Cari yang antum mau

Jumat, 23 Mei 2025

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

 


AqidahArtikelManhaj

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

Tauhid adalah inti ajaran Islam, yang terbagi menjadi tiga: 

  • Tauhid rububiyyah
  • Tauhid uluhiyyah, dan 
  • Tauhid asma’ wa sifat
  • Tauhid Rububiyyah (توحيد الربوبية)

Makna: Mengesakan Allah dalam perbuatan-perbuatan-Nya, seperti mencipta, memberi rezeki, mengatur, menghidupkan, mematikan, dan menguasai alam semesta.

Contoh:

  • Meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan langit dan bumi.
  • Hanya Allah yang mengatur rezeki dan kehidupan makhluk.

Dalil:

اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ

“Allāhu Khāliqu kulli shay’in wa huwa ‘alā kulli shay’in wakīl.”
Artinya: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.”  (QS. Az-Zumar: 62)

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۖ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ

“Qul man yarzuqukum mina as-samā’i wal-arḍi amman yamliku as-sam‘a wal-abṣār.”
Artinya: “Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang memiliki pendengaran dan penglihatan…?”  (QS. Yunus: 31)

  1. Tauhid Uluhiyyah (توحيد الألوهية) / Tauhid Ibadah

Makna: Mengesakan Allah dalam seluruh bentuk ibadah; hanya kepada Allah sajalah semua ibadah ditujukan.

Contoh:

  • Berdoa hanya kepada Allah, bukan kepada nabi atau wali.
  • Menyembelih kurban hanya untuk Allah.
  • Bersujud, bertawakal, berharap, dan takut hanya kepada Allah.

Dalil:

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ

“Wa ilāhukum ilāhun wāḥid, lā ilāha illā huwa ar-Raḥmānu ar-Raḥīm.”
Artinya: “Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”  (QS. Al-Baqarah: 163)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Wa mā khalaqtu al-jinna wal-insa illā liya‘budūn.”
Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku.”  (QS. Adz-Dzariyat: 56)

  1. Tauhid Asma’ wa Sifat (توحيد الأسماء والصفات)

Makna: Mengesakan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana yang disebut dalam Al-Qur’an dan hadits yang shahih, tanpa tahrif (mengubah makna), ta’thil (menolak), takyif (menanyakan ‘bagaimana’), atau tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).

Contoh:

  • Meyakini bahwa Allah Maha Mendengar (السميع), Maha Melihat (البصير), Maha Penyayang (الرحيم), sesuai dengan keagungan-Nya.
  • Tidak menyamakan sifat Allah dengan sifat makhluk.

Dalil:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Laysa kamitslihi shay’un wa huwa as-Samī‘u al-Baṣīr.”
Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(QS. Asy-Syura: 11)

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا

“Wa lillāhi al-asmā’u al-ḥusnā fad‘ūhu bihā.”
Artinya: “Dan milik Allah-lah nama-nama yang terbaik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu.”  (QS. Al-A’raf: 180)

Ketiganya merupakan satu kesatuan utuh. Barang siapa menyimpang dari salah satunya, maka ia belum mewujudkan tauhid secara sempurna.

Salah satu bentuk penyimpangan paling halus namun sangat berbahaya adalah syirik dalam asma’ wa sifat, yaitu menyamakan Allah dengan makhluk-Nya dalam hal nama dan sifat, atau sebaliknya meniadakan sifat-sifat Allah yang telah Allah tetapkan bagi diri-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11)

Kita mengetahui bahwa asmaul husna (nama-nama Allah yang indah), sifat-sifat yang paling tinggi, kesempurnaan mutlak, dan keagungan yang sempurna hanya milik Allah semata.

Syirik dalam asma’ wa sifat memiliki patokan, yaitu menyamakan sifat-sifat Sang Pencipta dengan sifat-sifat makhluk. Nu’aim bin Hammad berkata:

مَن شَبَّهَ الخَالِقَ بِالْمَخْلُوقِ فَقَدْ كَفَرَ

“Barang siapa menyerupakan Sang Pencipta dengan makhluk, maka ia telah kafir.”

Maka patokannya adalah menyerupakan nama dengan nama, atau sifat dengan sifat.

Bentuk-Bentuk Syirik dalam Asma’ wa Sifat

1. Bentuk Kesyirikan Kaum Musyrikin

Kaum musyrikin jahiliyah dahulu menamai berhala-berhala mereka dengan nama-nama yang diambil dari nama-nama Allah, seperti:

  • “al-Lāt” dari kata “Allah” atau “ilāh”
  • “al-‘Uzzā” dari “al-‘Azīz”
  • “Manāt” dari “al-Mannān”

Ini adalah bentuk syirik dalam nama-nama Allah.

Sebagaimana dalam Al-Qur’an, Allah berfirman :

 وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [الأعراف: 180] .

“Dan hanya milik Allah-lah nama-nama yang terbaik (asmaul husna), maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (penggunaan) nama-nama-Nya. Mereka akan dibalas atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)

Ibnu Jarir ath-Thabari ketika menjelaskan firman Allah : 

وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ

“Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam nama-nama-Nya,”

Maksudnya adalah kaum musyrikin. Penyimpangan mereka terhadap nama-nama Allah adalah bahwa mereka mengalihkan nama-nama itu dari makna dan penggunaan yang benar. Mereka menamai sesembahan dan berhala-berhala mereka dengan nama-nama tersebut. Mereka menambahkan dan mengurangi dari nama-nama Allah.

Misalnya, mereka menamai sebagian berhala dengan “al-Lat” yang mereka ambil dari nama Allah; dan sebagian lagi mereka namai dengan “al-‘Uzza”, yang mereka ambil dari nama al-‘Aziz (Yang Maha Perkasa).1 (10/ 596).

Ini menunjukkan bentuk penyimpangan dalam asmaul husna, yaitu ketika nama-nama Allah digunakan tidak sebagaimana mestinya, atau diselewengkan penggunaannya hingga jatuh dalam perbuatan syirik.

Bentuk kesyirikan kelompok Musyabbihah

– Mereka mengatakan : Allah turun ke langit dunia sebagaimana kita turun dari ranjang ke lantai atau seperti kita turun dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Mahatinggi Allah dari apa yang mereka katakan. Ini adalah bentuk syirik dalam nama dan sifat Allah.

– Demikian pula ketika mereka mengatakan: “Allah tertawa, dan tertawanya Allah seperti tertawanya manusia.” Maka ini adalah syirik dalam sifat Allah, karena mereka telah menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk.

– Mereka menetapkan bahwa Allah memiliki tangan, namun mengatakan bahwa tangan Allah seperti tangan makhluk — memiliki jari, ruas, dan sebagainya. Maka mereka telah menyerupakan tangan Sang Pencipta dengan tangan makhluk. Ini adalah syirik dalam sifat Allah yang merupakan kekufuran, karena mereka menyerupakan Sang Pencipta dengan makhluk.

Bentuk kesyirikan kelompok Jahmiyah dan turunannya.

Syirik dalam nama dan sifat Allah juga mencakup pengingkaran total atau sebagian.

– Pengingkaran total (Ta’thil Kulli) adalah meniadakan nama dan sifat sekaligus.

– Pengingkaran sebagian (Ta’thil Juz’i) adalah meniadakan sifat namun menetapkan nama.

Pengingkaran total adalah pendapat ekstrim dari kaum Jahmiyah yang mengatakan: “Allah tidak Mendengar dan tidak memiliki pendengaran, Allah tidak Melihat dan tidak memiliki penglihatan.” Maka mereka ini telah menyerupakan Allah dengan sesuatu yang tidak ada. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- menceritakan bahwa sebagian ulama dahulu berkata : 

الْمُعَطِّلُ يَعْبُدُ عَدَمًا وَالْمُمَثِّلُ يَعْبُدُ صَنَمًا

“Orang yang meniadakan (sifat Allah) seperti menyembah sesuatu yang tidak ada, sedangkan yang menyerupakan (Sifat Allah dengan Sifat makhluk) seperti menyembah berhala.” [Majmū‘ al-Fatāwā, 5/261]

Adapun kelompok Mu’tazilah, mereka meniadakan sifat namun tetap menetapkan nama. Ini pun merupakan salah satu bentuk syirik dalam asmaul husna dan sifat-sifat Allah yang Maha Tinggi.

Sehingga kelompok yang menyamakan Allah dengan makhluk atau yang menolak sifat Allah bertentangan dengan ayat

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura: 11)

Nu’aim bin Hammad -rahimahullah- berkata :

(من شَبَّه اللهَ بخَلْقِه فقد كَفَر، ومن أنكَرَ ما وصَفَ به نَفْسَه فقد كَفَر، وليس ما وصَفَ اللهُ به نَفْسَه ولا رَسولُه تشبيهًا

“Siapa saja yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, maka ia telah kafir; dan Barangsiapa mengingkari apa yang Allah sifatkan untuk diri-Nya, maka ia telah kafir. Dan apa yang Allah sifatkan untuk diri-Nya atau yang disifatkan oleh Rasul-Nya bukanlah penyerupaan.” [أخرجه الذهبي في2 (ص: 172]

Semoga artikel ini bermanfaat, barakallahufikum

Bersambung episode berikutnya….

Minggu, 23 Maret 2025

Rasulullah bersbda ,, Carilah lailatulqodr pda mlm ganjil

 Rasulullah bersbda ,, Carilah lailatulqodr pda mlm ganjil

 disepulh terahir mlm ramdan, hadis Bukari no 2017, Muslim no1169, semua umat muslim akn mndptkan mlm lailtulqodr ,jdi prbnyklah ibadah bpd mlm itu krna  jika bertpatn sma nilainya dgn bribadh 1000,bulan


Lailatul Qadar merupakan mlm seribu bulan, artinya ibadah yg dilakukan pada mlm itu nilainya sama dgn melakukan ibadah selama seribu bulan,, tafsir alquran surah AlQodr ayat 3


Dari Aisyah istri Rasulullah brtnya kpda Rasulullah, jika mlm ini aku meyakini mlm lailatulqdr apa yg hrs ku ucpkan, kata Rasulullah ucpknlah, *Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni*


*Ya Allah, Engkau Maha pengampun dan mencintai orang yang meminta ampun maka ampunilah aku,,, dibaca sebnyak2nya

Doa pembuka yang mustajab

 

*Doa pembuka yang mustajab*,,

Dari Sahabat Anas , Rasulullah pernah mendengar sesorang berdoa, mengawali doa nya,,

Ya allah hamba memmohon kepdamu, dengan segala pujian untukmu,, tidak ada tuhan yang disembah selainmu,, engkau yang esa,, tidak memiliki sekutu , engkau sang pemberi anugrah, engkau pencipta langit dan bumi, wahai zat yang maha terpuji dan maha mulia ,, wahai zat yang maha hidup dan terus  mengurus mahluknya ,,,

Maka nabi berkata, sungguh engkau telah berdoa dengan nama yang agung bagi Allah,  yang apabila Allah diminta dengannya, maka akan mengijabahi,, dan apabila diminta dengan nya akan memberi, sungguh engkau telah berdoa dengan nama yang agung bagi Allah,, HADIS RIWAYAT ABUDAUT NOMOT , 1495 ,,


23 RAMADAHN 2025

Kamis, 20 Maret 2025

Keutamaan malam LAILATULQODAR

 Lailatul Qadar merupakan mlm seribu bulan, artinya ibadah yg dilakukan pada mlm itu nilainya sama dgn melakukan ibadah selama seribu bulan,, tafsir alquran surah AlQodr ayat 3


Rasulullah bersbda ,, Carilah lailatulqodr pda mlm ganjil disepulh terahir mlm ramdan, hadis Bukari no 2017, Muslim no1169, semua umat muslim akn mndptkan mlm lailtulqodr ,jdi prbnyklah ibdh bpd mlm itu krna  jika bertpatn sma nilainya dgn bribadh 1000,bulan


Dari Aisyah istri Rasulullah brtnya kpda Rasulullah, jika mlm ini aku meyakini mlm lailatulqdr apa yg hrs ku ucpkan, kata Rasulullah ucpknlah, *Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni*


*Ya Allah, Engkau Maha pengampun dan mencintai orang yang meminta ampun maka ampunilah aku,,, dibaca sebnyak2nya*

Rabu, 19 Maret 2025

MEMPERBANYAK DOA MEMOHON AMPUNAN DI SEPULUH AKHIR RAMADHAN

 ☁️🌟🌟🌟☁️

*MEMPERBANYAK DOA MEMOHON AMPUNAN DI SEPULUH AKHIR RAMADHAN*



🎙 Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,


يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ  قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى


“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika aku mengetahui bahwa malam tersebut adalah malam Lailatul Qadar, apa yang semestinya aku ucapkan?


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, katakanlah,


اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى


Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni


“Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, karenanya maafkanlah aku.”



📔  Sumber : Lathoiful Maa'rif, 1/211


👍 Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini.


✅ *Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)*

Registrasi Ketik: "Daftar" kirim ke WA SM Center:  +62 858 2634 8545


✅ *BELAJAR BAHASA ARAB VIA GROUP WHATSAPP (GRATIS)*

Cinta Bahasa Arab (CBA)

Ketik "DAFTAR CBA" Kirim via WhatsApp ke 0821-2307-8602


🟢 *JOIN TELEGRAM*

» t.me/shirotulmustaqim

» t.me/kalenderhijriyyah

» t.me/kisahkisahmulia

» t.me/fawaidistighfar

Instagram.com/shirotulmustaqimid

www.shirotulmustaqim.com

Kamis, 13 Maret 2025

AMALAN YANG DAPAT MEMASUKKAN HAMBA KEDALAM SURGA DAN MENJAUHKAN DIRINYA DARI NERAKA

 ☁️🌟🌟🌟☁️

*AMALAN YANG DAPAT MEMASUKKAN HAMBA KEDALAM SURGA DAN MENJAUHKAN DIRINYA DARI NERAKA*




يا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي عَنِ النَّارِ. قَالَ: {لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيمٍ، وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ تَعَالَى عَلَيْهِ؛ تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ الْبَيْتَ}. ثُمَّ قَالَ: {أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ الصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ}. ثُمَّ تَلاَ: (تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ..) حَتى بَلَغَ: (يَعْمَلُونَ) . ثُمَّ قَالَ: {أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ؟}. 

قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. 

قَالَ: {رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ، وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ}. ثمَّ قَالَ: {أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمِلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ؟}. 

قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ وَقَالَ: {كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا}. 

قُلْتُ: يا نَبِيَّ اللَّهِ، وإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ؟ 

فقالَ: {ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ قَالَ: عَلَى مَنَاخِرِهِم إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ}. 




Dari Mu‘adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, apa amalan yang akan memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka?” 


Beliau bersabda, 


“Engkau telah bertanya tentang masalah yang besar. Namun, menjadi mudah bagi siapa yang Allah mudahkan: 

engkau menyembah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan apa pun; mendirikan shalat; mengeluarkan zakat; berpuasa Ramadhan; dan berhaji ke Baitullah.” 


Kemudian beliau bersabda, 


“Maukah jika aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebajikan? 

Puasa adalah perisai. 

Sedekah memadamkan dosa, seperti air memadamkan api. 

Dan shalat seseorang di tengah malam.” 


Kemudian beliau membaca ayat, “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya ...” hingga firman-Nya, “Sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [Q.S. As-Sajdah: 16-17]


Beliau bersabda lagi, “Maukah jika aku beritahu kepadamu tentang pangkal agama, tiangnya, dan puncak tertingginya?” 


Aku menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” 


Rasulullah ﷺ bersabda, 


“Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah jihad.” 


Kemudian beliau melanjutkan, “Apakah ingin jika aku beritahukan inti dari segalanya?” 


Aku menjawab, “Ingin, wahai Rasulullah.” 


Beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” 


Aku berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena ucapan kita?” 


Beliau menjawab, 


“Celaka kamu. Sungguh, manusia dilempar ke dalam api neraka dengan mukanya terlebih dahulu –dalam riwayat lain: di atas hidungnya–  karena disebabkan buah ucapan lisannya..” 


📔 H.R. At-Tirmidzi [2616]; dan beliau berkata, “Hadits ini hasan shahih.”


👍 Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini.


✅ *Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)*

Registrasi Ketik: "Daftar" kirim ke WA SM Center:  +62 858 2634 8545


✅ *BELAJAR BAHASA ARAB VIA GROUP WHATSAPP (GRATIS)*

Cinta Bahasa Arab (CBA)

Ketik "DAFTAR CBA" Kirim via WhatsApp ke 0821-2307-8602


🟢 *JOIN TELEGRAM*

» t.me/shirotulmustaqim

» t.me/kalenderhijriyyah

» t.me/kisahkisahmulia

» t.me/fawaidistighfar

Instagram.com/shirotulmustaqimid

www.shirotulmustaqim.com

Rabu, 05 Maret 2025

HUKUM SENGAJA MEMBATALKAN PUASA RAMADHAN TANPA ADA UDZUR SYAR'I.

 ☁️🌟🌟🌟☁️

*SENGAJA MEMBATALKAN PUASA RAMADHAN TANPA ADA UDZUR SYAR'I.*



Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa ‘ala ahlihi wa sallam bersabda :


"بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِى رَجُلاَنِ فَأَخَذَا بِضَبْعَىَّ فَأَتَيَا بِى جَبَلاً وَعْرًا فَقَالاَ لِىَ : اصْعَدْ فَقُلْتُ : إِنِّى لاَ أُطِيقُهُ فَقَالاَ : إِنَّا سَنُسَهِّلُهُ لَكَ فَصَعِدْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِى سَوَاءِ الْجَبَلِ إِذَا أَنَا بَأَصْوَاتٍ شَدِيدَةٍ فَقُلْتُ : مَا هَذِهِ الأَصْوَاتُ قَالُوا : هَذَا عُوَاءُ أَهْلِ النَّارِ ، ثُمَّ انْطُلِقَ بِى فَإِذَا أَنَا بِقَوْمٍ مُعَلَّقِينَ بِعَرَاقِيبِهِمْ مُشَقَّقَةٌ أَشْدَاقُهُمْ تَسِيلُ أَشْدَاقُهُمْ دَمًا. قَالَ: قُلْتُ : مَنْ هَؤُلاَءِ ؟ قَالَ : هَؤُلاَءِ الَّذِينَ يُفْطِرُونَ قَبْلَ تَحِلَّةِ صَوْمِهِمْ"


Artinya : 


“Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba ada dua laki-laki (dua Malaikat) yang mendatangiku, keduanya memegangi kedua lenganku kemudian membawaku ke sebuah gunung yang terjal.


Keduanya berkata kepadaku : Naiklah ! Aku menjawab : “Aku tidak mampu”, keduanya berkata : Kami akan memudahkannya untukmu


Maka aku pun naik, Ketika aku berada di tengah gunung itu, tiba-tiba aku mendengar suara-suara yang keras


Maka aku bertanya : Suara apa itu ?

Mereka menjawab : Itu teriakan penduduk neraka. Kemudian aku dibawa, tiba-tiba aku melihat sekelompok orang tergantung (terbalik) dengan urat-urat kaki mereka (di sebelah atas), ujung-ujung mulut mereka robek mengalirkan darah


Aku bertanya : Siapakah mereka itu ? 

Mereka (Malaikat)menjawab : Meraka adalah orang-orang yang berbuka puasa sebelum tiba waktunya."



📔 HR. An Nasa'i, Ibnu Hibban, Al Hakim dari Sahabat Abu Umamah Al Bahili radhiyallahu 'anhu.


👍 Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini.


✅ *Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)*

Registrasi Ketik: "Daftar" kirim ke WA SM Center:  +62 858 2634 8545


✅ *BELAJAR BAHASA ARAB VIA GROUP WHATSAPP (GRATIS)*

Cinta Bahasa Arab (CBA)

Ketik "DAFTAR CBA" Kirim via WhatsApp ke 0821-2307-8602


🟢 *JOIN TELEGRAM*

» t.me/shirotulmustaqim

» t.me/kalenderhijriyyah

» t.me/fawaidistighfar

» t.me/hitungmatematika

Instagram.com/shirotulmustaqimid

www.shirotulmustaqim.com

kita diperintahkan untuk senantiasa berzikir

 Allah Telah Mengabarkan Bahwa Hati Ini Tak Akan Bisa Tenang, Kecuali Jika Ia Senantiasa Berdzikir Dan Mengingat Allah “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)


Allah Telah Mengabarkan Bahwa Hati Ini Tak Akan Bisa Tenang, Kecuali Jika Ia Senantiasa Berzikir Dan Mengingat Allah Allah Ta’ala berfirman, أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)


Allah Ta’ala juga memerintahkan kita untuk memperbanyak zikir. Allah Ta’ala berfirman, يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41)


Tidaklah Allah memerintahkan sebuah amalan wajib, kecuali pasti akan memberikan batas dan takarannya, dan Allah Ta’ala akan memaklumi hamba-Nya apabila ia memiliki uzur saat tidak melaksanakan kewajiban tersebut. Berbeda halnya dengan kewajiban berzikir, Allah Ta’ala tidak membatasi jumlahnya dan tidak pula memberikan uzur kepada orang yang meninggalkannya, kecuali jika karena sebab hilangnya akal. Allah Ta’ala berfirman, فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ “Ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring.” (QS. An-Nisa: 103)


Baik itu di siang hari, malam hari, saat dalam kondisi lapang maupun saat sedang mengalami kesulitan, saat sedang sehat maupun saat sedang sakit, maka kita diperintahkan untuk senantiasa berzikir dan mengingat Allah Ta’ala pada semua kondisi tersebut.


Referensi: https://muslim.or.id/83632-6-cara-efektif-mengobati-hati-yang-sakit.html


====================

Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami:

Instagram: @‌bimbingan_islam

Facebook: Bimbingan Islam

Twitter: bimbingan_islam

Telegram: http://t.me/tausiyahbimbinganislam

WhatsApp Community (Ikhwan): https://chat.whatsapp.com/HAb71pf0tLp7uogBExNgBD

WhatsApp Community (Akhwat): https://chat.whatsapp.com/CvPi7CKukwrJirL93ktnxm

Youtube: BiASTV

Senin, 03 Maret 2025

KEUTAMAAN SHOLAT TARAWIH

 Rasulullah bersbda,, Barangsiapa sholat (tarawih) bersama imam sampai selesai. maka ditulis utknya sholat satu malam (suntuk) Hadis, Ahmad, Tirmdzi dan IbnuMajah ,, masyaAllah bsrnya pahalanya,, tdk akn mmpu kita sholt normal smlman suntuk


*HADIS KE 2*


Rasulullah bersbda Barangsiapa yg melaksanakan Qiyam Ramadan bersama dgn Imam hingga ia beranjak pergi meninggalkan masjid maka dicatat baginya qiyamullail sepanjang malam,, Hadis Ahmad

Senin, 24 Februari 2025

MERAIH KEBERKAHAN DALAM PERNIAGAAN

 📗 Fawaid Hadist Bimbingan Islam

🔊 *Hadist #45 | MERAIH KEBERKAHAN DALAM PERNIAGAAN*


عن أبي خالدٍ حكيمِ بنِ حزَامٍ . رضِيَ اللَّهُ عنه ، قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الْبيِّعَان بالخِيارِ ما لم يَتفرَّقا ، فإِن صدقَا وبيَّنا بوُرِك لهُما في بَيعْهِما ، وإِن كَتَما وكذَبَا مُحِقَتْ بركةُ بيْعِهِما » متفقٌ عليه .

 

Dari Abu Khalid yaitu Hakim bin Hizam radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua orang, baik itu penjual maupun pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu”

(Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari, no. 2082 & Muslim, no. 1532).

 

◉ ═══ ༻❀○❁○❀༺ ═══ ◉

 

📝 FAEDAH HADIST

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya;

 

1️⃣ Penjelasan tentang tetapnya khiyar dalam mejelis yaitu khiyar yang terjadi di tempat akad jual beli berlangsung hingga yang melakukan jual beli berpisah.

 

2️⃣ Wajib bagi seorang penjual menjelaskan aib barang yang dijual kepada pembeli jika terdapat aib/cacat pada barang meskipun tidak ditanya oleh pembeli. Sedangkan pembeli menjelaskan transaksi pembayaran, baik dengan tunai maupun hutang.

 

3️⃣ Pelajaran berharga bahwa yang terpenting dalam perniagaan adalah keberkahannya. Sedikit keuntungan, namun berkah lebih baik dari pada banyak keuntungan, tetapi tidak berkah.

 

4️⃣ Berdusta, berbohong, menipu adalah perbuatan-perbuatan yang berbahaya di dalam perniagaan. Apabila transaksi dibangun di atas maksiat, maka keberkahan akan dicabut darinya.

 

5️⃣ مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا ‘maka dihapus keberkahan transaksi keduanya’ maksudnya adalah uang yang didapatkan tidak berkah. Uang yang didapatkannya bisa mengantarkan kepada kemaksiatan. Uang yang didapatkan bisa lenyap seketika karena digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, bisa saja ada salah satu anggota keluarganya yang sakit atau tidak taat kepadanya. Semua itu bersumber dari uang yang didapatkannya tidak berkah, meskipun harta yang ada di hadapannya berlimpah ruah.

 

6️⃣ Pentingnya kejujuran dalam transaksi jual beli dan hal ini menunjukkan kemuliaannya. Perkara ini sangat berat, terutama bagi penjual maupun pembeli. Sebab inilah, benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah ﷺ,

 

إِنَّ التُّجَّارَ هُمُ الْفُجَّارُ

 

"Sesungguhnya para pedagang adalah orang-orang yang fajir.” (HR. Ahmad no. 15530, Shahih Ibnu Hibban 11/277 dan Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak No. 2145).

 

Kebanyakan para pedagang adalah fajir, karena mereka tidak jujur di dalam perniagaan mereka. Karena tabiat pedagang adalah ingin meraup keuntungan yang banyak. Manusia memiliki kodrat keinginan memiliki harta yang banyak. Berdasarkan firman Allah ﷻ,

 

وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا

 

“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan.” (QS. Al-Fajr: 20).

 

Maka syariat Islam memerintahkan para hamba Allah untuk jujur dalam setiap sendi kehidupan.

 

Wallahu Ta’ala A’lam.

 

Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.

 

👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag., M.A.

 

🌍 https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-45-meraih-keberkahan-dalam-perniagaan/

Rabu, 22 Januari 2025

Tema kajian: Fiqih Tayammum

 🎗Resume Kajian 🎗

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi حفظه الله

Tema kajian: Fiqih Tayammum

Sabtu, 18 Rajab 1446 H

18 Januari 2024

MT. Siti Hajar

Masjid Al Mukarromah

➖➖➖➖➖➖➖ ➖ 


بسم الله الرحمن الرحيم 



🌟Tayammum adalah pengganti wudhu.

Tayammum adalah salah satu pembahasan yang penting karena:


1. Berkaitan erat dengan ibadah yang sangat mulia, yaitu ibadah sholat.

2. Termasuk kekhususan dan keistimewaan umat Islam.

3. Agar kita mengetahui tentang kemudahan Islam. 


🔸️ Rasulullah shallallahu’alaihi

wa sallam bersabda, 

إن الدين يسر 

Sesungguhnya agama islam itu mudah .

📚(HR. Bukhari no. 39). 


Salah satu contoh kemudahan Islam adalah tayammum.

🔹️Ketika seeorang tidak bisa berwudhu menggunakan air di karenakan sakit atau tidak ada air maka Allah memberikan pengganti dengan tayammum.

4. Banyak masyarakat kita yang tidak memahami masalah fiqih tayammum, sehingga banyak kasus ketika sakit ataupun safar, mereka tidak sholat.

🌟Maka di sinilah pentingnya memahami ilmu tentang tayammum karena ibadah jika tidak didasari dengan ilmu maka akan sia-sia.

🔸️Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam bersabda, 


️ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ 


“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.”

📚 (HR. Muslim no. 1718). 


1️⃣ DEFINISI TAYAMMUM. 


🔹️Tayammum diambil dari kata bahasa arab tayammama yatayammamu tayammuman bermakna قصد artinya menuju atau menyengaja.

🔹️Adapun secara istilah fiqih tayammum artinya adalah ibadah kepada Allah Subahanahu Wa Ta'ala dengan menggunakan sesuatu di atas permukaan bumi (sho'id) dan mengusapkannya ke wajah dan kedua telapak tangan dengan niat untuk sholat.

📚(Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 21/347 dan Fathul Bari1/574 Karya Ibnu Hajar)." 


🔹️Tayammum tidak harus dengan debu atau tanah namun yang lebih afdhal adalah tanah.

Dan anggota tayammum hanya dua yaitu wajah dan kedua telapak tangan saja. 


2️⃣DI SYARI'ATKANNYA TAYAMMUM. 


🔹️Tayammum disyari'atkan dalam agama Islam berdasarkan Al Qur'an, hadits dan ijma kesepakatan para ulama. 


🌻Sumber hukum dalam menetapkan suatu hukum ibadah adalah :

1. Al Qur'an.

Sebagai firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berisi kebenaran.

2. Hadits Nabi Muhammad Shallallaahu'alaihi Wa Sallam.

Karena Nabi tidak berbicara berdasarkan hawa nafsunya tetapi Nabi berbicara berdasarkan wahyu. (QS. An Najm: 3 dan 4). 


🔸️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى . اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰى  


"Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),"

📚(QS. An-Najm 53: Ayat: 3-4). 


3. Ijma.

Ijma adalah kesepakatan para ulama. Mereka tidak mungkin bersepakat di atas kedustaan. 


🔸️Rasulullaah Shallallaahu'alaihi Wa Sallam bersabda: 


إِنَّ أُمَّتِى لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ 


“Sesungguhnya umatku tidak akan mungkin bersepakat dalam kesesatan.” 

📚(HR. Ibnu Majah no. 3950). 


🔹️Ijma' kesepakatan para ulama pasti bersumber dari Al Qur'an dan Hadits. 


🔸️Dalil Al Qur'an tentang tayammum. (QS. Al Maidah: 6). 


وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُمْ مِنَ الْغَآئِطِ أَوْ لاَمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَآءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ مَايُرِيْدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 


Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih): sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Alloh tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. 

📚 (QS. Al-Maidah: 6). 


🔹️Ayat ini turun ketika A'isyah radhiallaahu'anha kehilangan perhiasan kalungnya yang ia pinjam dari saudarinya yaitu Asma' pada saat perang Bani Musthaliq.


🔸️Dalil dari Hadits. 


عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  قَالَ الصَّعِيْدُ الطَّيِّبُ طَهُوْرُ الْمُسْلِمِ وَإِنْ لَمْ يَجِدِ الْمَاءَ عَشَرَ سِنِيْنَ 


Dari Abu Dzar bahwasanya Rosululloh shallallaahu'alaihi Wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya tanah yang suci adalah alat bersuci bagi seorang muslim sekalipun dia tidak mendapatkan air sepuluh tahun."

📚 (HR. Nasa’i (321) Tirmidzi (124) Abu Daud (332) Ahmad (5/180). Tirmidzi berkata: “Hadits hasan shohih” dan dishohihkan Ibnu Hibban, Daruqutni, Abu Hatim, Al-Hakim, Dzahabi, Nawawi sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil (153) karya Al-Albani). 


🔸️Dalil ijma'

Ijma’: Para ulama telah bersepakat tentang disyari’atkkannya tayammum sebagaimana dinukil oleh Imam Abu Muhammad bin Hazm dalam kitabnya Marotibul Ijma’ (hal. 18) dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa (21/350). 


3️⃣ HIKMAH TAYAMMUM. 


🔹️Islam itu adalah agama yang sangat indah. Tidaklah Allah mensyari'atkan kepada kita sebuah syari'at kecuali terdapat hikmah di dalamnya yang membawa kemashlahatan bagi hamba di dunia dan akhirat.

🔹️Kita terkadang mengetahuinya dan terkadang tidak mengetahuinya karena akal manusia itu sangatlah terbatas maka kewajiban seorang hamba adalah beriman dan pasrah serta tunduk kepada hukum Allah subhanahu Wa Ta'ala.

🔹️Kita harus yakin bahwa semua perintah Allah membawa kebaikan bagi kita dan seluruh larangan Allah pun membawa keburukan bagi kita. 


🌻 Hikmah tayammum : 


🔸️》 Untuk Kemudahan. 


Di sebutkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala di akhir ayat (QS. Al Maidah: 6). 


مَايُرِيْدُ اللهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Alloh tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. 

📚 (QS. Al-Maidah: 6). 


🌟 Islam itu adalah agama yang mudah, yang membuat sulit itu adalah diri kita sendiri dengan melakukan hal-hal yang tidak di anjurkan oleh agama 

"Sesungguhnya agama ini adalah mudah". 


🌻Kemudahan Islam ada dua macam :

1. Kemudahan asli.

Semua syariatnya pasti mudah.

Sholat hanya 5 waktu yang awalnya 50.

Puasa yang diwajibkan hanya satu bulan dalam setahun.

Zakat apalagi, mudah sekali  hanya bagi yang mampu.

Dengan syarat nishob (batas ketentuan) dan haul (harta kita telah berputar selama satu tahun).

Apalagi haji hanya diwajibkan satu kali dalam seumur hidup bagi yang mampu menjalankannya.

2. Kemudahan yang bersifat insidental ketika ada sebab.

Islam itu sudah mudah tetapi ketika ada sebab kesulitan maka semakin dipermudah lagi.

🔹️Misalkan hukum asalnya sebelum mengerjakan sholat adalah berwudhu tetapi jika ada kesulitan dikarenakan sakit, tidak ada air maka di perbolehkan untuk tayammum.

Puasa adalah wajib namun bagi yang sakit atau safar diperbolehkan untuk berbuka.

Sholat yang harusnya empat roka'at, jika safar boleh diqashar menjadi dua roka'at saja kecuali sholat maghrib dan sholat shubuh. 


🔸️》 Untuk kesucian.

" Akan tetapi Allah menginginkan untuk mensucikan kalian. " 


🪴Kesucian terbagi dua :

1. Kesucian bathin. (Tidak nampak)

Adalah kesucian hati kita dari noda-noda.

Syirik, bid'ah, maksiat, dengki, sombong dsb.

2. Kesucian dzahir. (Nampak)

Adalah kesucian badan, pakaian , tempat tinggal dsb. 


🔸️》 Agar kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala nikmatnya.

Manusia itu akan merasakan betapa berharganya nikmat ketika nikmat itu hilang darinya.

🔹️Kita akan merasakan betapa mahalnya sehat ketika kita merasakan sakit. Begitu juga kita akan merasakan betapa mahalnya air saat tidak ada air.


🪴Menurut penjelasan dari para ulama syukur terbagi tiga :

1. Syukur dengan hati.

Yaitu meyakini  bahwa semua nikmat semata-mata berasal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan dari kehebatan kita. (QS. An Nahl: 53). 


🔸️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


وَمَا بِكُمْ مِّنْ نّـِعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِ لَيْهِ تَجْئَرُوْنَ  


"Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."

📚(QS. An-Nahl 16: Ayat 53) 


2. Syukur dengan lisan.

Yaitu mengucapkan alhamdulillaah memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

3. Syukur dengan anggota badan.

Yaitu kita gunakan fasilitas yang Allah berikan kepada kita untuk beribadah mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 


🔸️》 Agar kita terus beribadah tidak futur (malas).

Ketika ada udzur kemudian tidak beribadah maka akan menjadikan dia malas.

Biasanya ketika ritme ibadah itu terhenti, maka akan sulit lagi untuk memulainya kembali.

Misalnya libur kajian selama sebulan maka untuk memulai lagi akan terasa berat.

🌟Oleh karena itu Allah memerintahkan kita untuk istiqomah dalam beribadah agar tidak futur gugur di tengah jalan. 


🔸️》 Agar kita mengingat asal dan akhir kita.

Maksudnya adalah awal kita di ciptakan berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. (QS. Taha: 55). 


🔸️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَا رَةً اُخْرٰى 


"Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain."

📚(QS. Ta-Ha 20: Ayat 55). 


🔸️Nabi Shallallaahu'alaihi bersabda, 


أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ 


“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” 

📚(HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani). 


4️⃣ KEISTIMEWAAN TAYAMMUM. 


🔹️Tayammum merupakan kekhususan umat Islam yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. 


وَعَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : « أُعْطِيْتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الأَنْبِيَاءِ قَبْلِي ، نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيْرَةَ شَهْرٍ ، وَجُعِلَتْ لِي الأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُوْرًا ، فَأَيُّمَا رَجُلٍ أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَة ُفَلْيُصَلِّ ، وَأُحِلَّتْ لِي الغَنَائِمُ ، وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي ، وَأُعْطِيْتُ الشَّفَاعَةُ ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ لِلنَّاسِ عَامَّةً » . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ . 


Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku dianugerahi lima perkara yang tidak pernah diberikan seorang pun dari Rasul-Rasul sebelumku, yaitu (1) aku diberikan pertolongan dengan takutnya musuh mendekatiku dari jarak sebulan perjalanan, (2) dijadikan bumi bagiku sebagai tempat shalat dan bersuci (untuk tayammum, pen.), maka siapa saja dari umatku yang mendapati waktu shalat, maka hendaklah ia shalat, (3) dihalalkan rampasan perang bagiku dan tidak dihalalkan kepada seorang Nabi pun sebelumku, (4) dan aku diberikan kekuasaan memberikan syafa’at (dengan izin Allah), (5) Nabi-Nabi diutus hanya untuk kaumnya saja sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia.” 

📚(Muttafaqun ‘alaih) (HR. Bukhari, no. 438 dan Muslim, no. 521, 523). 


🔹️Orang-orang di zaman dulu jika mau beribadah harus di tempat-tempat ibadah.

Kita umat Islam tidak harus seperti itu jika tidak menemukan masjid maka di manapun bisa.

Begitupun ketika Allah menjadikan tanah sebagai alat bersuci.

Ini termasuk kekhususan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu'alaihi Wa Sallam dan umat Islam yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya 


5️⃣HAL-HAL YANG MEMBOLEHKAN TAYAMMUM. 


🔹️Tayammum ini tidak di gunakan setiap waktu kecuali dalam keadaan tertentu saja. 


🌻Hal-hal yang dibolehkan untuk bertayammum :

1.  Ketika tidak ada air.

Baik saat sedang safar ataupun tidak. 


عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ  رَأَى رَجُلاً مُعْتَزِلاً لَمْ يُصَلِّ مَعَ الْقَوْمِ فَقَالَ يَا فَلاَنُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تُصَلِّيَ مَعَ الْقَوْمِ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَصَابَتْنِيْ جَنَابَةٌ وَلاَ مَاءَ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّعِيْدِ فَإِنَّهُ يِكْفِيْكَ

    

🔸️Dari ‘Imron bin Hushoin berkata: Kami pernah bersama Rasululloh dalam suatu safar lalu beliau sholat mengimami manusia, tiba-tiba ada seseorang yang menyendiri. Melihatnya, beliau bersabda: “Mengapa engkau tidak ikut sholat?” Jawabnya: “Saya jinabat sedangkan tidak ada air”. Rasululloh bersabda: “Hendaknya engkau (bertayammum) dengan tanah, karena itu mencukupimu”.

📚 (HR. Bukhori (348) Nasa’i (320) Darimi (749) Ahmad (4/434-435) Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (271) dan Ibnu Jarud dalam Al-Muntaqo (122-Ghoutsul makdud). 


🔹️Hadits ini menunjukkan bahwa jika tidak mendapatkan air maka diperbolehkan untuk tayammum. 


2. Orang yang sakit di khawatirkan akan bertambah parah atau tertunda kesembuhannya jika ia menggunakan air. 


🔹️Dalam kasus lain di ceritakan seorang sahabat yang meninggal karena mandi di saat junub ketika sakit. 


🔸️Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam marah besar lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa tayammum sudah cukup baginya sebagai ganti mandi wajib. Peristiwa ini diceritakan dalam hadits : 


عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْنَا فِي سَفَرٍ فَأَصَابَ رَجُلاً مِنَّا حَجَرٌ فَشَجَّهُ فِي رَأْسِهِ ثُمَّ احْتَلَمَ فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ فَقَالَ هَلْ تَجِدُونَ لِي رُخْصَةً فِي التَّيَمُّمِ فَقَالُوا مَا نَجِدُ لَكَ رُخْصَةً وَأَنْتَ تَقْدِرُ عَلَى الْمَاءِ فَاغْتَسَلَ فَمَاتَ فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُخْبِرَ بِذَلِكَ فَقَالَ قَتَلُوهُ قَتَلَهُمْ اللَّهُ أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيهِ أَنْ يَتَيَمَّمَ 


Dari Jabir Radhiyallahu anhu , beliau berkata, “Kami berangkat dalam satu perjalanan lalu seorang dari kami tertimpa batu dan melukai kepalanya. Kemudian orang itu mimpi “basah”  lalu ia bertanya kepada para sahabatnya, ‘Apakah kalian mendapatkan keringanan bagiku untuk tayammum ?” Mereka menjawab, “Kami memandang kamu tidak mendapatkan keringanan karena kamu mampu menggunakan air.” Lalu ia mandi kemudian meninggal. Ketika kami sampai dihadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, peristiwa tersebut diceritakan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau bersabda, “Mereka telah membunuhnya. Semoga Allâh membalas mereka. Tidakkah mereka bertanya jika tidak mengetahui ? Karena obat dari tidak tahu adalah bertanya. Sesungguhnya dia cukup bertayammum.

📚 (HR Abu Daud dalam sunannya dan dinilai shahih oleh Syaikh al-Albâni dalam Shahîh al-Jâmi’ , no. 4362). 


3. Apabila air sangat dingin sekali dan dikhawatirkan membahayakan dirinya.

Dan sulit untuk memanaskan air.

    

    عَنْ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ قَالَ احْتَلَمْتُ فِيْ لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ فِيْ غَزْوَةِ ذَاتِ السَّلاَسِلِ فَأَشْفَقْتُ إِنِ اغْتَسَلْتُ أَنْ أَهْلِكَ فَتَيَمَّمْتُ ثُمَّ صَلَّيْتُ بِأَصْحَابِيْ الصُّبْحَ فَذَكَرُوْا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ  فَقَالَ يَا عَمْرُو صَلَّيْتَ بِأَصْحَابِكَ وَأَنْتَ جُنُبٌ فَأَخْبَرْتُهُ بِالَّذِيْ مَنَعَنِيْ مِنَ الْاِغْتِسَالِ وَقُلْتُ إِنِّي سَمِعْتُ اللهَ يَقُوْلُ وَلاَ تَقْتُلُوْا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا فَضَحِكَ رَسُوْلُ اللهِ  وَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا

    

Dari ‘Amr bin ‘Ash berkata “Aku pernah mimpi basah pada suatu malam yang sangat dingin sekali dalam perang Dzat Salasil, saya khawatir bila saya mandi, saya akan mati karenanya. Maka saya tayammum dan sholat Shubuh bersama para sahabat, tatkala kami datang kepada Rasululloh, para sahabat menceritakan kejadianku. Nabi bersabda: Wahai ‘Amr, benarkah engkau sholat bersama para sahabatmu padahal engkau junub? Maka saya kabarkan kepada beliau suatu yang menghalangiku untuk mandi. Dan saya berkata: Aku mendengar firman Alloh: “Janganlah engkau membunuh diri kalian, sesungguhnya Alloh Maha Penyayang kepada kalian” Sebab itulah saya tayammum kemudian sholat. Rasululloh tertawa dan tidak mengatakan sedikitpun”.

📚(HR. Abu Daud (334) Ahmad (4/203) Daruqutni dalam  Sunan-nya (1/178) Ibnu Hibban (202) Al-Hakim dalam  Al-Mustadrok (647) Bukhori dalam Shohihnya secara mu’allaq dan dikuatkan Al-Hafidz dalam Fathul Bari 1/603 dan Al-Albani dalam Irwaul Gholil no.154). 


6️⃣ TATACARA TAYAMMUM. 


🔸️Secara jelas di terangkan oleh 'Ammar bin Yasir.


جَاءَ رَجُلٌ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ إِنِّى أَجْنَبْتُ فَلَمْ أُصِبِ الْمَاءَ . فَقَالَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَمَا تَذْكُرُ أَنَّا كُنَّا فِى سَفَرٍ أَنَا وَأَنْتَ فَأَمَّا أَنْتَ فَلَمْ تُصَلِّ ، وَأَمَّا أَنَا فَتَمَعَّكْتُ فَصَلَّيْتُ ، فَذَكَرْتُ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ هَكَذَا » . فَضَرَبَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِكَفَّيْهِ الأَرْضَ ، وَنَفَخَ فِيهِمَا ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ 


Ada seseorang mendatangi ‘Umar bin Al Khattab, ia berkata, “Aku junub dan tidak bisa menggunakan air.” ‘Ammar bin Yasir lalu berkata pada ‘Umar bin Khattab mengenai kejadian ia dahulu, “Aku dahulu berada dalam safar. Aku dan engkau sama-sama tidak boleh shalat. Adapun aku kala itu mengguling-gulingkan badanku ke tanah, lalu aku shalat. Aku pun menyebutkan tindakanku tadi pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau bersabda, “Cukup bagimu melakukan seperti ini.” Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dengan menepuk kedua telapak tangannya ke tanah, lalu beliau tiup kedua telapak tersebut, kemudian beliau mengusap wajah dan kedua telapak tangannya.

📚 (HR. Bukhari no. 338 dan Muslim no. 368). 


🔹️Dalam riwayat lain mengatakan bahwa tayammum itu hanya satu kali tepukan saja untuk wajah dan telapak tangan. 


Dalam riwayat lain disebutkan dengan lafadz: 


التَّيَمُّمُ ضَرْبَةٌ لِلْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ 


Tayammum itu satu tepukan untuk wajah dan kedua telapak tangan. 

📚(HR. Abu Daud (327) Ahmad (4/263) Tirmidzi (144) Darimi (751) Ibnu Huzaimah dalam Shohihnya (266, 267) dan Ibnu Jarud dalam Al-Muntaqo (126) dan dishohihkan oleh Imam Darimi dalam Sunan-nya dan Al-Albani dalam Irwaul Gholil no.161). 


🪴 Faidah dari hadits di atas adalah : 


1. Tayammum itu bisa untuk hadats kecil dan hadats besar.

(Pendapat mayoritas ulama).

2.  Tayammum itu hanya wajah dan telapak tangan saja.

3.  Tayammum itu hanya satu kali tepukan untuk wajah dan telapak tangan. 


🔹️Bukan dua atau tiga kali tepukan.

Semua riwayat yang menyebutkan dua atau tiga kali tepukan itu tidak ada yang shahih.

Jangan disamakan seperti wudhu.

Tayammum adalah mengusap bukan membasuh

🔹️Kaidah yang disebutkan oleh para ulama yang di sebut dengan mengusap adalah hanya satu kali.

Seperti halnya dalam wudhu ketika mengusap kepala itu hanya satu kali usapan.

🔹️Begitupun ketika mengusap sepatu cukup sekali.

4. Sunnahnya meniup kedua telapak tangan.

5. Mengajarkan kepada kita agar tawadhu dan tidak sombong.

🔹️Wajah itu adalah anggota tubuh yang sangat mulia tetapi saat tayammum diusap dengan tanah, debu, ini menunjukkan kepada kita agar tawadhu di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

🔹️Seperti halnya ketika sujud, manusia menaruh wajahnya di bawah menghinakan dirinya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 


7️⃣ APAKAH TAYAMMUM WAJIB TERTIB URUTANNYA.

🔸️Apakah tayammum itu harus tertib, wajah dahulu kemudian telapak tangan?

Atau kah boleh mendahulukan telapak tangan kemudian wajah. 


🪴Ada perselisihan di kalangan para ulama 


【🔹️Pendapat pertama mengatakan wajib tertib, mendahulukan wajah baru kemudian telapak tangan.

Karena di dalam Al Qur'an yang di dahulukan adalah wajah.

【🔹️Pendapat yang kedua mengatakan tidak wajib tertib.

Karena di sebagian riwayat di sebutkan Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam mendahulukan telapak tangan terlebih dahulu.

Pendapat yang mengatakan harus tertib, ini lebih aman karena lebih sesuai dengam Al Qur'an walaupun ini sifatnya hanya keafdhalan saja. 


8️⃣ TAYAMMUM PENGGANTI WUDHU. 


🔹️Posisi tayammum itu adalah pengganti dari wudhu sehingga konsekuensinya hukum asal tayammum menduduki kedudukan wudhu.

Tayammum boleh dipakai untuk sholat wajib ataupun sunnah, sebagai imam ataupun makmum.

🔹️Karena sebagian ulama ada yang berpendapat orang itu kalau bertayammum maka tidak boleh menjadi imam. Maka ini tidak benar ini pendapat yang lemah karena hukum asal tayammum itu sama halnya seperti wudhu.

🔹️Barangsiapa yang melarang maka harus menunjukkan dalil.

Dalam sebuah riwayat Bukhari menyebutkan Ibnu Abbas pernah mengimami sholat padahal beliau tayammum. 


وَأَمَّ ابْنُ عَبَّاسٍ وَهُوَ مُتَيَمِّمٌ 


📚 (HR. Bukhori secara muallaq, Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi secara bersambung dengan sanad shohih sebagaimana kata Al-Hafidz Ibnu Hajar).

sanad shohih sebagaimana kata Al-Hafidz Ibnu Hajar). Demikian pula taqrir (persetujuan) Nabi kepada sahabat ‘Amr bin Ash yang sholat bersama para sahabat dengan tayammum sebagaimana hadits di atas tadi. Ini merupakan madzhab Abu Hanifah yang dikuatkan oleh imam Syaukani dalam Nailul Author(1/252). 


9️⃣ PEMBATAL TAYAMMUM. 


🔹️Pembatal tayammum sama halnya seperti pembatal wudhu.

Misalkan tidur nyenyak, hadats besar maupun hadats kecil, menyentuh farji dengan syahwat, makan daging unta di tambah kalau hilang uzur yang membolehkan dia tayammum.

Misal yang tadinya sakit tidak bisa terkena air jadi hanya bisa bertayammum kemudian sembuh maka batal tayammumnya.

Atau tidak ada air kemudian akhirnya mendapatkan air maka batal tayammumnya sama seperti batal wudhu. 


1️⃣0️⃣ BOLEHKAH MENGGAULI ISTRI PADAHAL TIDAK ADA AIR. 


🔹️Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini.

Pendapat yang lebih kuat adalah boleh tidak masalah.

Sebagaimana yang di katakan sahabat Abu Dzar al Ghifari. 


1️⃣1️⃣ BOLEHKAH MEMBELI AIR AGAR BISA BERWUDHU. 


🔹️Ini masalah yang di perselisihkan oleh para ulama.

Pendapat yang lebih kuat wallaahu'alam tergantung kemampuan.

Kalau seorang itu mampu untuk membeli maka hukum asalnya wajib.

Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala membolehkan tayammum itu jika tidak ada air sedangkan dia masih mampu mendapatkan air. Namun jika tidak mampu membeli maka cukup dengan tayammum saja. 


Wallaahu Ta'ala A'lam


📝 Ika Kartika (@kartikamuslimah)

👤 Muroja'ah : Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawi حفظه الله









 

Jumat, 06 Desember 2024

Larangan-larangan ihram atas laki-laki dan perempuan:

 Sifat-Sifat Umrah Dan Hukum Yang Berkaitan Dengannya

Larangan-larangan dalam ihram

Larangan-larangan ihram atas laki-laki dan perempuan:


Mencukur rambut atau memotong kuku


Memakai wewangian


Memakai pakaian yang sudah terkena za’faron atau wars


Membunuh hewan buruan yang ada di darat, atau membantu orang yang berburu, atau melakukan sebab yang membuat hewan buruan lari dari tempat persembunyiannya.


Akad nikah, berjima’, mengkhitbah/melamar seorang perempuan, dan bersenggama dengan istri disertai syahwat.


Selengkapnya bisa di: https://bimbinganislam.com/sifat-sifat-umrah-dan-hukum-berkaitan-dengannya/

Selasa, 24 September 2024

Sifat Sholat Nabi 

 🎗 Resume Kajian 🎗

Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As Sidawi حفظه الله

Tema kajian: Sifat Sholat Nabi karya Syeikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin  رحمه الله Part. 4 "

Ahad, 18 Rabi'ul Awwal 1446 H

22 September 2024

MT. Siti Hajar

Masjid Al Mukarromah

➖➖➖➖➖➖➖ ➖ 


بسم الله الرحمن الرحيم 


🛖 RUKUN DAN KEWAJIBAN SHALAT


Mencakup dua hal yaitu rukun shalat dan wajib shalat.


a. Wajib Dalam Shalat.

Adalah yang harus dilakukan dalam shalat dan tidak sah jika meninggalkan secara sengaja tetapi jika lupa harus ditutup dengan sujud sahwi.


b. Rukun dalam sholat.

Adalah harus dilakukan dalam shalat dan tidak sah jika di tinggalkan baik secara sengaja ataupun lupa.

Seandainya lupa tidak cukup hanya dengan sujud sahwi tetapi harus mengulangi rukun yang dia tinggalkan.


🌾RUKUN DALAM SHOLAT. 


1️⃣ Berdiri Ketika Mampu. (Hanya dalam shalat wajib saja). 

Jika sakit mendapatkan rukhsah (keringanan). 


🔸️ Dari Imran bin Hushain radhiyallahu'anhuma, 


عَنْ عِمْرَانَ بِنْ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ لِي الْنَّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَلِّ قَائِماً، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِداً، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ»، رَوَاهُ الْبُخَارِي. 


Dari ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, “Shalatlah dengan berdiri. Jika tidak mampu, shalatlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu, shalatlah dalam keadaan berbaring. Jika tidak mampu, shalatlah dengan isyarat.” 

📚 (HR. Bukhari no. 1117). 


2️⃣ Takbiratul Ihram. 


🔸️ Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan shalat yang benar kepadanya dengan bersabda: 


إذا قُمتَ إلى الصَّلاةِ فأسْبِغ الوُضُوءَ، ثم اسْتقبل القِبْلةَ فكبِّر… 


“Jika engkau hendak shalat, ambilah wudhu lalu menghadap kiblat dan bertakbirlah…”

📚 (HR. Bukhari 757, Muslim 397). 


🔹️Ini menunjukkan bahwa takbiratul ihram adalah rukun di dalam sholat.

Berbeda dengan takbir-takbir yang lain diantaranya takbir intiqal yaitu takbir yang di ucapkan ketika berpindah gerakan dalam sholat . 


3️⃣ Membaca Surat Al Fatihah. 


🔸️ Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, 


لا صلاةَ لمن لم يقرأْ بفاتحةِ الكتابِ 


“Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca surah Al Fatihah."

📚 (HR. Al Bukhari 756, Muslim 394). 


🔹️ Ini menunjukkan bahwa membaca surat Al Fatihah adalah rukun di dalam sholat.

Tidak sah bagi seseorang yang tidak membaca surat Al Fatihah baik dalam shalat wajib ataupun sholat sunnah. 


4️⃣ Ruku'. 


🔸️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُواارْكَعُوْا وَا سْجُدُوْا وَ اعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَا فْعَلُوْا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 


"Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung."

📚 (QS. Al-Hajj 22: Ayat 77). 


🔹️ Ini menunjukkan ruku' di dalam sholat adalah hukumnya wajib. 


🔸️Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingatkan kepada salah seorang shahabat yang melakukan shalat dengan jelek : 


ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا 


"Setelah itu, ruku’lah sampai engkau benar-benar ruku’ dengan thuma’nînah."

📚 (HR. Al Bukhari no. 757 dan HR. Muslim no. 397). 


🔹️Para ulama mengatakan bahwa semua yang disebutkan oleh Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam kepada orang yang jelek shalatnya itu adalah rukun di dalam sholat. 


5️⃣ Bangkit Dari Ruku' ('itidal).


Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingatkan kepada salah seorang shahabat yang melakukan shalat dengan jelek: 


ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا 


"Kemudian bangkitlah sampai engkau tegak berdiri."

📚 (HR. Al Bukhari no. 757 dan HR. Muslim no. 397). 


🔹️Ini menunjukkan bahwa bangkit dari ruku' merupakan rukun di dalam sholat. 


6️⃣ Sujud. 


🔸️Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُواارْكَعُوْا وَا سْجُدُوْا وَ اعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَا فْعَلُوْا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ 



"Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung."

📚 (QS. Al-Hajj 22: Ayat 77). 


🔸️Dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengingatkan kepada salah seorang shahabat yang melakukan shalat dengan jelek : 


ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا 


"Setelah itu sujudlah sampai engkau benar-benar sujud dengan thuma’nînah." 

📚 (HR. Al Bukhari no. 757 dan HR. Muslim no. 397). 


🔹️Ini menunjukkan baik ayat maupun hadits bahwa sujud itu termasuk rukun di dalam sholat. 


7️⃣ Duduk Antara Dua Sujud.


Ini termasuk rukun di dalam shalat. 


🔸️Ini pula yang disebutkan dalam sabda Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam kepada orang yang jelek shalatnya, 


ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا 


"Kemudian, bangkitlah sampai engkau benar-benar duduk dengan thuma’nînah. 

(HR. Bukhari no. 757 dan HR. Muslim no.397). 


8️⃣ Sujud Kedua.


🔹️Dalam satu raka'at terdapat dua kali sujud.

Baik sujud yang pertama ataupun kedua, dua-duanya adalah rukun dalam sholat 


9️⃣ Tasyahud Akhir.


🔸️Ibnu Mas'ud radhiallaahu'anhu berkata bahwa kami dahulu berbicara dalam shalat sebelum di wajibkannya tasyahud.

🔹️Ini menunjukkan bahwa tasyahud itu wajib. 


1️⃣0️⃣ Bersholawat Kepada Nabi Shallallaahu'alahi Wa Sallam Pada Tasyahud Akhir.

🔸️Ini pendapat yang masyhur dalam pendapat imam Ahmad bahwa sholawat kepada Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam dalam tasyahud akhir adalah rukun.

🔹️Untuk poin ke sepuluh itu ada perselisiham di kalangan para ulama.

Sebagian berpendapat bahwa sholawat kepada Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam dalam tasyahud akhir bukan termasuk rukun. 


1️⃣1️⃣ Tertib.


🔹️Dalam gerakan-gerakan sholat harus dilakukan secara berurutan. 


1️⃣2️⃣ Tuma'ninah.


🔹️Tuma'ninah itu artinya tenang, tidak tergesa-gesa sebagaimana yang tadi dalam hadits Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam,

Ruku'lah hingga kamu tuma'ninah dalam ruku', sujudlah hingga kamu hingga kamu sujud dengan tuma'ninah, bangkitlah dari ruku' hingga kamu berdiri dengan tuma'ninah dan seterusnya.

Itu menunjukkan bahwa tuma'ninah merupakan rukun dan kewajiban di dalam sholat.

🔹️Maka merupakan kesalahan besar jika melakukan shalat dengan tergesa-gesa.

Terutama yang sering terjadi ketika 'tidal belum tegak berdiri sudah sujud dan ketika duduk antara dua sujud, duduk belum sempurna sudah sujud lagi.

Ini termasuk kesalahan karena sholat tidak tuma'ninah.

Walaupun dia sholat seribu kali maka tidak sah sholatnya.

🔸️Sebagaimana dalam hadits Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam  menegur orang yang tidak tuma'ninah dalam sholatnya, 


اِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ


“Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau belum shalat.”

📚(HR. Bukhari, no. 793 dan Muslim, no. 397).

📚(HR. An-Nasai, no. 1052. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). 


1️⃣3️⃣ Salam.


Dalam sholat wajib ataupun sunnah diwajibkan untuk salam. 


🔸️Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 


مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ 


“Pembuka shalat adalah bersuci, yang mengharamkan dari perkara di luar shalat adalah ucapan takbir dan yang menghalalkan kembali adalah ucapan salam.” 

📚 (HR. Tirmidzi, no. 238 dan Ibnu Majah, no. 276. Abu ‘Isa mengatakan bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

🔹️Apabila sudah mengucapkan takbiratul ihram, hal-hal yang asalnya boleh jadi tidak boleh kemudian yang memperbolehkannya adalah di tutup dengan salam. 


🌾 KEWAJIBAN DALAM SHOLAT. 


1️⃣ Takbiratul Intiqal.

🔹️Adalah takbir-takbir selain takbiratul ihram.

Misalnya takbir untuk ruku', takbir untuk 'tidal, takbir untuk sujud, takbir untuk duduk antara dua sujud dan yang lainnya.

Ini hukumnya  adalah wajib tetapi tidak termasuk rukun sholat.

Kecuali menurut para ulama, takbir yang bukan wajib dan bukan rukun hanya takbir tambahan contohnya takbir dalam sholat Ied itu hukumnya sunnah.

Roka'at pertama tujuh kali takbir dan roka'at kedua lima kali takbir. 


2️⃣ Bertasbih Ketika Ruku' dan Sujud.


Yakni do'a Subhaana Robbiyal 'Adziim dalam ruku' dan do'a Subhaana Robbiyal 'Ala dalam sujud.

Ini hukumnya wajib.


3️⃣ dan 4️⃣ Ucapan Sami'allaahu liman hamidah dan ucapan Robbanaa walakal hamd.

Ini wajib bagi imam dan kalau kita sholat sendirian.

Kalau kita jadi makmum cukup mengucapkan robbanaa walakal hamd  saja, imam yang membaca sami'alloohuliman hamidah.

Sedangkan imam membaca kedua-duanya sama juga kita sholat sendirian. 


5️⃣ Duduk Tasyahud Awal.

Duduk tasyahud awal hukumnya wajib.

Bedakan tasyahud awal dan tasyahud akhir, tasyahud akhir hukumnya rukun dalam sholat sedangkan tasyahud awal hukumnya wajib. 


6️⃣ Memohon Ampunan Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Ketika Duduk Antara Dua Sujud. 

Yaitu Robbighfirlii ampunilah aku, ini hukumnya wajib.

Apabila meninggalkannya,sholatnya tidak sah atau batal apabila lupa boleh ditutup dengan sujud sahwi.

Caranya adalah dengan sujud dua kali, bacaannya seperti bacaan ketika sujud.

Sujud sahwi manfaatnya adalah menutup kekurangan dalam shalat dan untuk membuat jengkel atau marah syetan.

Syetan itu tidak menginginkan kita sempurna dalam sholat. 


🪵 DUA KAIDAH PENTING. 


1️⃣ Sesuai sunnah lebih utama daripada banyaknya amal.

Artinya kita beramal sesuai sunnah walaupun amalnya sedikit itu jauh lebih baik daripada amalnya banyak tetapi tidak sesuai  sunnah.

🔸️ Dalam (QS. Al Mulk) 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


ٱلَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَا لْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ  


"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,"

📚 (QS. Al-Mulk 67: Ayat 2) 


🔹️Kata para ulama "yang paling baik amalnya" adalah yang paling ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shalallaahu'alaihi Wa Sallam.

🔹️Contoh sholat sunnah fajar atau sholat sunnah qobliyah shubuh sebanyak dua roka'at.

Rasulullaah Shallallaahu'alaihi Wa Sallam mencontohkan di raka'at pertama membaca Al Kafirun dan raka'at kedua membaca Al Ikhlas ini lebih utama daripada membaca surat yang panjang. 


2️⃣ Ibadah yang memiliki beberapa versi (pilihan).

Maka boleh dilakukan dengan bervariasi dengan mempraktekan bacaan yang shahih secara bergantian, dengan demikian kita akan mendapatkan banyak faIdah.

FaIdahnya adalah :

a. Menghidupkan sunnah

b. Akan menghidupkan hati (jika hanya sejenis saja,i tu akan hanya menjadi rutinitas sehingga kurang menghadirkan hati)

c. Menghilangkan kebosanan

d. Memberikan pilihan sesuai dengan kondisi, agar semua menjadi ringan. 


🪵 KHUSYU DI DALAM SHOLAT. 


🔹️Khusyu dalam sholat adalah merupakan ruh inti dalam ibadah terutama ketenangan dengan menghadirkan hati.

🔸️Dalam (QS. Al Mukminun: 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَا تِهِمْ خَا شِعُوْنَ  


"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"

📚 (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 2). 


🔸️ Dalam (QS. Al Mukminun: 10)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَ ۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ 


"(yakni) yang akan mewarisi (Surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya."

📚(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 11). 


🔹️Kita berdiri menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengetahui segala sesuatu, mengetahui isi hati kita, yang mendengar ucapan-ucapan kita, melihat perbuatan kita.

Kita hadapkan hati kita sebagaimana kita hadapkan badan kita ke ka'bah rumah Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Karena ketika sholat, kita sedang bermunajat.


🔸️Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullaah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam bersabda: 


إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاَةِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ 


"Ketika salah seorang dari kalian sedang mengerjakan shalat maka sesungguhnya (saat itu) dia sedang bermunajat (berkomunikasi/ berbisik-bisik) dengan Rabbnya (Allah Azza wa Jalla)."

📚  (HR.Bukhari, 1/406 dan Muslim, no. 551). 


🔸️Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallaahu'alaihi Wa Sallam  bersabda, 


قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي – فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل 


Allah berfirman, “Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta. 


Apabila hamba-Ku membaca, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.” 


Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuji-Ku.” 


Apabila hamba-Ku membaca, “Ar-rahmanir Rahiim.” 


Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.” 


Apabila hamba-Ku membaca, “Maaliki yaumid diin.” 


Apabila hamba-Ku membaca, “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” Dalam riwayat lain, Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.” 


Apabila hamba-Ku membaca, “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.” 


Allah Ta’ala berfirman, “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.” 


Apabila hamba-Ku membaca, “Ihdinas-Shirathal mustaqiim….dst. sampai akhir surat.” 


Allah Ta’ala berfirman, “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.” 


📚 (HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya). 


🔹️Ibadah seperti ini hanya di dalam sholat saja maka  kita harus menghadirkan hati.

Namun hati kita sering lalai, badan ditempat sholat dan melakukan gerakan tetapi hati dan pikiran melayang kemana-mana.

Kita harus berjuang, ini bukan sesuatu yang mudah karena syetan akan berusaha untuk merusak shalat kita.

Dengan mengingat kembali apa-apa yang tadinya lupa. 


🪵 KIAT AGAR KHUSYU DALAM SHOLAT. 


1️⃣ Hadir di masjid lebih awal sebelum sholat di mulai bagi laki-laki.


2️⃣ Menghayati apa yang dibaca.

Berusaha untuk memahami maknanya tidak hanya terjemahannya saja.


3️⃣ Tuma'ninah.

Tidak tergesa-gesa sehingga kita betul-betul menikmati sholat.

"Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : 


وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِـيْ فِـي الصَّلَاةِ 


Dan dijadikan kesenangan hatiku ada dalam shalat. 


4️⃣ Menghilangkan segala gangguan yang menghilangkan kekhusyuan sholat.

Contoh jika makanan sudah terhidang maka lebih baik makan terlebih dahulu atau tidak menahan buang hajat.

Contoh yang lainnya adalah nada dering HP, tulisan-tulisan di baju ,di sarung atau gambar makhluk, cermin dan yang lainnya 


وَلَهُ: عَنْ عَائِشَة رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لاَ صَلاَةَ بِحَضْرَةِ طَعَامٍ، وَلاَ هُوَ يُدَافِعُهُ الأَخْبثَانِ». 


Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada shalat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada shalat bagi yang menahan buang hajat (kencing atau buang air besar).

📚 (HR. Muslim no. 560)


5️⃣ Ta'awudz.

Berlindung diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari godaan syetan.

Karena syetan itu paling tidak suka jika kita shalat dengan tenang tuma'ninah dan khusyu. 


🪵 HUKUM-HUKUM SEPUTAR SHALAT BERJAMAAH. 


Shalat berjamaah termasuk amal ibadah dan ketaatan yang di syariatkan.

Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganjurkan sholat berjamaah walaupun dalam kondisi berperang. (QS. An Nisa: 102). 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: 


وَاِ ذَا كُنْتَ فِيْهِمْ فَاَ قَمْتَ لَهُمُ الصَّلٰوةَ فَلْتَقُمْ طَآئِفَةٌ مِّنْهُمْ مَّعَكَ وَلْيَأْخُذُوْۤا اَسْلِحَتَهُمْ ۗ فَاِ ذَا سَجَدُوْا فَلْيَكُوْنُوْا مِنْ وَّرَآئِكُمْ ۖ وَلْتَأْتِ طَآئِفَةٌ اُخْرٰى لَمْ يُصَلُّوْا فَلْيُصَلُّوْا مَعَكَ وَلْيَأْخُذُوْا حِذْرَهُمْ وَاَ سْلِحَتَهُمْ ۚ وَدَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْ تَغْفُلُوْنَ عَنْ اَسْلِحَتِكُمْ وَاَ مْتِعَتِكُمْ فَيَمِيْلُوْنَ عَلَيْكُمْ مَّيْلَةً وَّا حِدَةً ۗ وَلَا جُنَا حَ عَلَيْكُمْ اِنْ كَا نَ بِكُمْ اَ ذًى مِّنْ مَّطَرٍ اَوْ كُنْـتُمْ مَّرْضٰۤى اَنْ تَضَعُوْۤا اَسْلِحَتَكُمْ ۚ وَ خُذُوْا حِذْرَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَا بًا مُّهِيْنًا 


"Dan apabila engkau (Muhammad) berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu engkau hendak melaksanakan sholat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (sholat) besertamu dan menyandang senjata mereka, kemudian apabila mereka (yang sholat besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat) maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang lain yang belum sholat, lalu mereka sholat denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata mereka. Orang-orang kafir ingin agar kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu sekaligus. Dan tidak mengapa kamu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu kesusahan karena hujan atau karena kamu sakit, dan bersiap siagalah kamu. Sungguh, Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu."

📚 (QS. An-Nisa' 4: Ayat 102). 


🔹️Dalam kondisi perang saja di anjurkan sholat berjamaah apalagi dalam kondisi aman.

🔸️Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 


والذي نفسي بيده لقد هممت أن آمر بحطب فيحطب ثم آمر بالصلاة فيؤذن لها ثم آمر رجلا فيؤم الناس ثم أخالف إلى رجال فأحرق عليهم بيوتهم 


”Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ingin kiranya aku memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan mereka untuk menegakkan shalat yang telah dikumandangkan adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama’ah, kemudian aku bakar rumah-rumah mereka”.

📚 (HR. Bukhari dan Muslim). 


🔸️Abdullah Ummi Maktum matanya buta dan rumahnya jauh melewati lembah tidak ada yang menuntun beliau kemudian meminta keringanan untuk tidak hadir ke masjid.

Apakah kamu tidak mendengar adzan? Iya saya mendengarnya wahai Nabi, kata Abdullah Ummi Maktum, maka Nabi bersabda kepadanya: Kalau begitu tetaplah penuhi panggilan sholat. 


🌟Jika yang buta saja tidak di beri keringanan apalagi yang sehat.

🔸️Ibnu Mas'ud pernah menyatakan tidak ada yang meninggalkan shalat berjamaah kecuali orang yang munafiq.

Ada seorang diantara kami untuk menghadiri sholat berjamaah ini sampai harus di papah di shaff karena sakit  namun semangatnya para sahabat untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid. 


🌵 MANFAAT SHOLAT BERJAMAAH DI MASJID.


Bisa saling bertemu antara satu dengan yang lainnya sehingga terwujud ukhuwwah persudaraan dan saling membantu. 


🌵 TANGGUNG JAWAB IMAM DAN MAKMUM. 


Kewajiban imam adalah :

1. Berusaha shalat dengan sempurna.

2. Menata shaff 


Kewajiban makmum adalah :

1. Merapihkan shaff

2. Rapat tidak berjarak

3. Tidak membuat shaff baru sebelum shaff terisi penuh 


🔹️Jika makmum hanya satu orang maka posisi makmum berada di samping kanan imam. 


🌵Alasan tidak disyariatkannya menarik orang dari depan mundur ke belakang : 


🔹️Ketika datang kemudian shaff penuh maka biasanya menarik orang ke belakang.

Kata beliau ini termasuk kesalahan karena haditsnya tidak shahih.

🔹️Jika menarik orang dari shaff depan kemudian mundur ke belakang maka  akan membuat kekosongan pada shaff depan tadi padahal di anjurkan untuk merapatkan menutup celah di dalam shaff.

🔹️Dengan menarik orang ke belakang malah kita memundurkannya dari shaff yang paling utama (depan).

🔹️Akan  membuat banyak gerakan yang tidak perlu.

Solusinya adalah sholat sendirian tidak mengapa.

Bertaqwalah kepada Allah semampu kalian. 


🌵 Bagaimana seorang makmum tidak boleh mendahului imam.

Ini  masalah yang sangat penting karena kita sering jumpai makmum yang mendahului imamnya. 


🌵Beliau menyebutkan antara makmum dan imamnya itu ada empat keadaan :


1. Mendahului imam.

Ini hukumnya haram dan Allah mengancamnya dengan  mengubah kepalanya dengan kepala keledai dan ini ancaman yang sangat keras.


2. Gerakannya berbarengan dengan imam.

Ini hukumnya haram.

Jangan kalian ruku' sampai imam ruku'.

3. Ketinggalan jauh dari imam.

4. Yang benar adalah muttaba'ah ( mengikuti) imam.

Artinya imam selesai barulah mengikutinya, dengan tidak mendahului, tidak berbarengan dan tidak ketinggalan.



Wallahu Ta'ala A'lam.


📝 Ika Kartika (@kartikamuslimah)

👤 Muroja'ah: Ustadz Yusuf Abu Ubaidah As-Sidawiحفظه الله تعالى

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...