๐ฐ *CABANG-CABANG KEIMANAN | HADITS #98*
๐ _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
ุนَْู ุฃَุจِْู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุฑَุถَِู ุงُููู ุนَُْูู ุนَْู ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู َ َูุงَู: « ุงْูุฅِْูู َุงُู ุจِุถْุนٌ َูุณَุจْุนَُْูู، ุฃَْู ุจِุถْุนٌ َูุณِุชَُّูู ุดَุนْุจَุฉً: َูุฃَْูุถََُููุง َُْููู َูุง ุฅََِูู ุฅِูุงَّ ุงَُّููู، َูุฃَุฏَْูุงَูุง ุฅِู َุงุทَุฉُ ุงْูุฃَุฐَู ุนَْู ุงูุทَّุฑِِْูู، َูุงْูุญََูุงุกُ ุดُุนْุจَุฉٌ ู َِู ุงْูุฅِْูู َุงِู « ู ُุชٌََّูู ุนََِْููู.
Dari Abu Hurairah _radhiyallahu anhu_, dari Rasulullah _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,
_“Iman itu mempunyai tujuh puluh atau enam puluh lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan “laa ilaaha illallah” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, sedangkan perasaan malu itu termasuk salah satu cabang dari iman.”_
(HR. Al-Bukhari, no. 6. & Muslim, no. 57).
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
๐ *FAEDAH HADIST*
Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya:
1️⃣ Penjelasan penting bahwa iman itu tidak hanya satu cabang, tetapi memiliki banyak cabang, bahkan sampai tujuh puluh lebih, yaitu antara tujuh puluh tiga hingga tujuh puluh sembilan cabang, tetapi cabang yang paling utama adalah ucapan _“laa ilaaha illallah,”_ karena kalimat ini bila ditimbang dengan langit dan bumi pasti lebih berat, juga merupakan kalimat tauhid dan kalimat ikhlas, kalimat yang kita semua berharap sebagai penutup usia, barangsiapa yang akhir perkataannya di dunia adalah kalimat ini, maka diharapkan ia masuk surga, kalimat ini adalah cabang iman yang paling utama.
2️⃣ Menghilangkan setiap yang mengganggu orang yang berjalan, seperti batu, pecahan kaca, duri dan sebagainya adalah bagian keimanan.
3️⃣ Ucapan Nabi; _“Rasa malu itu bagian dari iman,”_ rasa malu disini adalah kondisi kejiwaan yang muncul ketika mengerjakan sesuatu yang dianggap memalukan, ini termasuk sifat yang terpuji yang dimiliki Rasulullah _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_, bahkan beliau lebih pemalu dari gadis pingitan, tetapi baginda Nabi tidak malu untuk menunaikan kebenaran. Rasa malu adalah sifat terpuji, tetapi bukan malu untuk menunaikan kebenaran. Sebagaimana Allah _Ta'ala_ berfirman (artinya),
_“Dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar.”_ (QS. Al-Ahzรขb: 53).
4️⃣ Orang yang tidak kenal rasa malu, tidak akan peduli dengan ucapan dan tindakannya, dan hal ini tentunya lambat laun akan mengikis keimanan dalam dada.
5️⃣ Iman itu membuahkan amalan sholeh, sehingga bisa bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat dan dosa.
6️⃣ Keimanan itu bertingkat-tingkat, tidak sama antara yang satu dengan lainnya
7️⃣ Faedah yang sangat berharga bahwa keimanan itu mencakup amalan hati (rasa malu), amalan lisan (ucapan kalimat tauhid) dan amalan anggota badan (menyingkirkan gangguan dari jalan).
_Wallahu Ta’ala A’lam._
*Referensi Utama*: _Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy._
๐ค Ustadz Fadly Gugul S.Ag
✒️ _Yogyakarta, 04 Jumadil Ula 1444H / 29 November 2022M_
๐ https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-98-cabang-cabang-keimanan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar