Cari yang antum mau

Kamis, 17 Juli 2025

3hal

 


Reportase

Tiga Hal Yang Wajib Dipelajari Setiap Muslim

Tiga Hal yang Wajib Dipelajari Setiap Muslim

Bismillah…

Pertama: Ilmu yang Menghidupkan Hati

Ada ilmu yang menghidupkan hati, menenangkan gelisah, dan membuat langkah terasa mantap. Ilmu itu bukan tentang rumus fisika, bukan pula tentang hitungan dunia. Tapi tentang mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya, dan mengenal Islam yang kita peluk. Ilmu inilah yang disebut oleh ulama sebagai ilmu yang pertama dan utama.

Sebagaimana dikatakan oleh penulis kitab Tsalatsatul Ushul:

 الأُولَى: الْعِلْمُ، وَهُوَ: مَعْرِفَةُ اللهِ، وَمَعْرِفَةُ نَبِيِّهِ، وَمَعْرِفَةُ دِينِ الإِسْلَامِ بِالأَدِلَّةِ

Tiga hal ini ibarat pondasi rumah. Jika kuat, maka bangunan hidup kita akan kokoh berdiri. Tapi jika rapuh atau kosong, maka mudah runtuh, bahkan sebelum badai datang.

Kedua: Ilmu yang Tak Bisa Diwakilkan

Tak semua ilmu harus dikuasai oleh semua orang. Tapi ada jenis ilmu yang tak bisa diwakilkan. Kamu, aku, kita semua—harus memilikinya sendiri.

Ilmu itu disebut ilmu fardhu ‘ain. Ilmu yang wajib dimiliki oleh setiap individu Muslim, agar bisa menjalani hidup sesuai kehendak Allah.

Apa saja contohnya?

  • Ilmu tentang rukun iman dan rukun Islam
  • Ilmu tentang bagaimana bersuci dan shalat
  • Ilmu tentang apa yang haram dan wajib dan banyak lagi…

Imam Ahmad pernah berkata:

 يَجِبُ أَنْ يَطْلُبَ مِنَ الْعِلْمِ مَا يَقُومُ بِهِ دِينُهُ

Karena bagaimana bisa kita menjalankan Islam kalau tidak tahu caranya? Bagaimana bisa mencintai Allah jika tak pernah berusaha mengenal-Nya?

Ketiga: Tiga Pertanyaan yang Akan Kita Hadapi Sendirian

Suatu hari, saat tubuh ini dibaringkan dalam gelapnya liang lahat, akan datang dua malaikat. Lalu mereka bertanya:

Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?

Pertanyaan itu sederhana, tapi tak bisa dijawab dengan hafalan. Hanya bisa dijawab oleh hati yang mengenal.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . فَيَقُولانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ : نَمْ ، فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لا يُوقِظُهُ إِلا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ.

وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي . فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ لِلأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ

“Jika mayit atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata, “Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)?” Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia, “Abdullah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Keduanya berkata, “Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan itu.” Kemudian kuburannya diperluas 70 x 70 hasta, dan diberi penerangan, dan dikatakan, “Tidurlah.” Dia menjawab, “Aku mau pulang ke rumah untuk memberitahu keluargaku.” Keduanya berkata, “Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru, tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya, sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut.”

Apabila yang meninggal adalah orang munafik, ia menjawab, “Aku mendengar orang mengatakan aku pun mengikutinya dan saya tidak tahu.” Keduanya berkata, “Kami berdua sudah mengetahui bahwa kamu dahulu mengatakan itu.” Dikatakan kepada bumi, “Himpit Lah dia, maka dihimpit lah jenazah tersebut sampai tulang rusuknya berserakan, dan ia akan selalu merasakan azab sampai Allah bangkitkan dari tempat tidurnya tersebut.” (HR. Tirmidzi, no. 1071. Al-Hafizh Abu Thahir)

Itulah mengapa kita harus mengenal:

  1. Allah, melalui nama-nama-Nya, ciptaan-Nya, ayat-ayat-Nya
  2. Nabi Muhammad, dengan akhlaknya, perjuangannya, kisah kehidupannya dan risalah yang dibawanya
  3. Agama Islam, dengan ajaran-ajaran sucinya yang penuh cinta dan keadilan, mulai dari ibadah ibadah, muamalah, akhlak dan akidah yang diajarkan.

Dan mengenal mereka dengan dalil, bukan sekadar ikut-ikutan. Bukan karena kebetulan lahir dari keluarga Muslim, tapi karena kita memilih jalan ini dengan sadar.

Apa Maksudnya Mengenal dengan Dalil?

Mengenal dengan dalil bukan berarti semua orang harus jadi ustaz. Bukan.

Tapi minimal, kita tahu bahwa apa yang kita yakini itu ada dasarnya. Kita tahu bahwa shalat itu perintah Allah. Kita tahu bahwa puasa, zakat, dan akhlak baik itu bukan sekadar budaya, tapi bagian dari agama yang sempurna.

Kalau kita awam, maka dalil kita adalah fatwa para ulama yang terpercaya. Kita tahu mereka bersandar pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Akhir Kata

Tiga hal ini: mengenal Allah, Nabi, dan Islam, bukan sekadar ilmu. Mereka adalah cahaya. Jika kau punya cahaya ini, insyaAllah hidupmu akan punya arah. Dan kelak, saat sendirian di alam kubur, kau tidak akan gagap saat ditanya.

Semoga Allah memudahkan kita untuk mengenal-Nya, mencintai Nabi-Nya, dan menjalani Islam ini dengan penuh keyakinan.

Selamat belajar, selamat tumbuh. Baarokallohufikum

Wallahu a’lam.

Tidak dapat terhubung ke layanan reCAPTCHA. Periksa koneksi internet Anda, lalu muat ulang untuk mendapatkan tantangan reCAPTCHA.

Jumat, 04 Juli 2025

DOA YANG MENGHIMPUN SEGALA KEBAIKAN

 ☁️🌟🌟🌟☁️

*DOA YANG MENGHIMPUN SEGALA KEBAIKAN*


✍🏻  قَالَ عائشة:

  

🌾   دَخَل عَلَيَّ النَّبِيُّ ﷺ وَأَنَا أُصُلِّيْ، وَلَهُ حَاجَة، فَأَبْطَأتُ عَلَيْهِ،


”يَاعَائِشَةُ؛ عَلَيْكَ بِجُمَلِ الدُّعَاء وَجَوَامِعِه.“


فَلَمَّا انْصَرَفْتُ قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللَّهِ وَمَا جُمَلُ الدُّعَاء وَجَوَامِعَهُ؟


”اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآَجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ، وَمَا لَمْ أَعْلم ، اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وأسألك مـِمَّا سَألَكَ بِهِ عَبْدُكَ ونَبـِيُّك محمد ﷺ وأعُوذُ بِكَ مـِمَّا تَعَوَّذَ مِنْه عَبْدُك ونَبيك محمدٌ ﷺ وما قَضَيْتَ لِيْ مِنْ قَضَاءٍ فَاجْعَلْ عَاقِبَـتَهُ رُشْدًا.“    💐


☁️🌟🌟🌟☁️


Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,


Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pernah masuk menemuiku dalam keadaan aku sedang shalat. Saat itu beliau sedang memiliki hajat dan aku tidak segera menemui beliau, lalu kemudian beliau berkata, 


“Wahai Aisyah hendaknya engkau membaca doa yang mencakup dan menghimpun semuanya.”


Maka seusai shalat aku bertanya, Apa itu doa yang mencakup lagi menghimpun, wahai Rasulullah? Maka Beliau shalallahu alaihi wasallam mengatakan,


Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu segala kebaikan, apakah disegerakan maupun tertunda, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. 


Dan aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, apakah disegerakan maupun tertunda, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. 


Dan aku memohon kepada-Mu Surga dan segala jalan yang mendekatkan diriku kepadanya, baik berupa ucapan ataupun perbuatan.


Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka dan segala hal yang dapat mendekatkan diriku kepadanya, baik berupa ucapan ataupun perbuatan.


Dan aku memohon kepada-Mu dengan semua yang pernah diminta oleh Hamba-Mu dan Nabi-Mu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Dan aku berlindung kepada-Mu dari semua dari semua permohonan perlindungan yang pernah diminta oleh hamba dan Nabi-Mu Muhammad shalallahu alaihi wasallam, dan jadikanlah dari segala ketentuan takdir yang Engkau putuskan untukku berakhir dengan kebaikan.”


📔 Sumber: Sumber: HR. Bukhari dalam Adab Al-Mufrad


•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈• 

👍 Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini.


✅ *Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)*

Registrasi Ketik: "Daftar" kirim ke WA SM Center:  +62 858 2634 8545


✅ *BELAJAR BAHASA ARAB VIA GROUP WHATSAPP (GRATIS)*

Cinta Bahasa Arab (CBA)

Ketik "DAFTAR CBA" Kirim via WhatsApp ke 0821-2307-8602


🟢 *JOIN TELEGRAM*

» t.me/shirotulmustaqim

» t.me/kalenderhijriyyah

» t.me/fawaidistighfar

» t.me/hitungmatematika

Instagram.com/shirotulmustaqimid

www.shirotulmustaqim.com

DIANTARA BENTUK KEBODOHAN AKHIR ZAMAN IALAH BANYAKNYA MANUSIA TIDAK MENGENAL KEWAJIBANNYA SEBAGAI SEORANG MUSLIM

 ☁️🌟🌟🌟☁️

*DIANTARA BENTUK KEBODOHAN AKHIR ZAMAN IALAH BANYAKNYA MANUSIA TIDAK MENGENAL KEWAJIBANNYA SEBAGAI SEORANG MUSLIM*



✍🏻  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم:

  

🌾  يَدْرُسُ اْلإِسْلاَمُ كَمَا يَدْرُسُ وَشْيُ الثَّوْبِ حَتَّى لاَ يُدْرَى مَا صِيَامٌ، وَلاَ صَلاَةٌ، وَلاَ نُسُكٌ، وَلاَ صَدَقَةٌ وَيُسْرَى عَلَى كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فِـي لَيْلَةٍ فَلاَ يَبْقَى فِي اْلأَرْضِ مِنْهُ آيَةٌ، وَتَبْقَى طَوَائِفُ مِنَ النَّاسِ: الشَّيْخُ الْكَبِيرُ، وَالْعَجُوزُ، يَقُولُونَ: أَدْرَكْنَا آبَاءَنَا عَلَى هَذِهِ الْكَلِمَةِ؛ يَقُولُونَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ فَنَحْنُ نَقُولُهَا، 



فَقَالَ لَهُ صِلَةُ: مَا تُغْنِي عَنْهُمْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَهُمْ لاَ يَدْرُونَ مَا صَلاَةٌ، وَلاَ صِيَامٌ، وَلاَ نُسُكٌ، وَلاَ صَدَقَةٌ


فَأَعْرَضَ عَنْهُ حُذَيْفَةُ، ثُمَّ رَدَّدَهَا عَلَيْهِ ثَلاَثًا، كُلَّ ذَلِكَ يُعْرِضُ عَنْهُ حُذَيْفَةُ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ فِي الثَّالِثَةِ، فَقَالَ: يَا صِلَةُ! تُنْجِيهِمْ مِنَ النَّارِ، ثَلاَثًا.   💐

   



☁️🌟🌟🌟☁️

Dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



_“Islam akan hilang sebagaimana hilangnya hiasan pada pakaian sehingga tidak diketahui lagi apa itu puasa, tidak juga shalat, tidak juga haji, tidak juga shadaqah. Kitabullah akan diangkat pada malam hari hingga tidak tersisa di bumi satu ayat pun, yang tersisa hanyalah beberapa kelompok manusia: Kakek-kakek dan nenek-nenek, mereka berkata,


‘Kami mendapati nenek moyang kami (mengucapkan) kalimat ini, mereka mengucapkan, ‘Laa ilaaha illallaah’, maka kami pun mengucapkannya.


Lalu Shilah (rawi hadits yang mendengar dari sahabat Hudzaifah) berkata, 


“Apakah (Kalimat) Laa Ilaaha Illallaah masih dapat berguna (memberi manfaat) bagi mereka, sedangkan mereka tidak mengetahui apa itu shalat, tidak juga puasa, tidak juga haji, dan tidak juga shadaqah?! 


Lalu Hudzaifah berpaling darinya, kemudian beliau mengulang-ulangnya selama tiga kali. Setiap kali ditanyakan hal itu, Hudzaifah berpaling darinya, lalu pada ketiga kalinya Hudzaifah menghadap dan berkata,


“Wahai Shilah, kalimat itu akan menyelamatkan mereka dari Neraka (beliau mengulangnya sebanyak tiga kali).”_


📔 HR. Ibnu Majah.


•┈┈┈┈•✿❁✿•┈┈┈┈• 

👍 Raih pahala besar dengan menyebarkan kiriman ini.


✅ *Shirotul Mustaqim Whatsapp Broadcast(SM)*

Registrasi Ketik: "Daftar" kirim ke WA SM Center:  +62 858 2634 8545


✅ *BELAJAR BAHASA ARAB VIA GROUP WHATSAPP (GRATIS)*

Cinta Bahasa Arab (CBA)

Ketik "DAFTAR CBA" Kirim via WhatsApp ke 0821-2307-8602


🟢 *JOIN TELEGRAM*

» t.me/shirotulmustaqim

» t.me/kalenderhijriyyah

» t.me/kisahkisahmulia

» t.me/fawaidistighfar

Instagram.com/shirotulmustaqimid

www.shirotulmustaqim.com

Bolehkah menyemer rambut dalam islam

  Bolehkah Menyemir Rambut Dalam Islam? Ini Penjelasan Ulama! Islam mendorong umatnya untuk menjaga penampilan dengan cara yang baik dan ses...