🔊 *MATERI 04 - DEFINISI TAUHID ULUHIYYAH*
📆 Kamis, 20 Syawwal 1444 H/11 Mei, 2023 M
👤 Ustadz Muhammad Wasitho, Lc., M.A.
📗 Aqidah - Modul 01
🌐 https://madeenah.bimbinganislam.com/
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
_MADEENAH..._
_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين الذي أنزل شريعة الإسلام هُدًى لِلنَّاسِ ورحمة للعالمين، أما بعد :
Ikhwan wal Akhawatiy fīllāh, kaum muslimin dan muslimat, yang semoga dirahmati dan diberkahi Allāh subhānahu wa ta'āla.
Adapun macam tauhid yang kedua, yaitu 'tauhid al-uluhiyyah' (توحيدُ الأُلوهيَّةِ). Apa yang dimaksud dengan 'tauhid al-uluhiyyah' ( توحيدُ الأُلوهيَّةِ)? Kata penulis kitab Ushul al-Iman fi Dhaouil Kitabi was Sunnah, 'tauhid al-uluhiyyah' (توحيدُ الأُلوهيَّةِ) artinya adalah,
إفراد الله تعالى وحده بالذلِّ والخضـوع والمحبَّة والخشوع والركوع والسجود والذبح والنذر، وسائر أنواع العبـادة لا شريك له.
'Tauhid al-uluhiyyah' (توحيدُ الأُلوهيَّةِ) adalah mengesakan Allāh, Tuhan satu-satunya. Dengan apa? Dengan merendahkan diri (dengan kerendahan diri), dengan ketundukan, kecintaan, kekhusyu'an, dengan rukuk, sujud, menyembelih hewan, nadzar dan segala macam bentuk ibadah. Tidak ada tuhan sekutu bagi Allāh.
Maksudnya apa?
Secara singkat, definisi tauhid al-uluhiyyah (توحيدُ الأُلوهيَّةِ) adalah إفراد الله تعالى بالعبادة (Mengesakan Allāh dalam beribadah kepada-Nya).
Kita lanjutkan lagi, apa itu 'tauhid al-uluhiyyah' (توحيدُ الأُلوهيَّةِ), 'tauhid al-uluhiyyah' adalah _mengesakan Allāh dalam beribadah kepada-Nya._ Ibadah adalah perbuatan-perbuatan hamba, oleh karenanya nama lain dari _'tauhid al-uluhiyyah' ( توحيدُ الأُلوهيَّةِ) adalah tauhid ibadah_ .
Ketika kita beribadah dengan ibadah apapun, kita wajib memberikannya hanya kepada Allāh, kita niatkan hanya untuk Allāh, kita tujukan hanya untuk Allāh, tidak boleh diberikan kepada siapa pun selain Allāh. Apakah kepada malaikat, apakah kepada Nabi dan Rasul, pada wali, kepada orang shalih, pada jin atau yang lain? Tidak boleh! Kita melakukan rukuk dan sujud hanya kepada Allāh.
Kita taat dan tunduk, merendahkan diri hanya kepada Allāh, kita berdoa, bertawakal, isti'anah (memohon pertolongan), isti'adzah (memohon perlindungan) hanya kepada Allāh, menyembelih hewan hanya ditujukan untuk Allāh, tidak boleh kepada selainnya.
Makanya ibadah itu maknanya luas, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullāh.
Apa itu ibadah? Ibadah adalah:
اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه، من الأقوال والأفعال الظاهرة و الباطنة
_"Ibadah adalah suatu nama yang mencakup apa saja yang dicintai dan diridhai oleh Allāh, baik berupa ucapan maupun perbuatan, yang tampak maupun tidak tampak."_
Kita ulang lagi definisi ibadah yang komprehensif (lengkap) yang sempurna sebagaimana penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullāh, yaitu suatu nama yang mencakup apa saja yang dicintai dan diridhai Allāh, baik berupa ucapan maupun perbuatan yang tampak maupun yang tidak tampak, yang lahir maupun yang batin.
Oleh karenanya, dengan definisi ini kita bisa mengetahui bahwa ibadah itu bentuknya macam-macam, ada ibadah dengan lisan, ada ibadah dengan hati, ada ibadah dengan anggota badan, ada ibadah dengan harta.
Ibadah dengan lisan contohnya membaca al-Qur'an, berdzikir, bertasbih, beristighfar, mengumandangkan adzan, berdakwah, menyampaikan atau mengajarkan ilmu, ini adalah contoh ibadah dengan lisan.
Contoh ibadah dengan anggota badan seperti shalat, menunaikan haji dan umrah, puasa, berjihad, termasuk menimba ilmu agama.
Menimba ilmu agama termasuk ibadah dengan anggota badan, tangan kita mencatat, kaki kita melangkah menuju tempat-tempat kajian, kemudian mata kita melihat apa yang kita baca, apa yang ditulis oleh guru, telinga kita mendengar apa yang disampaikan oleh seorang guru agama.
Contoh ibadah dengan hati, seperti ikhlas, khusyu', sabar, ridha, tawakal, ini adalah contoh ibadah-ibadah dengan hati. Rasa takut, rasa cinta pada Allāh.
Adapun contoh ibadah dengan harta seperti, zakat, sedekah, berinfak di jalan Allāh dengan harta yang kita miliki, bernadzar dengan harta, ini contoh-contoh, ibadah dengan harta. Termasuk juga wakaf dengan harta.
Maka, ketika seorang hamba memahami tauhid al-uluhiyyah, maka maksudnya adalah ia mengesakan Allāh dalam beribadah kepada-Nya إفراد الله تعالى بالعبادة atau dengan kata lain إفراد الله بأفعال العبادة (Mengesakan Allāh dengan perbuatan-perbuatan hamba, yaitu ibadah).
Allāh tidak memiliki tuhan sekutu dalam beribadah. Ibadah apapun tidak boleh kita tujukan kepada selain Allāh. Tidak boleh! Semua harus ditujukan untuk Allāh, karena Dia yang Maha Esa, Maha Tunggal dalam menciptakan, dalam mengatur alam semesta, dalam membagikan rezeki, dalam menurunkan hujan, menghidupkan dan mematikan makhluk.
Maka Dia-lah yang berhak untuk disembah, sedangkan makhluk tidak ada yang mampu menciptakan mengatur alam semesta, membagi rezeki, menghidupkan.
Tidak ada yang mampu, mendatangkan manfaat, mencegah mudharat atau bencana. Tidak ada satu makhluk pun yang mampu menjalankan itu semua. Maka hanya Allāh yang berhak untuk diibadahi dan dijadikan sesembahan yang hak.
Demikian yang dapat kami sampaikan pada pertemuan kali ini.
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar