu juga dengan ibadah-ibadah lainnya.


Dan inilah disyari'atkannya tayammum sebagaimana telah ditetapkan di dalam Al-Qur'an dan di dalam Sunnah dan juga dengan ijma para ulama mengenai disyariatkannya Tayammum ini. 


Semoga dengan ini dengan mengetahui disyari'atkannya tayammum ini, maka kita semakin yakin dengan kemudahan yang ada di dalam agama Islam ini dan fleksibilitasnya Islam di dalam menaungi kaum muslimin dan bagaimana Islam dengan kesempurnaannya ingin memberikan kemudahan kepada mereka semua.

Semoga Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ memberikan keberkahan dalam kehidupan  kita.


_Wallahu ta'ala a'lam wa bishshawab._


Semoga bermanfaat.


ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Rabu, 19 Juli 2023

MATERI 18 : TATA CARA MANDI JUNUB

 ๐Ÿ”Š *MATERI 18 : TATA CARA MANDI JUNUB*


๐Ÿ“† Rabu, 01 Muharram 1445 H/19 Juli 2023 M

๐Ÿ‘ค Ustadz Mu'tashim, Lc., M.A. 

๐Ÿ“— Fiqih - Modul 01

๐ŸŒ https://madeenah.bimbinganislam.com/


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


_MADEENAH..._

_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_

   

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… 

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 

ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุจุนุฏ


Melanjutkan pada sesi yang sebelumnya yang berkaitan dengan masalah mandi dan sebelumnya kita mengetahui tentang makna mandi, hukum dan dalilnya, kemudian juga kita mengetahui tentang hal-hal yang mewajibkan seseorang untuk mandi.


Maka pada ุงู„ู…ุณุฃู„ุฉ ุงู„ุซุงู†ูŠุฉ ini pasal yang kedua ini membicarakan tentang bagaimana cara mandi. 


_Mandi junub ada dua cara:_


⑴  _Cara yang disunnahkan atau cara yang sempurna._


⑵  _Cara yang sudah mencukupi untuk dikatakan sebagai mandi._


Adapun _cara yang disunnahkan atau cara yang sempurna di antara_ yang hendaknya dilakukan, yang _pertama adalah hendaknya dia mencuci kedua tangannya_ kemudian _mencuci kemaluannya untuk menghilangkan najis-najis yang ada,_ kemudian setelah itu _berwudhu sebagaimana wudhunya dia untuk melakukan shalat_ (dari mencuci tangan, berkumur-kumur, kemudian membasuh sampai akhirnya dia mencuci kedua kakinya). 


Walaupun disebutkan dan diterangkan oleh sebagian ulama untuk mengakhirkan mencuci kakinya dalam berwudhu. 


Namun sebagian diperbolehkan atau diperintahkan untuk mencuci kakinya karena disebutkan di sini adalah mencuci sebagaimana dia akan melakukan wudhu ketika akan shalat (maksudnya dilakukan wudhu dari awal sampai akhir).


Kemudian setelah itu dia _mengambil dengan tangannya air dan menyela-nyela atau memasukan airnya itu di bagian kepalanya sehingga air itu benar-benar meresap di kulit kepalanya_ atau bisa kita gunakan shampo pada saat ini, sehingga mudah untuk memasukan air tersebut walaupun tidak mengharuskan shampo, artinya cukup dengan menyela-nyela air di kulit kepala kita, maka itu sudah cukup.


Kemudian setelah itu kita mengguyurkan air di atas kepala kita sebanyak tiga guyuran atau tiga air (tiga kali), setelahnya kita menguyurkan air tersebut di seluruh badan kita, maka ini adalah cara yang sempurna, cara yang yang disunnahkan sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Aisyah yang diriwayatkan oleh muttafaqun alaihi.


Adapun mandi yang hanya sekedarnya atau cukup dikatakan dia sudah mandi walaupun  tidak menjalankan apa yang disunnahkan oleh Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ yaitu dengan cara dia mengguyurkan badannya dengan menggunakan air dan berniat di dalam hatinya untuk menghilangkan hadats besar ini. 


Misalnya ketika seseorang dia tanpa berwudhu dan sebagainya dengan niat untuk menghilangkan hadats besar kemudian dia terjun di atas kolam, maka _tercelupnya air dan mengenainya air di seluruh badannya sudah menjadikan dia dianggap telah melakukan mandi besar._


Hal ini berdasarkan hadits dari Maemunah di mana disebutkan Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ ketika mau mandi besar _Beliau berwudhu, di dalam jinabah tersebut  kemudian Beliau menuangkan air di kedua tangannya dan mencucinya sebanyak dua kali atau tiga kali._


Kemudian Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam berkumur-kumur, menghirup air dihidungnya dan mengeluarkannya (istinsyaq)._ Kemudian _Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mencuci wajahnya, kedua tangannya_ kemudian _Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam menuangkan air di atas kepalanya_ kemudian _Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mencuci seluruh tubuhnya._


Hadits riwayat muttafaqun alaihi.


Kemudian (misalnya) sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Aisyah, Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ diceritakan,


ุซُู…َّ ูŠُุฎَู„ِّู„ُ ุดَุนْุฑَู‡ُ ุจِูŠَุฏِู‡ ุญَุชَّู‰ ุฅِุฐَุง ุธَู†َّ ุฃَู†َّู‡ُ ู‚َุฏْ ุฃَุฑْูˆَู‰ ุจَุดَุฑَุชَู‡ُ ุฃَูَุงุถَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ْู…َุงุกَ ุซَู„ุงَุซَ ู…َุฑَّุงุชٍ ุซُู…َّ ุบَุณَู„َ ุณَุงุฆِุฑَ ุฌَุณَุฏِู‡ِ


_"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam menyela-nyela rambut (beliau) dengan tangannya sehingga diperkirakan (diriwayatkan) Beliau telah menyela-nyela bagian kulit kepalanya, kemudian shallallahu 'alayhi wa sallam mengguyurkan air tiga kali di atas kepalanya sebanyak tiga kali (tiga guyuran) kemudian beliau mengguyurkan air keseluruh tubuhnya."_


(Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).


Kemudian ada beberapa tambahan faedah di sini, tidak wajib bagi seorang wanita yang junub untuk membuka ikatan kepalanya atau ikatan rambutnya ketika dia dalam keadaan junub. Namun ketika seorang wanita dia mandi besar karena sebab haid maka dia harus membuka ikatan rambutnya tersebut. Dan tidak boleh membiarkan ikatannya.


Hal ini berdasarkan hadits Ummu Salamah, dia berkata, 


ู‚ُู„ْุชُ: ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„ู‡ ุฅِู†ِّูŠ ุงู…ْุฑَุฃَุฉ ุฃَุดุฏ ุถูุฑ ุฑَุฃْุณِูŠ ูุฃู†ู‚ุถู‡ ู„ุบุณู„ ุงู„ْุฌَู†َุงุจَุฉ ู‚َุงู„َ «ู„َุง ุฅِู†َّู…َุง ูŠَูƒْูِูŠูƒِ ุฃَู†ْ ุชَุญْุซِูŠ ุนَู„َู‰ ุฑَุฃْุณِูƒِ ุซَู„َุงุซَ ุญَุซَูŠَุงุชٍ ุซُู…َّ ุชُูِูŠุถِูŠู†َ ุนَู„َูŠْูƒِ ุงู„ْู…َุงุกَ ูَุชَุทْู‡ُุฑِูŠู†َ 


_"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai rambut yang tebal kemudian aku ikat, apakah aku harus melepas ikatannya tersebut karena mandi jinabah (junub)?" Maka Rasulullah mengatakan, "Tidak, cukup bagimu untuk mengguyurkan air di atas kepalamu sebanyak tiga siraman, kemudian engkau guyurkan di atas kepala dan badanmu, kemudian engkau dalam keadaan telah suci."_


(Hadits riwayat Muslim).


Sehingga di sini kita kembali mengatakan, bahwa _tidak wajib bagi seorang wanita untuk melepas ikatan rambutnya ketika dia mandi junub._ Namun _dia harus melepas ikatannya ketika dia mandi besar karena sebab haid atau nifas._


Karena tentunya hal ini juga untuk meringankan kondisi yang ada, kalau seandainya dia merasa kesusahan dia harus mandi dan membuka ikatannya padahal tidak mudah bagi seorang wanita untuk membuka ikatan rambut tersebut dan itu menyusahkan. Dan ini di antara hikmah kenapa Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ tidak mewajibkan bagi seorang wanita yang mandi dalam keadaan junub untuk melepas ikatan rambutnya. 


Namun karena _ketika haid ataupun ketika nifas itu tidak sering untuk dilakukan kecuali hanya sebulan sekali_ misalnya, maka ini _diperintahkan untuk menyempurnakan di dalam dia melepaskan ikatan rambut untuk kesempurnaan masuknya air ke dalam kulit kepalanya._


_Wallahu ta'ala a'lam bishshawab._


Semoga bermanfaat.



ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Selasa, 11 Juli 2023

PEMBATAL-PEMBATAL WUDHU

 ๐Ÿ”Š *MATERI 12 : PEMBATAL-PEMBATAL WUDHU*


๐Ÿ“† Selasa, 22 Dzulhijjah 1444 H/11 Juli 2023 M

๐Ÿ‘ค Ustadz Mu'tashim, Lc., M.A. 

๐Ÿ“— Fiqih - Modul 01

๐ŸŒ https://madeenah.bimbinganislam.com/


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


_MADEENAH..._

_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_

     

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… 

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 

ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆ ุจุนุฏ 


Pada pertemuan sebelumnya telah kita ketahui beberapa hal terkait dengan masalah wudhu, bagaimana tata cara berwudhu sampai dari hal yang wajib kemudian sampai sunnah. 


Maka pada pasal yang keenam ini, In sya Allah kita akan mempelajari tentang  ู†ูˆุงู‚ุถู‡ ุงู„ูˆุถูˆุก  yaitu Pembatal-pembatal berwudhu.


Yang dimaksud dengan _pembatal ini adalah sesuatu yang akan bisa membatalkan wudhu sehingga wudhu kita hilang dan seakan tidak mempunyai wudhu, artinya kita dalam keadaan berhadats._


Ada _enam hal yang bisa membatalkan wudhu_ kita.


ุงู„ุฎุงุฑุฌ ู…ู† ุงู„ุณุจูŠู„ูŠู†


⑴  _Sesuatu yang keluar dari dua lubang, baik lubang kemaluan, atau lubang dubur kita._ 


Sebagaimana yang Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ firmannya di dalam surat An-Nisaa ayat 43.


ุฃَูˆْ ุฌَุงุกَ ุฃَุญَุฏٌ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ْุบَุงุฆِุทِ


_"Atau bila salah seorang dari kalian telah melakukan buang air."_

(QS. An-Nisa':43)


Kemudian juga sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam,_


ู„ุง ูŠู‚ุจู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ุงุฉ ุฃุญุฏูƒู… ุฅุฐุง ุฃุญุฏุซ ุญุชู‰ ูŠุชูˆุถุฃ


_"Maka Allah tidak akan menerima shalat salah seorang di antara kalian apabila berhadats sampai dia berwudhu."_


ุฎุฑูˆุฌ ุงู„ู†ุฌุงุณุฉ ู…ู† ุจู‚ูŠุฉ ุงู„ุจุฏู†


⑵  _Yang dimaksudkan di sini adalah selain dari apa yang tadi telah kita sebutkan dari buang air._ 


Maka _apabila ada sesuatu yang najis yang keluar dari tubuh kita,_ misalnya di sini adalah darah kemudian muntah. 


Maka bila darah tersebut yang keluar maka sebaiknya, keluar dari khilaf dan perbedaan di antara para ulama yang ada. 


Hendaknya dia mengulangi wudhunya!


Begitu pula _ketika seseorang muntah, maka hendaknya dia berusaha atau dia mengulang kembali wudhunya,_ ini untuk berjaga-jaga, dengan apa yang terjadi perbedaan di antara para ulama.


Kemudian yang ketiga 


ุฒูˆุงู„ ุงู„ุนู‚ู„ ุฃูˆ ุชุบุทูŠุชู‡ ุจุฅุบู…ุงุก ุฃูˆ ู†ูˆู…


⑶  _Hilangnya akal atau tertutupnya akal tersebut, baik karena pingsan ataupun karena tidur yang lelap._ 


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam,_ 


ูˆู„ูƒู† ู…ู† ุบุงุฆุท ูˆุจูˆู„ ูˆู†ูˆู…


_"Namun batal wudhu seseorang karena sebab buang air besar atau kencing ataupun dari tidur."_


Kemudian juga apa yang Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam sabdakan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya, 


ุงู„ุนูŠู† ูˆِูƒَุงุกُ ุงู„ุณَّู‡، ูู…ู† ู†ุงู… ูู„ูŠุชูˆุถุฃ


_"Bahwa mata itu pengikat dari dubur barangsiapa yang tertidur maka hendaknya dia pun berwudhu kembali."_


Yang dimaksudkan _tidur di sini adalah tidur yang sangat dalam sekali, apabila tidurnya hanya sementara atau dia tidak terlelap (di antara tidur dan terjaga), maka sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat atau ketika para sahabat tidur dalam keadaan duduk. Maka hal ini tidak membatalkan wudhu dia. Karena diyakinkan bahwa dia tidak kentut ketika dia tertidur._


Sebagaimana sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam,_


ุงู„ุนูŠู† ูˆِูƒَุงุกُ ุงู„ุณَّู‡


_"Bahwa mata itu adalah pengikat atau tali dari dubur yang ada."_


Biasanya posisi seseorang yang dalam keadaan duduk maka dia akan merasakan kentut yang dia keluarkan, karenanya illah disini sebab di sini adalah tidak terasanya dia dalam keadaan tertidur kemudian dia berhadats atau kentut.


⑷ Kemudian yang empat adalah: 


ู…ุณ ูุฑุฌ ุงู„ุขุฏู…ูŠ ุจู„ุง ุญุงุฆู„


  _Menyentuh kemaluan bani Adam tanpa ada penghalang._


Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam,_


ู…َู†ْ ู…َุณَّ ุฐَูƒَุฑَู‡ُ ูَู„ْูŠَุชَูˆَุถَّุฃْ ‏


_"Barangsiapa yang dia memegang kelaminnya maka hendaknya dia berwudhu."_


(Hadits riwayat Abu Dawud, An-Nasai dan yang lainnya dengan sanad yang hasan shahih, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullahu ta'ala).


Walaupun di sini ada khilaf yang terjadi di antara para ulama, mengenai seseorang yang menyentuh kelamin, baik kelamin dia ataupun kelamin orang lain. 


_Apakah dia harus berwudhu?_ Maka di situ ada perbedaan para ulama, antara yang membatalkan ataupun tidak.


Maka _lebih amannya dan lebih berjaga-jaga, hendaknya seseorang yang memungkinkan dia berwudhu kembali, maka hendaknya dia berwudhu._


⑸ Kemudian yang kelima, 


ุฃูƒู„ ู„ุญู… ุงู„ุฅุจู„


  _Makan daging unta._

 

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ ketika ada seseorang bertanya kepada Nabi, _"Apakah kami berwudhu setelah kami makan daging kambing?"._


Maka Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ mengatakan,


ุฅู† ุดุฆุช ุชูˆุถุฃ ูˆุฅู† ุดุฆุช ู„ุง ุชุชูˆุถุฃ


_"Bila kamu berkehendak maka silakan untuk berwudhu dan bila tidak maka tidak berwudhu bila setelah makan daging kambing."_


Kemudian orang tersebut mengatakan kembali kepada Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_


ุฃู†ุชูˆุถุฃ ู…ู† ู„ุญูˆู… ุงู„ุฅุจู„؟


_"Apakah kita berwudhu setelah makan daging unta?"_


Maka Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ mengatakan, 


ู†ุนู… ุชูˆุถุฃ ู…ู† ู„ุญูˆู… ุงู„ุฅุจู„


_"Iya, berwudhulah kembali setelah makan dari daging unta."_


(Hadits riwayat Imam Muslim dan At-Tirmidzi).


⑹ Kemudian yang keenam yang dapat membatalkan wudhu adalah,


ุงู„ุฑุฏุฉ ุนู† ุงู„ุฅุณู„ุงู…


  _Seseorang yang dia telah keluar atau murtad dari agama Islam._


Sebagaimana firman Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ di dalam surat Al-Maidah ayat 5.


ูˆَู…َู†ْ ูŠَูƒْูُุฑْ ุจِุงู„ْุฅِูŠู…َุงู†ِ ูَู‚َุฏْ ุญَุจِุทَ ุนَู…َู„ُู‡ُ


_"Barangsiapa yang telah mengkufuri imannya (dia telah menjadi kafir atau murtad) maka amalannya telah gugur."_


Dan setiap apa yang menjadikan dia gugur imannya (murtad) maka dia harus melakukan mandi dan berwudhu. 


Maka _barangsiapa yang dia murtad (keluar dari agama Islam) maka dia harus berwudhu._  


Kemudian setiap apa-apa yang mewajibkan seseorang untuk mandi, maka dia harus melakukan wudhu selain kematian. 


Artinya ketika seseorang dia junub (misalnya) maka wudhunya pun menjadi batal. Sehingga dia harus mandi besar dan di dalam mandi besar tersebut disunnahkan juga untuk berwudhu. 


Maka hal ini setelah dia mandi, setalah dia melakukan hal-hal yang bisa menghilangkan hadats dia, maka setiap penyebab-penyebab untuk wajibnya mandi besar, seperti junub misalnya. Maka batallah wudhu dia.


Ini mungkin yang bisa kita sampaikan.


Dan enam hal ini untuk menjadi perhatian kita, apabila kita mendapatkan enam hal ini dan ditambah dengan tadi tujuh. 


Setiap hal yang mewajibkan kita untuk mandi maka itulah pembatal dari wudhu kita.


Semoga bermanfaat. 


_Wallahu ta'ala a'lam wa bishshawab._



ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Senin, 10 Juli 2023

SUNNAH-SUNNAH DALAM BERWUDHUH

 ๐Ÿ”Š *MATERI 11 : SUNNAH-SUNNAH DALAM WUDHU*


๐Ÿ“† Senin, 21 Dzulhijjah 1444 H/10 Juli 2023 M

๐Ÿ‘ค Ustadz Mu'tashim, Lc., M.A. 

๐Ÿ“— Fiqih - Modul 01

๐ŸŒ https://madeenah.bimbinganislam.com/


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


_MADEENAH..._

_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_

     

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… 

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 


Kita sampai kepada masalah Al-Khamsah masalah atau pasal yang kelima terkait dengan sunnah-sunnah berwudhu.


Telah kita pelajari terkait dengan syarat dan wajibnya seseorang berwudhu, anggota-anggota yang harus dibasuh ataupun diusap, maka di sini kita akan mempelajari tentang sunnahnya berwudhu. 


Hal-hal yang disunnahkan ketika kita melakukan berwudhu, di antara lain: 


⑴  At-Tasmiyyah (ุงู„ุชุณู…ูŠุฉ) 


Membaca ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ di awal mulai berwudhu atau ketika mau berwudhu. 


Maka kita membaca ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam,


ู„ุงَ ูˆُุถُูˆุกَ ู„َู…ْ ูŠَุฐْูƒُุฑِ ุงุณْู…َ ุงู„ู„َّู‡ِ  ุนَู„َูŠْู‡ِ ‏


"Maka tidak berwudhu bagi orang yang tidak membaca nama Allah Subhanahu wa Ta'ala atasnya." (HR. Ahmad) 


Di sini ada perbedaan para ulama apakah ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ itu adalah bagian dari kewajiban atau sunnah, namun penulis di sini menjadikan ini bagian dari sunnah dan semoga ini yang lebih dekat, wallahu ta'ala a'lamu bishshawab.


⑵ As-Siwaak (ุงู„ุณูˆุงูƒ)


Seseorang disunnahkan untuk melakukan siwak (bersiwak) sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam,


ู„َูˆْู„ุงَ ุฃَู†ْ ุฃَุดُู‚َّ ุนَู„َู‰ ุฃُู…َّุชِูŠ ู„ุฃَู…َุฑْุชُู‡ُู…ْ ุจِุงู„ุณِّูˆَุงูƒِ ู…َุนَ ูƒُู„ِّ ูˆُุถُูˆุกَ


"Kalau seandainya tidak takut memberatkan umatku, maka aku akan  perintahkan mereka melakukan siwak setiap mereka berwudhu."


(Hadits riwayat oleh Imam Al-Bukhari dan yang lainnya).


Kemudian hal yang disunnahkan ketika berwudhu adalah,


ุบุณู„ ุงู„ูƒููŠู† ุซู„ุงุซุงً ููŠ ุฃูˆู„ ุงู„ูˆุถูˆุก


⑶  Mencuci kedua tangannya sebanyak tiga kali sebelum dia melakukan wudhu.


Dia membasuh atau mencuci kedua telapak tangannya ketika dia akan memulai berwudhu, hal ini berdasarkan apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam di mana Beliau melakukan hal ini.


Disebutkan dalam banyak hadits yang berkaitan tentang sifat Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam ketika berwudhu.


Kemudian sunnah yang berikutnya adalah: 


ุงู„ู…ุจุงู„ุบุฉ ููŠ ุงู„ู…ุถู…ุถุฉ ูˆุงู„ุงุณุชู†ุดุงู‚ ู„ุบูŠุฑ ุงู„ุตุงุฆู…


⑷  Seseorang disunnahkan untuk lebih dalam di dalam dia berkumur-kumur atau mengeluarkan air.


Ini khusus untuk orang yang tidak sedang berpuasa, adapun seorang yang berpuasa maka tentunya dia cukup untuk berkumur-kumur dan tidak perlu untuk berlebih-lebihan di dalam dia berkumur-kumur.


Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam,


ูˆุจุงู„ุบ ููŠ ุงู„ุงุณุชู†ุดุงู‚ ุฅู„ุง ุฃู† ุชูƒูˆู† ุตุงุฆู…ุงً


"Maka dalamkanlah atau lebihkanlah kalian di dalam istinsyaq (menghirup air) dan mengeluarkannya kecuali kalian tidak dalam keadaan berpuasa." (HR.  Abu Dawud) 


Kecuali kalian dalam keadaan berpuasa maka jangan lakukan sifat berlebih-lebihan ini, cukup dengan berkumur-kumur atau dengan menghirup dan mengeluarkannya air dari hidung. 


Kemudian sunnah yang kelima adalah: 


ุงู„ุฏู„ูƒ، ูˆุชุฎู„ูŠู„ ุงู„ู„ุญูŠุฉ ุงู„ูƒุซูŠูุฉ ุจุงู„ู…ุงุก ุญุชู‰ ูŠุฏุฎู„ ุงู„ู…ุงุก ููŠ ุฏุงุฎู„ู‡ุง


⑸  Dia mencoba untuk menekan-nekan dan memasukan air, mengusapkan air di dalam tubuhnya dengan kuat, dengan memijat-mijatnya kemudian mencoba menyela-nyela air ke dalam jenggotnya apabila dia mempunyai jenggot yang tebal.


Hal ini berdasarkan apa yang Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam lakukan.


Disebutkan di dalam hadits, 


ูƒุงู† ุฅุฐุง ุชูˆุถุฃ ูŠุฏู„ูƒ ุฐุฑุงุนูŠู‡


"Di mana Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam apabila berwudhu maka beliau memijitkan kedua lengannya atau kedua tangannya." (HR. Ibnu Haban) 


Artinya mencoba untuk menguatkan usapan air yang ada di kedua tangannya atau di kaki atau wajahnya.


Kemudian juga apa yang Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam lakukan, 


ูƒุงู† ูŠุฏุฎู„ ุงู„ู…ุงุก ุชุญุช ุญู†ูƒู‡ ูˆูŠุฎู„ู„ ุจู‡ ู„ุญูŠุชู‡


"Di mana Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam memasukan air itu di bawah rahangnya kemudian dia memasukan air ke dalam jenggotnya."


(Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullahu ta'ala).


ุชู‚ุฏูŠู… ุงู„ูŠู…ู†ู‰ ุนู„ู‰ ุงู„ูŠุณุฑู‰ ููŠ ุงู„ูŠุฏูŠู† ูˆุงู„ุฑุฌู„ูŠู†


⑹  Mendahulukan bagian kanan baik itu di kaki ataupun di tangan.


Sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam lakukan,


ูƒุงู† ูŠุญุจ ุงู„ุชูŠุงู…ู† ููŠ ุชู†ุนู„ู‡ ูˆุชุฑุฌู„ู‡ ูˆุทู‡ูˆุฑู‡ ูˆููŠ ุดุฃู†ู‡ ูƒู„ู‡


"Di mana Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mencintai untuk memulai sesuatu dari kanannya baik ketika dia menggunakan sandalnya, ketika dia bersisir ataupun ketika dia melakukan thaharah dan dalam setiap perkara yang lainnya." (HR. Muttafaqun 'Alaih) 


ุชุซู„ูŠุซ ุงู„ุบุณู„ ููŠ ุงู„ูˆุฌู‡ ูˆุงู„ูŠุฏูŠู† ูˆุงู„ุฑุฌู„ูŠู†


⑺  Mengusap atau membasuh sebanyak tiga kali baik itu di wajahnya, di kedua tangannya atau di kedua kakinya, memang yang wajib adalah sekali namun disunnahkam untuk membasuhnya sebanyak tiga kali


Sebagaimana yang Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam telah lakukan, di mana Rasulullah pernah melakukan sekali kemudian juga Rasulullah pernah melakukan dua kali, dan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam sering melakukannya sebanyak tiga kali.


(Hadits yang riwayatkan oleh muttafaqun alaihi).


Kemudian yang kedelepan sunnahnya adalah:


ุงู„ุฐูƒุฑ ุงู„ูˆุงุฑุฏ ุจุนุฏ ุงู„ูˆุถูˆุก


⑻  Seseorang disunnahkan untuk membaca doa setelah berwudhu. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam,


ู…َุง ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุฃَุญَุฏ ูŠَุชَูˆَุถَّุฃُ  ูَูŠُุณْุจِุบُ ุงู„ْูˆُุถُูˆุกَ ุซُู…َّ ูŠَู‚ُูˆู„ُ 


"Maka tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu kemudian dia membasuhkan atau melakukan wudhu dengan sempurna kemudian dia mengatakan,


ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุงَู„ู„َّู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„َุง ุดَุฑِูŠูƒَ ู„َู‡ُ, ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُู‡ُ


Bila seseorang membaca hal ini setelah dia menyempurnakan wudhunya membaca,


ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุงَู„ู„َّู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„َุง ุดَุฑِูŠูƒَ ู„َู‡ُ, ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُู‡ُ


Maka Rasulullah katakan, 


ุฅِู„ุงَّ ูُุชِุญَุชْ ู„َู‡ُ ุฃَุจْูˆَุงุจُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ุงู„ุซَّู…َุงู†ِูŠَุฉُ ูŠَุฏْุฎُู„ُ ู…ِู†ْ ุฃَูŠِّู‡َุง ุดَุงุกَ


Maka akan dibukakan delapan pintu surga kepada dia dan dia boleh untuk masuk dari pintu mana pun."


Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullahu ta'ala. 


Ini beberapa sunnah yang hendaknya dilakukan oleh seseorang yang berwudhu disamping dia menjalankan hal yang wajib maka hal-hal yang sunnah hendaknya dia coba untuk laksanakan. 


Dari apa yang kita jelaskan dan kita baca sebelumnya, maka kita bisa meringkas bagaimana tata cara seseorang berwudhu sebagaimana yang juga Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam ajarkan.


Di antara lain ketika seseorang hendak berwudhu maka dia mencoba untuk mencuci kedua tangannya sebanyak tiga kali, hal ini adalah sunnah. 


Kemudian setelah itu dia memulai dengan membaca ุจุณู… ุงู„ู„ู‡  kemudian dia berkumur-kumur. 


Dia berkumur-kumur, kemudian dia melakukan istinsyaq dan istinsyar, dia berkumur-kumur sambil dia coba untuk memasukan air tersebut ke hidungnya kemudian dia keluarkan melalui hidungnya tersebut. 


Setelah itu dia mengusap wajahnya, dia membasuh wajahnya sebanyak tiga kali. 


Setelah itu dia membasuh kedua tangannya sampai sikunya, kemudian tangan kirinya, kemudian setelah itu dia mengusap kepalanya sampai tengkuk kemudian dikembalikan usapan tersebut ke depan.


Kemudian dia mengusap kedua telinganya dengan basuhan yang tadi dia lakukan ketika membasuh kepalanya. 


Setelah itu dia basuh kedua kakinya sampai mata kakinya dari sebelah kanan kemudian dari sebelah kiri, hal ini disunnahkan untuk dilakukan sebanyak tiga kali.


Setelah itu dia menghadap ke arah kiblat kalau memungkinkan, dan membaca doa selesai berwudhu. Maka dengan ini sempurnalah dia di dalam melakukan berwudhu.


Wallahu ta'ala a'lam wa bishshawab, semoga ini bermanfaat.


Fa Jazaakumullah Khayran.



ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...