Cari yang antum mau

Kamis, 11 Januari 2024

SYIRIK AKBAR PADA KETAATAN KEPADA MAKHLUK

 🔊 *MATERI 08 : SYIRIK AKBAR PADA KETAATAN KEPADA MAKHLUK*

📆 Rabu, 28 Jumadil Akhir 1445 H/10 Januari 2024 M

👤 Ustadz Muhammad Wasitho, Lc., M.A.

📗 Aqidah : Modul 03

🌐https://madeenah.bimbinganislam.com/


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


_MADEENAH..._

_Belajar Islam dasar, dengan pemahaman yang benar_


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله رب العالمين الذي أنزل شريعة الإسلام هُدًى لِلنَّاسِ ورحمة للعالمين أما بعد


_Ikhwaniy wa Akhawatiy Fillaah_, para santri dan santriwati Madeenah (Madrasah Diniyyah) yang semoga dirahmati dan diberkahi Allah _Subhanahu wa Ta'ala_.


Kemudian pembahasan kita pada pertemuan kali ini yaitu tentang شرك الطاعة (Syirik yang terjadi dalam ketaatan). Syirik yang terjadi dalam ketaatan kepada makhluk .


Maksudnya bagaimana شرك الطاعة ini? Syirik dalam masalah ketaatan?


Yaitu barangsiapa yang mentaati makhluk dalam menghalalkan apa yang telah Allah haramkan atau sebaliknya di dalam mengharamkan apa yang telah Allah halalkan, dan dia meyakini dengan hatinya, bahwa hal tersebut boleh bagi makhluk untuk menghalalkan apa yang Allah haramkan, dan boleh bagi makhluk tersebut mengharamkan apa yang Allah halalkan. Maka ini merupakan syirik akbar dalam masalah ketaatan kepada makhluk.


Karena itu akan menjadikan makhluk tersebut sebagai Tuhan tandingan selain Allah, Tuhan tandingan bersama Allah _Subhanahu wa Ta'ala_.


Di antara dalilnya adalah firman Allah dalam surat At-Tawbah ayat 31.


ٱتَّخَذُوٓاْ أَحۡبَارَهُمۡ وَرُهۡبَٰنَهُمۡ أَرۡبَابٗا مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَٱلۡمَسِيحَ ٱبۡنَ مَرۡيَمَ وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُوٓاْ إِلَٰهٗا وَٰحِدٗاۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۚ سُبۡحَٰنَهُۥ عَمَّا يُشۡرِكُونَ


Yang artinya, kata Allah _Subhanahu wa Ta'ala_, _"Mereka (orang-orang Yahudi dan Nashrani dari kalangan ahlul Kitab) telah menjadikan ulama-ulama dan pendeta-pendeta mereka sebagai Rabb Tuhan-Tuhan yang disembah selain Allah dan juga menjadikan Al-Masih Ibnu Maryam sebagai Tuhan yang disembah. Padahal mereka tidaklah diperintahkan oleh Allah melainkan agar beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa. لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۚ tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah), Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan."_


Tatkala ayat ini turun kepada Nabi _shallallahu 'alayhi wa sallam_, ada seorang sahabat yang bernama Adiy bin Hatim _radhiyallahu 'anhu_. Beliau menemui Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ lalu menanyakan tentang ayat yang ke-31 dari surat At-Tawbah tersebut, karena Adiy bin Hatim adalah seorang Yahudi (ahlul Kitab).


Adiy bin Hatim pun menemui Rasulullah _shallallahu 'alayhi wa sallam_ dan mengatakan kepada Beliau _shallallahu 'alayhi wa sallam_, "Kami tidak menyembah kepada ulama dan pendeta kami, kami tidak beribadah kepada mereka."


Maka Nabi _shallallahu 'alayhi wa sallam_ bertanya (balik) kepada Adiy bin Hatim (sebelum menjelaskan maksud daripada ayat tersebut), kata Nabi _shallallahu 'alayhi wa sallam_


أليسَ يحرمونَ ما أحلَّ اللهُ فتحرِّمونَه ، ويحلُّونَ ما حرَّمَ اللهُ فتحلُّونَه


_"Bukankah mereka (ulama-ulama dan pendeta-pendeta kalian) mengharamkan apa saja yang telah Allah halalkan. Mengharamkan apa saja yang telah dihalalkan oleh Allah. Lalu kalian sebagai umatnya (pengikutnya) ikut-ikutan mengharamkannya? Karena mengikuti pendapat dan fatwa ulama kalian?_


Maka Adiy bin Hatim pun menjawab, "Benar! Kalau itu benar. Kegiatan kami sebagai ahlul Kitab (Yahudi maupun Nashrani) sami'naa wa atha'naa kepada ulama dan pendeta mereka."


Maka Nabi menjelaskan,


فتلك عبادتُهم


_"Sikap kalian mengekor, mengikuti pendapat dan fatwa ulama dan pendeta kalian dalam masalah penghalalan dan pengharaman, itulah bentuk menyembah ulama dan pendeta kalian."_


Ini menunjukkan kepada kita bahwasanya mentaati para ulama dalam perkara-perkara yang bertentangan dengan hukum Allah termasuk syirik akbar, syirik dalam masalah ketaatan.


Dan ini banyak terjadi di tengah kaum muslimin, apa yang difatwakan oleh gurunya oleh syaikhnya, oleh ulama kelompoknya, maka diterima dan diyakini secara benar meskipun mereka tahu bahwa itu adalah bertentangan dengan hukum Allah dalam Al-Qur'an maupun Hadits Nabi yang shahih.


Pokoknya (kata mereka), "Ini pendapat ulama kami, tokoh-tokoh kami, pemimpin-pemimpin kami." Ini yang dimaksud dengan syirik dalam masalah ketaatan.


Kemudian di antara jenis syirik akbar adalah شرك المحبة yaitu syirik yang terjadi dalam masalah kecintaan. Syirik yang terjadi dalam masalah kecintaan


Maksudnya adalah cinta yang bermakna ibadah, yang mengharuskan adanya pengagungan dan perendahan (diri) serta ketundukan yang tidak pantas kecuali hanya untuk Allah.


Maka barangsiapa yang memalingkan atau memberikan kecintaan yang bermakna ibadah ini kepada selain Allah, apakah kecintaan ini diberikan kepada wali, kepada orang shalih, kepada ulama tertentu, maka ia telah berbuat syirik akbar. Syirik yang membatalkan Islam, membatalkan Iman, menghapuskan pahala amal ibadah (semuanya).


Dalilnya firman Allah _Subhanahu wa Ta'ala_ dalam surat Al-Baqarah ayat 165.


وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ


_"Dan di antara manusia (kata Allah) ada orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai tuhan-tuhan tandingan bagi Allah, mereka mencintai tuhan-tuhan tersebut sebagaimana mencintai Allah, sedangkan orang-orang yang beriman mereka sangat cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidak ada yang lebih dicintai daripada Allah Subhanahu wa Ta'ala."_


Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwasanya syirik akbar bisa terjadi pada masalah cinta, cinta yang bermakna ibadah.


Kalau cinta biasa seperti seorang suami mencintai istrinya atau sebaliknya, istri mencintai suami, orang tua (ayah dan ibu) mencintai anak, anak mencintai orang tuanya. Ini cinta yang bersifat naluri manusia, tabi'at manusia.


Tapi kalau cinta yang bermakna ibadah adalah cinta yang menumbuhkan pengagungan, merendahkan diri dan ketundukan kepada yang dicintai dan ini tidak boleh diberikan kecuali kepada Allah _Subhanahu wa Ta'ala_.


Demikian pelajaran kita pada pertemuan kali ini semoga mudah dipahami dengan baik dan benar dan menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat, ilmu yang akan mengantarkan kita kepada keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...