Cari yang antum mau

Rabu, 22 Januari 2025

Tema kajian: Fiqih Tayammum

 ๐ŸŽ—Resume Kajian ๐ŸŽ—

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡

Tema kajian: Fiqih Tayammum

Sabtu, 18 Rajab 1446 H

18 Januari 2024

MT. Siti Hajar

Masjid Al Mukarromah

➖➖➖➖➖➖➖ ➖ 


ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู… 



๐ŸŒŸTayammum adalah pengganti wudhu.

Tayammum adalah salah satu pembahasan yang penting karena:


1. Berkaitan erat dengan ibadah yang sangat mulia, yaitu ibadah sholat.

2. Termasuk kekhususan dan keistimewaan umat Islam.

3. Agar kita mengetahui tentang kemudahan Islam. 


๐Ÿ”ธ️ Rasulullah shallallahu’alaihi

wa sallam bersabda, 

ุฅู† ุงู„ุฏูŠู† ูŠุณุฑ 

Sesungguhnya agama islam itu mudah .

๐Ÿ“š(HR. Bukhari no. 39). 


Salah satu contoh kemudahan Islam adalah tayammum.

๐Ÿ”น️Ketika seeorang tidak bisa berwudhu menggunakan air di karenakan sakit atau tidak ada air maka Allah memberikan pengganti dengan tayammum.

4. Banyak masyarakat kita yang tidak memahami masalah fiqih tayammum, sehingga banyak kasus ketika sakit ataupun safar, mereka tidak sholat.

๐ŸŒŸMaka di sinilah pentingnya memahami ilmu tentang tayammum karena ibadah jika tidak didasari dengan ilmu maka akan sia-sia.

๐Ÿ”ธ️Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam bersabda, 


️ ู…َู†ْ ุนَู…ِู„َ ุนَู…َู„ุงً ู„َูŠْุณَ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุฃَู…ْุฑُู†َุง ูَู‡ُูˆَ ุฑَุฏٌّ 


“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”

๐Ÿ“š (HR. Muslim no. 1718). 


1️⃣ DEFINISI TAYAMMUM. 


๐Ÿ”น️Tayammum diambil dari kata bahasa arab tayammama yatayammamu tayammuman bermakna ู‚ุตุฏ artinya menuju atau menyengaja.

๐Ÿ”น️Adapun secara istilah fiqih tayammum artinya adalah ibadah kepada Allah Subahanahu Wa Ta'ala dengan menggunakan sesuatu di atas permukaan bumi (sho'id) dan mengusapkannya ke wajah dan kedua telapak tangan dengan niat untuk sholat.

๐Ÿ“š(Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 21/347 dan Fathul Bari1/574 Karya Ibnu Hajar)." 


๐Ÿ”น️Tayammum tidak harus dengan debu atau tanah namun yang lebih afdhal adalah tanah.

Dan anggota tayammum hanya dua yaitu wajah dan kedua telapak tangan saja. 


2️⃣DI SYARI'ATKANNYA TAYAMMUM. 


๐Ÿ”น️Tayammum disyari'atkan dalam agama Islam berdasarkan Al Qur'an, hadits dan ijma kesepakatan para ulama. 


๐ŸŒปSumber hukum dalam menetapkan suatu hukum ibadah adalah :

1. Al Qur'an.

Sebagai firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berisi kebenaran.

2. Hadits Nabi Muhammad Shallallaahu'alaihi Wa Sallam.

Karena Nabi tidak berbicara berdasarkan hawa nafsunya tetapi Nabi berbicara berdasarkan wahyu. (QS. An Najm: 3 dan 4). 


๐Ÿ”ธ️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


ูˆَู…َุง ูŠَู†ْุทِู‚ُ ุนَู†ِ ุงู„ْู‡َูˆٰู‰ . ุงِู†ْ ู‡ُูˆَ ุงِู„َّุง ูˆَุญْูŠٌ ูŠُّูˆْุญٰู‰  


"Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),"

๐Ÿ“š(QS. An-Najm 53: Ayat: 3-4). 


3. Ijma.

Ijma adalah kesepakatan para ulama. Mereka tidak mungkin bersepakat di atas kedustaan. 


๐Ÿ”ธ️Rasulullaah Shallallaahu'alaihi Wa Sallam bersabda: 


ุฅِู†َّ ุฃُู…َّุชِู‰ ู„َุง ุชَุฌْุชَู…ِุนُ ุนَู„َู‰ ุถَู„ุงَู„َุฉٍ 


“Sesungguhnya umatku tidak akan mungkin bersepakat dalam kesesatan.” 

๐Ÿ“š(HR. Ibnu Majah no. 3950). 


๐Ÿ”น️Ijma' kesepakatan para ulama pasti bersumber dari Al Qur'an dan Hadits. 


๐Ÿ”ธ️Dalil Al Qur'an tentang tayammum. (QS. Al Maidah: 6). 


ูˆَุฅِู†ْ ูƒُู†ْุชُู…ْ ู…َุฑْุถَู‰ ุฃَูˆْ ุนَู„َู‰ ุณَูَุฑٍ ุฃَูˆْ ุฌَุขุกَ ุฃَุญَุฏٌ ู…ِّู†ูƒُู…ْ ู…ِู†َ ุงู„ْุบَุขุฆِุทِ ุฃَูˆْ ู„ุงَู…َุณْุชُู…ُ ุงู„ู†ِّุณَุขุกَ ูَู„َู…ْ ุชَุฌِุฏُูˆุง ู…َุขุกً ูَุชَูŠَู…َّู…ُูˆุง ุตَุนِูŠุฏًุง ุทَูŠِّุจًุง ูَุงู…ْุณَุญُูˆุง ุจِูˆُุฌُูˆู‡ِูƒُู…ْ ูˆَุฃَูŠْุฏِูŠูƒُู…ْ ู…ِู†ْู‡ُ ู…َุงูŠُุฑِูŠْุฏُ ุงู„ู„ู‡ُ ู„ِูŠَุฌْุนَู„َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุญَุฑَุฌٍ ูˆَู„َูƒِู†ْ ูŠُุฑِูŠุฏُ ู„ِูŠُุทَู‡ِّุฑَูƒُู…ْ ูˆَู„ِูŠُุชِู…َّ ู†ِุนْู…َุชَู‡ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชَุดْูƒُุฑُูˆู†َ 


Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih): sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Alloh tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. 

๐Ÿ“š (QS. Al-Maidah: 6). 


๐Ÿ”น️Ayat ini turun ketika A'isyah radhiallaahu'anha kehilangan perhiasan kalungnya yang ia pinjam dari saudarinya yaitu Asma' pada saat perang Bani Musthaliq.


๐Ÿ”ธ️Dalil dari Hadits. 


ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠْ ุฐَุฑٍّ ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ  ู‚َุงู„َ ุงู„ุตَّุนِูŠْุฏُ ุงู„ุทَّูŠِّุจُ ุทَู‡ُูˆْุฑُ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…ِ ูˆَุฅِู†ْ ู„َู…ْ ูŠَุฌِุฏِ ุงู„ْู…َุงุกَ ุนَุดَุฑَ ุณِู†ِูŠْู†َ 


Dari Abu Dzar bahwasanya Rosululloh shallallaahu'alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya tanah yang suci adalah alat bersuci bagi seorang muslim sekalipun dia tidak mendapatkan air sepuluh tahun."

๐Ÿ“š (HR. Nasa’i (321) Tirmidzi (124) Abu Daud (332) Ahmad (5/180). Tirmidzi berkata: “Hadits hasan shohih” dan dishohihkan Ibnu Hibban, Daruqutni, Abu Hatim, Al-Hakim, Dzahabi, Nawawi sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil (153) karya Al-Albani). 


๐Ÿ”ธ️Dalil ijma'

Ijma’: Para ulama telah bersepakat tentang disyari’atkkannya tayammum sebagaimana dinukil oleh Imam Abu Muhammad bin Hazm dalam kitabnya Marotibul Ijma’ (hal. 18) dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa (21/350). 


3️⃣ HIKMAH TAYAMMUM. 


๐Ÿ”น️Islam itu adalah agama yang sangat indah. Tidaklah Allah mensyari'atkan kepada kita sebuah syari'at kecuali terdapat hikmah di dalamnya yang membawa kemashlahatan bagi hamba di dunia dan akhirat.

๐Ÿ”น️Kita terkadang mengetahuinya dan terkadang tidak mengetahuinya karena akal manusia itu sangatlah terbatas maka kewajiban seorang hamba adalah beriman dan pasrah serta tunduk kepada hukum Allah subhanahu Wa Ta'ala.

๐Ÿ”น️Kita harus yakin bahwa semua perintah Allah membawa kebaikan bagi kita dan seluruh larangan Allah pun membawa keburukan bagi kita. 


๐ŸŒป Hikmah tayammum : 


๐Ÿ”ธ️》 Untuk Kemudahan. 


Di sebutkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala di akhir ayat (QS. Al Maidah: 6). 


ู…َุงูŠُุฑِูŠْุฏُ ุงู„ู„ู‡ُ ู„ِูŠَุฌْุนَู„َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู…ِู†ْ ุญَุฑَุฌٍ ูˆَู„َูƒِู†ْ ูŠُุฑِูŠุฏُ ู„ِูŠُุทَู‡ِّุฑَูƒُู…ْ ูˆَู„ِูŠُุชِู…َّ ู†ِุนْู…َุชَู‡ُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชَุดْูƒُุฑُูˆู†َ

Alloh tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. 

๐Ÿ“š (QS. Al-Maidah: 6). 


๐ŸŒŸ Islam itu adalah agama yang mudah, yang membuat sulit itu adalah diri kita sendiri dengan melakukan hal-hal yang tidak di anjurkan oleh agama 

"Sesungguhnya agama ini adalah mudah". 


๐ŸŒปKemudahan Islam ada dua macam :

1. Kemudahan asli.

Semua syariatnya pasti mudah.

Sholat hanya 5 waktu yang awalnya 50.

Puasa yang diwajibkan hanya satu bulan dalam setahun.

Zakat apalagi, mudah sekali  hanya bagi yang mampu.

Dengan syarat nishob (batas ketentuan) dan haul (harta kita telah berputar selama satu tahun).

Apalagi haji hanya diwajibkan satu kali dalam seumur hidup bagi yang mampu menjalankannya.

2. Kemudahan yang bersifat insidental ketika ada sebab.

Islam itu sudah mudah tetapi ketika ada sebab kesulitan maka semakin dipermudah lagi.

๐Ÿ”น️Misalkan hukum asalnya sebelum mengerjakan sholat adalah berwudhu tetapi jika ada kesulitan dikarenakan sakit, tidak ada air maka di perbolehkan untuk tayammum.

Puasa adalah wajib namun bagi yang sakit atau safar diperbolehkan untuk berbuka.

Sholat yang harusnya empat roka'at, jika safar boleh diqashar menjadi dua roka'at saja kecuali sholat maghrib dan sholat shubuh. 


๐Ÿ”ธ️》 Untuk kesucian.

" Akan tetapi Allah menginginkan untuk mensucikan kalian. " 


๐ŸชดKesucian terbagi dua :

1. Kesucian bathin. (Tidak nampak)

Adalah kesucian hati kita dari noda-noda.

Syirik, bid'ah, maksiat, dengki, sombong dsb.

2. Kesucian dzahir. (Nampak)

Adalah kesucian badan, pakaian , tempat tinggal dsb. 


๐Ÿ”ธ️》 Agar kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala nikmatnya.

Manusia itu akan merasakan betapa berharganya nikmat ketika nikmat itu hilang darinya.

๐Ÿ”น️Kita akan merasakan betapa mahalnya sehat ketika kita merasakan sakit. Begitu juga kita akan merasakan betapa mahalnya air saat tidak ada air.


๐ŸชดMenurut penjelasan dari para ulama syukur terbagi tiga :

1. Syukur dengan hati.

Yaitu meyakini  bahwa semua nikmat semata-mata berasal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan dari kehebatan kita. (QS. An Nahl: 53). 


๐Ÿ”ธ️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


ูˆَู…َุง ุจِูƒُู…ْ ู…ِّู†ْ ู†ّู€ِุนْู…َุฉٍ ูَู…ِู†َ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ุซُู…َّ ุงِุฐَุง ู…َุณَّูƒُู…ُ ุงู„ุถُّุฑُّ ูَุงِ ู„َูŠْู‡ِ ุชَุฌْุฆَุฑُูˆْู†َ  


"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."

๐Ÿ“š(QS. An-Nahl 16: Ayat 53) 


2. Syukur dengan lisan.

Yaitu mengucapkan alhamdulillaah memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

3. Syukur dengan anggota badan.

Yaitu kita gunakan fasilitas yang Allah berikan kepada kita untuk beribadah mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 


๐Ÿ”ธ️》 Agar kita terus beribadah tidak futur (malas).

Ketika ada udzur kemudian tidak beribadah maka akan menjadikan dia malas.

Biasanya ketika ritme ibadah itu terhenti, maka akan sulit lagi untuk memulainya kembali.

Misalnya libur kajian selama sebulan maka untuk memulai lagi akan terasa berat.

๐ŸŒŸOleh karena itu Allah memerintahkan kita untuk istiqomah dalam beribadah agar tidak futur gugur di tengah jalan. 


๐Ÿ”ธ️》 Agar kita mengingat asal dan akhir kita.

Maksudnya adalah awal kita di ciptakan berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. (QS. Taha: 55). 


๐Ÿ”ธ️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


ู…ِู†ْู‡َุง ุฎَู„َู‚ْู†ٰูƒُู…ْ ูˆَูِูŠْู‡َุง ู†ُุนِูŠْุฏُูƒُู…ْ ูˆَู…ِู†ْู‡َุง ู†ُุฎْุฑِุฌُูƒُู…ْ ุชَุง ุฑَุฉً ุงُุฎْุฑٰู‰ 


"Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain."

๐Ÿ“š(QS. Ta-Ha 20: Ayat 55). 


๐Ÿ”ธ️Nabi Shallallaahu'alaihi bersabda, 


ุฃَูƒْุซِุฑُูˆุง ุฐِูƒْุฑَ ู‡َุงุฐِู…ِ ุงู„ู„َّุฐَّุงุชِ 


“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” 

๐Ÿ“š(HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani). 


4️⃣ KEISTIMEWAAN TAYAMMUM. 


๐Ÿ”น️Tayammum merupakan kekhususan umat Islam yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. 


ูˆَุนَู†ْ ุฌَุงุจِุฑٍ ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ : « ุฃُุนْุทِูŠْุชُ ุฎَู…ْุณًุง ู„َู…ْ ูŠُุนْุทَู‡ُู†َّ ุฃَุญَุฏٌ ู…ِู†َ ุงู„ุฃَู†ْุจِูŠَุงุกِ ู‚َุจْู„ِูŠ ، ู†ُุตِุฑْุชُ ุจِุงู„ุฑُّุนْุจِ ู…َุณِูŠْุฑَุฉَ ุดَู‡ْุฑٍ ، ูˆَุฌُุนِู„َุชْ ู„ِูŠ ุงู„ุฃَุฑْุถُ ู…َุณْุฌِุฏًุง ูˆَุทَู‡ُูˆْุฑًุง ، ูَุฃَูŠُّู…َุง ุฑَุฌُู„ٍ ุฃَุฏْุฑَูƒَุชْู‡ُ ุงู„ุตَّู„ุงَุฉ ُูَู„ْูŠُุตَู„ِّ ، ูˆَุฃُุญِู„َّุชْ ู„ِูŠ ุงู„ุบَู†َุงุฆِู…ُ ، ูˆَู„َู…ْ ุชَุญِู„َّ ู„ِุฃَุญَุฏٍ ู‚َุจْู„ِูŠ ، ูˆَุฃُุนْุทِูŠْุชُ ุงู„ุดَّูَุงุนَุฉُ ، ูˆَูƒَุงู†َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ูŠُุจْุนَุซُ ุฅِู„َู‰ ู‚َูˆْู…ِู‡ِ ุฎَุงุตَّุฉً ูˆَุจُุนِุซْุชُ ู„ِู„ู†َّุงุณِ ุนَุงู…َّุฉً » . ู…ُุชَّูَู‚ٌ ุนَู„َูŠْู‡ِ . 


Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku dianugerahi lima perkara yang tidak pernah diberikan seorang pun dari Rasul-Rasul sebelumku, yaitu (1) aku diberikan pertolongan dengan takutnya musuh mendekatiku dari jarak sebulan perjalanan, (2) dijadikan bumi bagiku sebagai tempat shalat dan bersuci (untuk tayammum, pen.), maka siapa saja dari umatku yang mendapati waktu shalat, maka hendaklah ia shalat, (3) dihalalkan rampasan perang bagiku dan tidak dihalalkan kepada seorang Nabi pun sebelumku, (4) dan aku diberikan kekuasaan memberikan syafa’at (dengan izin Allah), (5) Nabi-Nabi diutus hanya untuk kaumnya saja sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia.” 

๐Ÿ“š(Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, no. 438 dan Muslim, no. 521, 523). 


๐Ÿ”น️Orang-orang di zaman dulu jika mau beribadah harus di tempat-tempat ibadah.

Kita umat Islam tidak harus seperti itu jika tidak menemukan masjid maka di manapun bisa.

Begitupun ketika Allah menjadikan tanah sebagai alat bersuci.

Ini termasuk kekhususan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu'alaihi Wa Sallam dan umat Islam yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya 


5️⃣HAL-HAL YANG MEMBOLEHKAN TAYAMMUM. 


๐Ÿ”น️Tayammum ini tidak di gunakan setiap waktu kecuali dalam keadaan tertentu saja. 


๐ŸŒปHal-hal yang dibolehkan untuk bertayammum :

1.  Ketika tidak ada air.

Baik saat sedang safar ataupun tidak. 


ุนَู†ْ ุนِู…ْุฑَุงู†َ ุจْู†ِ ุญُุตَูŠْู†ٍ ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ  ุฑَุฃَู‰ ุฑَุฌُู„ุงً ู…ُุนْุชَุฒِู„ุงً ู„َู…ْ ูŠُุตَู„ِّ ู…َุนَ ุงู„ْู‚َูˆْู…ِ ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ูَู„ุงَู†ُ ู…َุง ู…َู†َุนَูƒَ ุฃَู†ْ ุชُุตَู„ِّูŠَ ู…َุนَ ุงู„ْู‚َูˆْู…ِ ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ ุฃَุตَุงุจَุชْู†ِูŠْ ุฌَู†َุงุจَุฉٌ ูˆَู„ุงَ ู…َุงุกَ ู‚َุงู„َ ุนَู„َูŠْูƒَ ุจِุงู„ุตَّุนِูŠْุฏِ ูَุฅِู†َّู‡ُ ูŠِูƒْูِูŠْูƒَ

    

๐Ÿ”ธ️Dari ‘Imron bin Hushoin berkata: Kami pernah bersama Rasululloh dalam suatu safar lalu beliau sholat mengimami manusia, tiba-tiba ada seseorang yang menyendiri. Melihatnya, beliau bersabda: “Mengapa engkau tidak ikut sholat?” Jawabnya: “Saya jinabat sedangkan tidak ada air”. Rasululloh bersabda: “Hendaknya engkau (bertayammum) dengan tanah, karena itu mencukupimu”.

๐Ÿ“š (HR. Bukhori (348) Nasa’i (320) Darimi (749) Ahmad (4/434-435) Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (271) dan Ibnu Jarud dalam Al-Muntaqo (122-Ghoutsul makdud). 


๐Ÿ”น️Hadits ini menunjukkan bahwa jika tidak mendapatkan air maka diperbolehkan untuk tayammum. 


2. Orang yang sakit di khawatirkan akan bertambah parah atau tertunda kesembuhannya jika ia menggunakan air. 


๐Ÿ”น️Dalam kasus lain di ceritakan seorang sahabat yang meninggal karena mandi di saat junub ketika sakit. 


๐Ÿ”ธ️Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam marah besar lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa tayammum sudah cukup baginya sebagai ganti mandi wajib. Peristiwa ini diceritakan dalam hadits : 


ุนَู†ْ ุฌَุงุจِุฑٍ ู‚َุงู„َ ุฎَุฑَุฌْู†َุง ูِูŠ ุณَูَุฑٍ ูَุฃَุตَุงุจَ ุฑَุฌُู„ุงً ู…ِู†َّุง ุญَุฌَุฑٌ ูَุดَุฌَّู‡ُ ูِูŠ ุฑَุฃْุณِู‡ِ ุซُู…َّ ุงุญْุชَู„َู…َ ูَุณَุฃَู„َ ุฃَุตْุญَุงุจَู‡ُ ูَู‚َุงู„َ ู‡َู„ْ ุชَุฌِุฏُูˆู†َ ู„ِูŠ ุฑُุฎْุตَุฉً ูِูŠ ุงู„ุชَّูŠَู…ُّู…ِ ูَู‚َุงู„ُูˆุง ู…َุง ู†َุฌِุฏُ ู„َูƒَ ุฑُุฎْุตَุฉً ูˆَุฃَู†ْุชَ ุชَู‚ْุฏِุฑُ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…َุงุกِ ูَุงุบْุชَุณَู„َ ูَู…َุงุชَ ูَู„َู…َّุง ู‚َุฏِู…ْู†َุง ุนَู„َู‰ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฃُุฎْุจِุฑَ ุจِุฐَู„ِูƒَ ูَู‚َุงู„َ ู‚َุชَู„ُูˆู‡ُ ู‚َุชَู„َู‡ُู…ْ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَู„َุง ุณَุฃَู„ُูˆุง ุฅِุฐْ ู„َู…ْ ูŠَุนْู„َู…ُูˆุง ูَุฅِู†َّู…َุง ุดِูَุงุกُ ุงู„ْุนِูŠِّ ุงู„ุณُّุคَุงู„ُ ุฅِู†َّู…َุง ูƒَุงู†َ ูŠَูƒْูِูŠู‡ِ ุฃَู†ْ ูŠَุชَูŠَู…َّู…َ 


Dari Jabir Radhiyallahu anhu , beliau berkata, “Kami berangkat dalam satu perjalanan lalu seorang dari kami tertimpa batu dan melukai kepalanya. Kemudian orang itu mimpi “basah”  lalu ia bertanya kepada para sahabatnya, ‘Apakah kalian mendapatkan keringanan bagiku untuk tayammum ?” Mereka menjawab, “Kami memandang kamu tidak mendapatkan keringanan karena kamu mampu menggunakan air.” Lalu ia mandi kemudian meninggal. Ketika kami sampai dihadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, peristiwa tersebut diceritakan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau bersabda, “Mereka telah membunuhnya. Semoga Allรขh membalas mereka. Tidakkah mereka bertanya jika tidak mengetahui ? Karena obat dari tidak tahu adalah bertanya. Sesungguhnya dia cukup bertayammum.

๐Ÿ“š (HR Abu Daud dalam sunannya dan dinilai shahih oleh Syaikh al-Albรขni dalam Shahรฎh al-Jรขmi’ , no. 4362). 


3. Apabila air sangat dingin sekali dan dikhawatirkan membahayakan dirinya.

Dan sulit untuk memanaskan air.

    

    ุนَู†ْ ุนَู…ْุฑٍูˆ ุจْู†ِ ุงู„ْุนَุงุตِ ู‚َุงู„َ ุงุญْุชَู„َู…ْุชُ ูِูŠْ ู„َูŠْู„َุฉٍ ุจَุงุฑِุฏَุฉٍ ูِูŠْ ุบَุฒْูˆَุฉِ ุฐَุงุชِ ุงู„ุณَّู„ุงَุณِู„ِ ูَุฃَุดْูَู‚ْุชُ ุฅِู†ِ ุงุบْุชَุณَู„ْุชُ ุฃَู†ْ ุฃَู‡ْู„ِูƒَ ูَุชَูŠَู…َّู…ْุชُ ุซُู…َّ ุตَู„َّูŠْุชُ ุจِุฃَุตْุญَุงุจِูŠْ ุงู„ุตُّุจْุญَ ูَุฐَูƒَุฑُูˆْุง ุฐَู„ِูƒَ ู„ِู„ู†َّุจِูŠِّ  ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุนَู…ْุฑُูˆ ุตَู„َّูŠْุชَ ุจِุฃَุตْุญَุงุจِูƒَ ูˆَุฃَู†ْุชَ ุฌُู†ُุจٌ ูَุฃَุฎْุจَุฑْุชُู‡ُ ุจِุงู„َّุฐِูŠْ ู…َู†َุนَู†ِูŠْ ู…ِู†َ ุงู„ْุงِุบْุชِุณَุงู„ِ ูˆَู‚ُู„ْุชُ ุฅِู†ِّูŠ ุณَู…ِุนْุชُ ุงู„ู„ู‡َ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ ูˆَู„ุงَ ุชَู‚ْุชُู„ُูˆْุง ุฃَู†ْูُุณَูƒُู…ْ ุฅِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ ูƒَุงู†َ ุจِูƒُู…ْ ุฑَุญِูŠْู…ًุง ูَุถَุญِูƒَ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ  ูˆَู„َู…ْ ูŠَู‚ُู„ْ ุดَูŠْุฆًุง

    

Dari ‘Amr bin ‘Ash berkata “Aku pernah mimpi basah pada suatu malam yang sangat dingin sekali dalam perang Dzat Salasil, saya khawatir bila saya mandi, saya akan mati karenanya. Maka saya tayammum dan sholat Shubuh bersama para sahabat, tatkala kami datang kepada Rasululloh, para sahabat menceritakan kejadianku. Nabi bersabda: Wahai ‘Amr, benarkah engkau sholat bersama para sahabatmu padahal engkau junub? Maka saya kabarkan kepada beliau suatu yang menghalangiku untuk mandi. Dan saya berkata: Aku mendengar firman Alloh: “Janganlah engkau membunuh diri kalian, sesungguhnya Alloh Maha Penyayang kepada kalian” Sebab itulah saya tayammum kemudian sholat. Rasululloh tertawa dan tidak mengatakan sedikitpun”.

๐Ÿ“š(HR. Abu Daud (334) Ahmad (4/203) Daruqutni dalam  Sunan-nya (1/178) Ibnu Hibban (202) Al-Hakim dalam  Al-Mustadrok (647) Bukhori dalam Shohihnya secara mu’allaq dan dikuatkan Al-Hafidz dalam Fathul Bari 1/603 dan Al-Albani dalam Irwaul Gholil no.154). 


6️⃣ TATACARA TAYAMMUM. 


๐Ÿ”ธ️Secara jelas di terangkan oleh 'Ammar bin Yasir.


ุฌَุงุกَ ุฑَุฌُู„ٌ ุฅِู„َู‰ ุนُู…َุฑَ ุจْู†ِ ุงู„ْุฎَุทَّุงุจِ ูَู‚َุงู„َ ุฅِู†ِّู‰ ุฃَุฌْู†َุจْุชُ ูَู„َู…ْ ุฃُุตِุจِ ุงู„ْู…َุงุกَ . ูَู‚َุงู„َ ุนَู…َّุงุฑُ ุจْู†ُ ูŠَุงุณِุฑٍ ู„ِุนُู…َุฑَ ุจْู†ِ ุงู„ْุฎَุทَّุงุจِ ุฃَู…َุง ุชَุฐْูƒُุฑُ ุฃَู†َّุง ูƒُู†َّุง ูِู‰ ุณَูَุฑٍ ุฃَู†َุง ูˆَุฃَู†ْุชَ ูَุฃَู…َّุง ุฃَู†ْุชَ ูَู„َู…ْ ุชُุตَู„ِّ ، ูˆَุฃَู…َّุง ุฃَู†َุง ูَุชَู…َุนَّูƒْุชُ ูَุตَู„َّูŠْุชُ ، ูَุฐَูƒَุฑْุชُ ู„ِู„ู†َّุจِู‰ِّ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِู‰ُّ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – « ุฅِู†َّู…َุง ูƒَุงู†َ ูŠَูƒْูِูŠูƒَ ู‡َูƒَุฐَุง » . ูَุถَุฑَุจَ ุงู„ู†َّุจِู‰ُّ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – ุจِูƒَูَّูŠْู‡ِ ุงู„ุฃَุฑْุถَ ، ูˆَู†َูَุฎَ ูِูŠู‡ِู…َุง ุซُู…َّ ู…َุณَุญَ ุจِู‡ِู…َุง ูˆَุฌْู‡َู‡ُ ูˆَูƒَูَّูŠْู‡ِ 


Ada seseorang mendatangi ‘Umar bin Al Khattab, ia berkata, “Aku junub dan tidak bisa menggunakan air.” ‘Ammar bin Yasir lalu berkata pada ‘Umar bin Khattab mengenai kejadian ia dahulu, “Aku dahulu berada dalam safar. Aku dan engkau sama-sama tidak boleh shalat. Adapun aku kala itu mengguling-gulingkan badanku ke tanah, lalu aku shalat. Aku pun menyebutkan tindakanku tadi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda, “Cukup bagimu melakukan seperti ini.” Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dengan menepuk kedua telapak tangannya ke tanah, lalu beliau tiup kedua telapak tersebut, kemudian beliau mengusap wajah dan kedua telapak tangannya.

๐Ÿ“š (HR. Bukhari no. 338 dan Muslim no. 368). 


๐Ÿ”น️Dalam riwayat lain mengatakan bahwa tayammum itu hanya satu kali tepukan saja untuk wajah dan telapak tangan. 


Dalam riwayat lain disebutkan dengan lafadz: 


ุงู„ุชَّูŠَู…ُّู…ُ ุถَุฑْุจَุฉٌ ู„ِู„ْูˆَุฌْู‡ِ ูˆَุงู„ْูƒَูَّูŠْู†ِ 


Tayammum itu satu tepukan untuk wajah dan kedua telapak tangan. 

๐Ÿ“š(HR. Abu Daud (327) Ahmad (4/263) Tirmidzi (144) Darimi (751) Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (266, 267) dan Ibnu Jarud dalam Al-Muntaqo (126) dan dishohihkan oleh Imam Darimi dalam Sunan-nya dan Al-Albani dalam Irwaul Gholil no.161). 


๐Ÿชด Faidah dari hadits di atas adalah : 


1. Tayammum itu bisa untuk hadats kecil dan hadats besar.

(Pendapat mayoritas ulama).

2.  Tayammum itu hanya wajah dan telapak tangan saja.

3.  Tayammum itu hanya satu kali tepukan untuk wajah dan telapak tangan. 


๐Ÿ”น️Bukan dua atau tiga kali tepukan.

Semua riwayat yang menyebutkan dua atau tiga kali tepukan itu tidak ada yang shahih.

Jangan disamakan seperti wudhu.

Tayammum adalah mengusap bukan membasuh

๐Ÿ”น️Kaidah yang disebutkan oleh para ulama yang di sebut dengan mengusap adalah hanya satu kali.

Seperti halnya dalam wudhu ketika mengusap kepala itu hanya satu kali usapan.

๐Ÿ”น️Begitupun ketika mengusap sepatu cukup sekali.

4. Sunnahnya meniup kedua telapak tangan.

5. Mengajarkan kepada kita agar tawadhu dan tidak sombong.

๐Ÿ”น️Wajah itu adalah anggota tubuh yang sangat mulia tetapi saat tayammum diusap dengan tanah, debu, ini menunjukkan kepada kita agar tawadhu di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

๐Ÿ”น️Seperti halnya ketika sujud, manusia menaruh wajahnya di bawah menghinakan dirinya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 


7️⃣ APAKAH TAYAMMUM WAJIB TERTIB URUTANNYA.

๐Ÿ”ธ️Apakah tayammum itu harus tertib, wajah dahulu kemudian telapak tangan?

Atau kah boleh mendahulukan telapak tangan kemudian wajah. 


๐ŸชดAda perselisihan di kalangan para ulama 


【๐Ÿ”น️Pendapat pertama mengatakan wajib tertib, mendahulukan wajah baru kemudian telapak tangan.

Karena di dalam Al Qur'an yang di dahulukan adalah wajah.

【๐Ÿ”น️Pendapat yang kedua mengatakan tidak wajib tertib.

Karena di sebagian riwayat di sebutkan Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam mendahulukan telapak tangan terlebih dahulu.

Pendapat yang mengatakan harus tertib, ini lebih aman karena lebih sesuai dengam Al Qur'an walaupun ini sifatnya hanya keafdhalan saja. 


8️⃣ TAYAMMUM PENGGANTI WUDHU. 


๐Ÿ”น️Posisi tayammum itu adalah pengganti dari wudhu sehingga konsekuensinya hukum asal tayammum menduduki kedudukan wudhu.

Tayammum boleh dipakai untuk sholat wajib ataupun sunnah, sebagai imam ataupun makmum.

๐Ÿ”น️Karena sebagian ulama ada yang berpendapat orang itu kalau bertayammum maka tidak boleh menjadi imam. Maka ini tidak benar ini pendapat yang lemah karena hukum asal tayammum itu sama halnya seperti wudhu.

๐Ÿ”น️Barangsiapa yang melarang maka harus menunjukkan dalil.

Dalam sebuah riwayat Bukhari menyebutkan Ibnu Abbas pernah mengimami sholat padahal beliau tayammum. 


ูˆَุฃَู…َّ ุงุจْู†ُ ุนَุจَّุงุณٍ ูˆَู‡ُูˆَ ู…ُุชَูŠَู…ِّู…ٌ 


๐Ÿ“š (HR. Bukhori secara muallaq, Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi secara bersambung dengan sanad shohih sebagaimana kata Al-Hafidz Ibnu Hajar).

sanad shohih sebagaimana kata Al-Hafidz Ibnu Hajar). Demikian pula taqrir (persetujuan) Nabi kepada sahabat ‘Amr bin Ash yang sholat bersama para sahabat dengan tayammum sebagaimana hadits di atas tadi. Ini merupakan madzhab Abu Hanifah yang dikuatkan oleh imam Syaukani dalam Nailul Author(1/252). 


9️⃣ PEMBATAL TAYAMMUM. 


๐Ÿ”น️Pembatal tayammum sama halnya seperti pembatal wudhu.

Misalkan tidur nyenyak, hadats besar maupun hadats kecil, menyentuh farji dengan syahwat, makan daging unta di tambah kalau hilang uzur yang membolehkan dia tayammum.

Misal yang tadinya sakit tidak bisa terkena air jadi hanya bisa bertayammum kemudian sembuh maka batal tayammumnya.

Atau tidak ada air kemudian akhirnya mendapatkan air maka batal tayammumnya sama seperti batal wudhu. 


1️⃣0️⃣ BOLEHKAH MENGGAULI ISTRI PADAHAL TIDAK ADA AIR. 


๐Ÿ”น️Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.

Pendapat yang lebih kuat adalah boleh tidak masalah.

Sebagaimana yang di katakan sahabat Abu Dzar al Ghifari. 


1️⃣1️⃣ BOLEHKAH MEMBELI AIR AGAR BISA BERWUDHU. 


๐Ÿ”น️Ini masalah yang di perselisihkan oleh para ulama.

Pendapat yang lebih kuat wallaahu'alam tergantung kemampuan.

Kalau seorang itu mampu untuk membeli maka hukum asalnya wajib.

Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala membolehkan tayammum itu jika tidak ada air sedangkan dia masih mampu mendapatkan air. Namun jika tidak mampu membeli maka cukup dengan tayammum saja. 


Wallaahu Ta'ala A'lam


๐Ÿ“ Ika Kartika (@kartikamuslimah)

๐Ÿ‘ค Muroja'ah : Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...