Cari yang antum mau

Jumat, 07 Oktober 2022

HAID MEWAJIBKAN HUKUM APA SAJA ? - HALAQOH 20

 🔊 *HAID MEWAJIBKAN HUKUM APA SAJA ? - HALAQOH 20*

🌍 BimbinganIslam.com

📆 Jum'at, 11 Rabi'ul Awwal 1444 H/ 07 Oktober 2022 M

👤 Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc Hafidzhohullah

📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Bab Wudhu 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

الحمد الله و الصلاة و السلام على رسول الله و بعد

اللهم انفعنا بما علمتنا ، وعلّمنا ما ينفعنا ، وزدنا علماً، و هُدًى و تقى و صَلَاحا يارب العالمين 


Sahabat BiAS yang dimuliakan oleh Allāh _Azza wa Jalla._


Kembali lagi bersama kami Fauzan Azhiimaa (وَفَّقَه الله تعالى) membahas kajian Fiqih yang diambil dari Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar Fi Dhau Al-Kitab Wa As-Sunnah (الفقه الميسر في ضوء الكتاب والسنة). 


Kita masih pada bab yang kesepuluh, pembahasan tentang Haid dan Nifas, pada kesempatan kali ini, insyaAllāh kita akan membahas dua pembahasan tentang المسألة الخامسة و المسألة السادسة (biidznillāhi ta'āla).


Kita masuk pada: 

المسألة الخامسة: ما يوجبه الحيض:


▪︎ _*Haid ini mewajibkan apa saja?*_


Artinya haid ini berkaitan dengan hukum-hukum apa saja? 


يوجب الغسل: لقوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «دَعِي الصَّلاَةَ قَدْرَ الأَيَّامِ الَّتِي كُنْتِ تَحِيضِينَ فِيهَا، ثُمَّ اغْتَسِلِي وَصَلِّي».


_⑴  Haid mewajibkan mandi atau mandi junub ketika dia suci, berdasarkan sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam,_


دَعِي الصَّلاَةَ قَدْرَ الأَيَّامِ الَّتِي كُنْتِ تَحِيضِينَ فِيهَا، ثُمَّ اغْتَسِلِي وَصَلِّي


_"Tinggalkanlah shalat ketika engkau haid, kemudian mandilah dan shalatlah."_


(Hadīts riwayat Al-Bukhāri no. 325).


Maka barangsiapa yang sudah haid kemudian dia suci maka diwajibkan baginya untuk mandi.


البلوغ: لقوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لا يقبل الله صلاة حائض إلا بخمار». فقد أوجب عليها السترة بحصول الحيض، فدلَّ على أن التكليف حصل به، وإنما يحصل ذلك بالبلوغ.


_⑵ Baligh (dewasa), maka barangsiapa bagi wanita yang sedang haid dia dikategorikan sebagai orang yang baligh, sebagaimana sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam,_


لا يَقْبَلُ اَللَّهُ صَلَاةَ حَائِضٍ إِلَّا بِخِمَارٍ


_"Allāh Azza wa Jalla tidak menerima shalat wanita yang sudah haid kecuali dengan khimār (penutup kepala)."_


(Hadits riwayat Abu Dawud no. 641).


Di sini maksudnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mewajibkan penutup kepala bagi wanita yang sudah haid seakan-akan hal tersebut menunjukkan kepada taklif (beban) yang sudah dibebankan kepada wanita yang sudah haid.


الاعتداد به: فتنقضي العدة في حق المطلقة ونحوها بالحيض لمن كانت تحيض، لقوله تعالى: {وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ} [سورة البقرة: ٢٢٨].


_⑶ Beriddah, artinya seseorang ketika diceraikan maka ada kesempatan untuk rujuk kembali dari suaminya, yaitu dengan Iddah terlebih dahulu._


Iddah dikatakan di dalam Al-Qur'an,  


وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ


_"Wanita-wanita yang ditalak hendaknya menahan diri (menunggu) untuk dirujuk kembali oleh calon suaminya tiga kali quru'." (QS. Al-Baqarah: 228)._


Maksud dari tiga quru', ada beberapa pendapat tapi الأَقْرَب إِلَى اَلصَّوَابِ, insyaAllāh ta'āla yang paling mendekati kepada kebenaran bahwa quru' yang dimaksud adalah haid. Jadi barangsiapa yang ditalak (dicerai) maka dia bisa menunggu untuk dirujuk kembali oleh suaminya selama tiga kali haid.


Yang mana tiga kali haid ini tidak mesti tiga bulan, karena sudah kita jelaskan di awal bahwasanya haid itu bermacam-macam (tidak teratur).


Kenapa quru' di sini dikategorikan atau ditafsirkan dengan haid? 


Karena ukuran tiga bulan atau menunggu Iddah selama tiga bulan ini bagi orang yang sudah tidak haid, sebagaimana firman Allāh Azza wa Jalla, 


وَٱلَّـٰٓـِٔى يَئِسْنَ مِنَ ٱلْمَحِيضِ مِن نِّسَآئِكُمْ إِنِ ٱرْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَـٰثَةُ أَشْهُرٍۢ 


_"Dan perempuan-perempuan yang sudah tidak haid lagi (menopause) kemudian dia dicerai maka iddahnya adalah tiga bulan." (QS. At-Talaq: 4)._


Jadi di sini Allāh Azza wa Jalla kenapa, kalau seandainya quru' diartikan tiga bulan dan Allāh menyebutkan atau membedakan atau bahkan sama bagi yang menopause adalah tiga bulan juga maka tidak ada faedah. Maka dalam hal ini bisa kita katakan bahwasanya ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ adalah tiga kali haid.


Jadi haid ini berkaitan dalam hukum Iddah.


Barangsiapa yang ditalak atau dicerai, maka boleh rujuknya oleh suami sebanyak tiga kali haid. Wallāhu a'lam.


الحكم ببراءة الرحم في الاعتداد بالحيض


_⑷ Haid juga sebagai pemutus, sebagai final bahwasanya perempuan tersebut bebas rahimnya atau tidak hamil dari hasil pergaulan dengan suami sebelumnya ketika masa Iddah._


Kemudian sahabat BIAS yang dimuliakan oleh Allāh Azza wa Jalla. 


Ada beberapa catatan yang perlu diketahui tentang hal ini, kalau seandainya seorang perempuan suci dari haidnya sebelum غروب الشمس (terbenam matahari) maka shalat yang sebelum itu, seperti shalat Dhuhur atau shalat Ashar wajib dilakukan oleh wanita tersebut. 


Begitu juga barangsiapa wanita yang suci sebelum terbitnya fajar maka shalat-shalat sebelumnya seperti shalat Maghrib dan Isya wajib dikerjakan. 


Kenapa seperti itu? Karena waktu sebelumnya atau waktu ini adalah waktu terakhir, atau waktu bagi orang yang udzur ketika tidak bisa melaksanakan shalat-shalat sebelumnya.


Maka berdasarkan ini barangsiapa (wanita) yang sucinya sebelum shalat Fajar maka wajib dia mengqadha shalat Maghrib dan Isya dan barangsiapa yang suci sebelum terbenam matahari dia wajib mengqadha shalat Dhuhur dan Ashar.  Wallāhu a'lam. 


Hal ini berdasarkan pendapat jumhur, dari Mālik dan Asy-Syafi'i.


Sahabat BIAS yang dimuliakan oleh Allāh Azza wa Jalla. 


Kita masuk pada pembahasan yang kedua yaitu  


المسألة السادسة: أقل النفاس وأكثره


▪︎ _Batas waktu minimal dan maksimalnya Nifas_


لا حدّ لأقل النفاس

_Tidak ada batas untuk minimal masa Nifas._


Artinya bisa saja seorang yang nifas tersebut sehari, dua hari atau tiga hari dan seterusnya.


وأكثره أربعون يوماً

_Tapi di sini disebutkan waktu paling banyak nifas itu (maksimal) empat puluh hari._


قال الترمذي: أجمع أهل العلم من أصحاب النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ومَنْ بعدهم على أن النفساء تدع الصلاة أربعين يوماً إلا أن ترى الطهر قبل ذلك، فتغتسل وتصلي


At-Tirmidzi berkata, _"Para sahabat dan ahli ilmu telah berijma' (bersepakat) bahwasanya orang Nifas itu meninggalkan shalat sebelum empat puluh hari. Barangsiapa yang suci sebelum itu, maka hukumnya sama seperti orang yang suci shalat sebagaimana umumnya."_


Tetapi ada pendapat lain yang tidak disebutkan di dalam buku ini bahwasanya empat puluh hari ini secara umum karena pada faktanya ada beberapa perempuan yang memang Nifas sampai lebih dari empat puluh hari. Ada yang empat puluh lima hari, lima puluh hari bahkan enam puluh hari.


Dari sini bisa dikatakan batasan maksimal orang yang Nifas adalah tidak ada batasannya seperti orang yang Haid.


Itu saja yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan bisa dipahami oleh sahabat BiAS semua, kemudian dipahami dan diamalkan.


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك، و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...