🔊 *TIGA KEADAAN HAID DAN ISTIHADHAH- HALAQOH 22*
🌍 BimbinganIslam.com
📆 Selasa, 15 Rabi'ul Awwal 1444 H/ 11 Oktober 2022 M
👤 Ustadz Fauzan Azhiimaa, Lc Hafidzhohullah
📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Bab Bab Haid & Nifas
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله و الصلاة و السلام على رسول الله و بعد
اللهم انفعنا بما علمتنا ، وعلّمنا ما ينفعنا ، وزدنا علماً، و هُدًى و تقى و صَلَاحا يا رب العالمين
Sahabat BiAS yang dimuliakan oleh Allāh _Azza wa Jalla._
Kembali lagi bersama kami Fauzan Azhiimaa (وَفَّقَه الله) membahas kajian Fiqih yang diambil dari Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar Fi Dhau Al-Kitab Wa As-Sunnah (الفقه الميسر في ضوء الكتاب والسنة).
Pada kesempatan ini, insyaAllāh kita akan menyelesaikan pembahasan tentang Istihadhah. Di kesempatan sebelumnya, kita membahas tentang pengertian Istihadhah dan hukumnya.
Kita ketahui bahwasanya darah Istihadhah ini seperti orang yang suci, maka di kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara membedakan darah Istihadhah dengan darah Haid? Kenapa tidak kita bedakan dengan darah Nifas? Karena darah Nifas hanya terjadi ketika seorang wanita melahirkan.
Adapun banyak perempuan yang kurang bisa membedakan, bahkan laki-laki pun tidak bisa membedakan antara darah Istihadhah dengan darah Haid.
Maka di pembahasan kali ini kita membahas,
والمستحاضة لها ثلاث حالات
```Wanita Istihadhah mempunyai tiga keadaan:```
الحالة الأولى: أن تكون لها عادة معروفة
• _Keadaan Pertama | Dia memiliki siklus, kebiasaan yang memang sudah diketahui, maka orang seperti ini siklusnya sudah jelas._
```Misalkan: Haidnya pasti tujuh hari, maka barangsiapa yang haidnya tujuh hari, dipastikan hari yang kedelapan -kalau (seandainya) masih keluar darah- itu adalah darah Istihadhah. Begitu juga misalkan ada orang yang haidnya pasti sepuluh hari, maka di hari kesebelas dipastikan itu adalah darah Istihadhah.```
Kenapa seperti itu?
Karena dia memiliki siklus atau kebiasaan yang (memang) seperti itu.
Hal ini berdasarkan sabda Rasūlullāh _shallallāhu 'alayhi wa sallam_ kepada Ummu habibah _radhiyallāhu ta'āla 'anhā_ (saat itu beliau Istihadhah),
اُمْكُثِي قَدْرَ مَا كَانَتْ تَحْبِسُكِ حَيْضَتُكِ, ثُمَّ اِغْتَسِلِي، وصلي
_"Kamu cukup menahan (tidak shalat dan puasa) selama masa kamu haid saja, kemudian setelahnya kamu mandi dan shalatlah."_
(Hadits shahih riwayat Muslim no. 334).
Maksudnya apa? Jadi di sini, Rasūlullāh _shallallāhu 'alayhi wa sallam_ menghukumi bahwasanya Ummu Habibah haidnya teratur, ada siklus yang teratur.
_"Jadi silakan kamu cukup hukumi haid kamu sesuai dengan hari-harinya saja, tujuh atau delapan hari. Dan hari setelahnya itu adalah hari suci bagimu, hari ke delapan atau ke sembilan adalah hari suci. Maka seandainya keluar darah, maka itu adalah darah Istihadhah, kamu dianggap suci dan shalat seperti yang lainnya."_
Maka ini adalah keadaan yang pertama.
Barangsiapa memiliki siklus yang teratur yang sudah jelas, maka bisa dibedakan mana darah Haid dan mana darah Istihadhah. _Wallāhu a'lam._
• _Keadaan Kedua | Seandainya seorang perempuan tidak memiliki siklus yang teratur, (tidak jelas siklusnya)._
Kadang dia haid lima hari, enam hari, atau tujuh hari, atau sepuluh hari, atau dua belas hari, atau lima belas hari, dan seterusnya. Siklusnya juga tidak teratur secara waktu; terkadang di awal bulan, di tengah bulan, atau di akhir bulan.
Maka yang seperti ini bisa dibedakan dengan cara Tamyiz (التمييز) yaitu membedakan.
Membedakan apa? Membedakan dari jenis darahnya.
```Bagaimana cara membedakan jenis darahnya?```
Kita tahu bahwasanya darah haid itu sebagaimana sabda Rasūlullāh _shallallāhu 'alayhi wa sallam_ kepada Fāthimah binti Abi Hubaysh,
إِذَا كَانَ دَمُ الْحَيْضَةِ فَإِنَّهُ دَمٌ أَسْوَد يُعْرَفُ
Rasūlullāh _shallallāhu 'alayhi wa sallam_ mengatakan, _"Bila darah haid, maka berwarna hitam pekat seperti yang sudah diketahui."_
(Hadits riwayat Abu Dawud no. 286).
Sahabat BIAS yang semoga dimuliakan oleh Allāh _Azza wa Jalla._
Di sini kami sampaikan secara ringkas bagaimana ```cara membedakan darah haid.```
⑴ Darah haid berwarna hitam (أَسْوَد).
⑵ Sifat darah haid adalah kental.
⑶ Baunya sangat (maaf) busuk sekali (sangat tidak sedap).
⑷ Darah haid tidak bisa membeku.
Adapun darah Istihadhah, karena darah Istihadhah ini aslinya adalah darah segar. Walaupun ia adalah penyakit bagi wanita, tetapi yang keluar adalah darah segar.
```Seperti apa darah Istihadhah?```
⑴ Darah Istihadhah adalah darah merah yang segar.
⑵ Darahnya cair (sedangkan darah haid agak kental).
⑶ Baunya amis.
Sahabat BiAS yang dirahmati oleh Allāh _Azza wa Jalla._
Ada beberapa warna lain untuk darah haid, terkadang warna darah haid itu kecokelatan (sangat pekat) atau merah hati (merah pucat) maka jika warna darah haid seperti ini, bisa dipastikan itu adalah darah haid. Itu yang kedua.
• _Keadaan Ketiga | Seandainya dia tidak memiliki siklus yang jelas, dia juga tidak bisa membedakan mana darah haid dan mana darah Istihadhah._
```Maka bagaimana menghukuminya?```
Maka kalau terjadi seperti ini, dia menghukumi haidnya secara umum, artinya bagaimana haid wanita itu secara umum, tujuh atau enam hari. Maka wanita yang tidak jelas siklusnya atau yang tidak bisa membedakan darah haid atau darah Istihadhah, maka _dihukumi sesuai dengan keumuman haid mayoritas wanita, sebanyak enam atau tujuh hari._
Maka bisa dipastikan setelah enam atau tujuh hari, maka hari yang kedelapan adalah darah Istihadhah.
Jama'ah BiAS yang dirahmati oleh Allāh _Azza wa Jalla._
Itu saja yang bisa kami sampaikan secara ringkas. Mudah-mudahan bisa dipahami dan bermanfaat serta diamalkan.
نكتفي بهذا، سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك، السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•
Tidak ada komentar:
Posting Komentar