Cari yang antum mau

Selasa, 29 November 2022

BERBUAT BAIK KEPADA HEWAN | Hadits #99

 🔰 *BERBUAT BAIK KEPADA HEWAN | Hadits #99*

📗 _Fawaid Hadist Bimbingan Islam_


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيْقٍ اشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطَشُ، فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيْهَا فَشَرِبَ، ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ، فَقَالَ الرَّجُلُ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الْكَلْبُ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلَ الَّذِي كَانَ قَدْ بَلَغَ مِنِّي، فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلَأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيْهِ، حَتَّى رَقِيَ فَسَقَى الْكَلْبَ، فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ. قَالُوا: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ لَنَا فِي الْبَهَائِم أَجْرًا؟ فَقَالَ: « فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ » 


Dari Abu Hurairah _radhiyallahu anhu_, bahwasanya Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,


_“Pada suatu ketika ada seorang lelaki sedang berjalan dan ia merasa sangat kehausan, lalu dia turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata, ‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka dia mengisi sepatunya dan memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing itu. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.”_ 

Para sahabat bertanya, _“Wahai Rasulullah, apakah menolong binatang juga memperoleh pahala?”_


Rasul menjawab, _“Menolong setiap makhluk yang bernyawa itu ada pahala (sebagai balasan atas perbuatan baik padanya).”_ 


(HR. Al-Bukhari, no. 2363 & Muslim, no. 2244).


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


📝 *FAEDAH HADIST*


Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya:


1️⃣ Keutamaan memberikan minum pada hewan. Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan untuk berbuat baik pada setiap makhluk termasuk pula hewan.


2️⃣ Penjelasan berharga tentang anjuran untuk bersedekah air. Baik berupa sedekah air minum, pembangunan air sumur, pengairan sawah dan ladang, dan semisalnya. Karena air adalah unsur pokok dalam kehidupan manusia.


3️⃣ Faedah berharga berisi motivasi untuk berbuat baik pada manusia. Jika dengan memberikan minum pada anjing bisa mendapatkan pengampunan dosa, maka memberi minum pada manusia tentu pula akan mendapatkan pahala yang besar.


4️⃣ Luasnya karunia dan rahmat Allah Ta’ala. Dia membalas dengan balasan yang besar atas perbuatan yang sedikit. Allah Yang Maha Penyayang mengampuni dosa orang tersebut hanya dengan sedikit perbuatan, yaitu dengan memberi minum anjing.


5️⃣ Keagungan Ikhlas dan pentingnya perkara ini dalam setiap amalan hamba


6️⃣ Tidak patut meremehkan sebuah amalan kebaikan, karena boleh jadi amalan itu menjadi sebab diampuninya dosa-dosa seorang insan.


7️⃣ Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan hewan yang ditolong adalah hewan yang dihormati yang tidak diperintahkan untuk dibunuh. Memberi minum pada hewan itu akan meraih pahala. Memberi makan juga termasuk bentuk berbuat baik padanya.


_Wallahu Ta’ala A’lam._


*Referensi Utama*: _Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy._


👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag

✒️ _Yogyakarta, 05 Jumadil Ula 1444H / 29 November 2022M_


🌍 https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-99-anjuran-berbuat-baik-kepada-hewan/

Senin, 28 November 2022

CABANG-CABANG KEIMANAN | HADITS #98*

 🔰 *CABANG-CABANG KEIMANAN | HADITS #98*

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_ 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « الْإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شَعْبَةً: فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيْمَانِ « مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. 


Dari Abu Hurairah _radhiyallahu anhu_, dari Rasulullah _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,  

_“Iman itu mempunyai tujuh puluh atau enam puluh lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan “laa ilaaha illallah” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, sedangkan perasaan malu itu termasuk salah satu cabang dari iman.”_  


(HR. Al-Bukhari, no. 6. & Muslim, no. 57).


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


📝 *FAEDAH HADIST* 


Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya:


1️⃣ Penjelasan penting bahwa iman itu tidak hanya satu cabang, tetapi memiliki banyak cabang, bahkan sampai tujuh puluh lebih, yaitu antara tujuh puluh tiga hingga tujuh puluh sembilan cabang, tetapi cabang yang paling utama adalah ucapan _“laa ilaaha illallah,”_ karena kalimat ini bila ditimbang dengan langit dan bumi pasti lebih berat, juga merupakan kalimat tauhid dan kalimat ikhlas, kalimat yang kita semua berharap sebagai penutup usia, barangsiapa yang akhir perkataannya di dunia adalah kalimat ini, maka diharapkan ia masuk surga, kalimat ini adalah cabang iman yang paling utama. 


2️⃣ Menghilangkan setiap yang mengganggu orang yang berjalan, seperti batu, pecahan kaca, duri dan sebagainya adalah bagian keimanan. 


3️⃣ Ucapan Nabi; _“Rasa malu itu bagian dari iman,”_ rasa malu disini adalah kondisi kejiwaan yang muncul ketika mengerjakan sesuatu yang dianggap memalukan, ini termasuk sifat yang terpuji yang dimiliki Rasulullah _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_, bahkan beliau lebih pemalu dari gadis pingitan, tetapi baginda Nabi tidak malu untuk menunaikan kebenaran. Rasa malu adalah sifat terpuji, tetapi bukan malu untuk menunaikan kebenaran. Sebagaimana Allah _Ta'ala_ berfirman (artinya),  


_“Dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar.”_ (QS. Al-Ahzâb: 53).


4️⃣ Orang yang tidak kenal rasa malu, tidak akan peduli dengan ucapan dan tindakannya, dan hal ini tentunya lambat laun akan mengikis keimanan dalam dada.  


5️⃣ Iman itu membuahkan amalan sholeh, sehingga bisa bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat dan dosa. 


6️⃣ Keimanan itu bertingkat-tingkat, tidak sama antara yang satu dengan lainnya 


7️⃣ Faedah yang sangat berharga bahwa keimanan itu mencakup amalan hati (rasa malu), amalan lisan (ucapan kalimat tauhid) dan amalan anggota badan (menyingkirkan gangguan dari jalan). 


_Wallahu Ta’ala A’lam._ 


*Referensi Utama*: _Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy._


👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag

✒️ _Yogyakarta, 04 Jumadil Ula 1444H / 29 November 2022M_


🌏 https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-98-cabang-cabang-keimanan/

DOA YANG DIPANJATKAN SETELAH ADZAN - HALAQAH 09

 🔊 *DOA YANG DIPANJATKAN SETELAH ADZAN - HALAQAH 09*

🌍 BimbinganIslam.com

📆 Kamis, 29 Rabi'ul Akhir 1444H/24 November 2022 M

👤 Ustadz M Wasitho Abu Fawaz, Lc.

📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Kitab Shalat 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Ikhwani wa Akhawati Fīllāh, para sahabat Bimbingan Islam (BIAS) yang semoga dirahmati dan diberkahi Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 


Kemudian setelah mengucapkan salam (shalawat kepada Nabi صلى الله عليه و سلم), lalu mengucapkan doa:


اللهم رَبَّ هذه الدعوة التامَّةِ والصلاة القائمةِ، آتِ محمداً الوسيلةَ والفضيلةَ، وابعثْهُ مقاماً محموداً الذي وعدته


Ini doa yang dibaca setelah mendengar atau mengumandangkan Adzan, yaitu bershalawat kemudian berdoa.


▪️ *Apa doa sesudah Adzan ?*


اللهم رَبَّ هذه الدعوة التامَّةِ والصلاة القائمةِ، آتِ محمداً الوسيلةَ والفضيلةَ، وابعثْهُ مقاماً محموداً الذي وعدته


_"Ya Allāh, tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan. Berilah Al-Wasilah dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan."_


Maksud الدعوة التامَّةِ adalah dakwah Tauhid. Kata para ulama الدعوة التامَّةِ (panggilan yang sempurna) maksudnya dakwah Tauhid. Kenapa dakwah Tauhid dikatakan dakwah yang paling sempurna atau doa yang sempurna atau panggilan yang sempurna? Karena syirik adalah kekurangan atau ketidak sempurnaan.


والصلاة القائمةِ


_"Dan shalat yang didirikan ini."_


آتِ محمداً الوسيلةَ والفضيلةَ


_"Dan berikanlah kepada Muhammad keutamaan."_


Apa yang dimaksud dengan الوسيلةَ?


_Al-Wasilah sudah dijelaskan oleh Nabi sendiri yaitu المنزلة في الجنة suatu kedudukan tinggi di dalam Surga._


والفضيلةَ


_"Dan keutamaan."_

Apa maksudnya? Keutamaan di sini adalah kedudukan atau martabat yang tinggi melebihi seluruh makhluk.

......

Tingkat yang tinggi melebihi tingkatan seluruh makhluk. Ini yang dimaksud dengan Al-Fadhilah.


Kemudian, 

وابعثْهُ مقاماً محموداً الذي وعدته


_"Dan bangkitkan Beliau pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan."_


Para ulama menjelaskan yang dimaksud وابعثْهُ مقاماً محموداً dan dibangkitkan beliau yakni pada hari kiamat pada kedudukan yang terpuji (مقاماً محموداً) sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allāh di dalam surat Al-Isra ayat 79.


وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةٗ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا 


_"Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."_


عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا 


_"Mudah-mudahan tuhanmu membangkitkan pada kedudukan yang terpuji."_


Para ulama Ahlus Sunnah wal Jamā'ah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا atau kedudukan yang terpuji adalah syafa'at Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang paling besar (Syafa'atul Udzoma) untuk segenap manusia di hari kiamat,


agar Allāh segera  memulai sidang pengadilan, memutuskan nasib seluruh manusia. Apakah mereka akan menjadi calon penghuni surga atau calon penghuni neraka.


Ini yang dimaksud مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا kedudukan yang terpuji atau Syafa'atul Udzoma khusus yang dimiliki oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan tidak dimiliki oleh  para nabi dan rasul selain Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam.


Demikian pelajaran kita pada pertemuan kali ini.


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

WAKTU SHALAT ASAR - HALAQAH 11

 🔊 *WAKTU SHALAT ASAR - HALAQAH 11*

🌍 BimbinganIslam.com

📆 Senin, 04 Jumadil ula 1444 H/28 November 2022 M

👤 Ustadz M Wasitho Abu Fawaz, Lc hafidzhohullah

📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Fiqih Shalat 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Ikhwani wa Akhawati Fīllāh, para sahabat Bimbingan Islam (BIAS) yang semoga dirahmati dan diberkahi Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 


Kemudian waktu shalat yang kedua yaitu shalat Ashar, kata para ulama penulis kitab ini, mereka mengatakan,


والصلاة العصر يبدأ وقتها من نهاية وقت الظهر- أي من صيرورة ظل كل شيء مثله- وينتهي بغروب الشمس، أي عند آخر الاصفرار


_Waktu shalat Ashar dimulai dari berakhirnya waktu shalat Zhuhur yakni sejak bayangan benda sama tingginya dengan aslinya dan waktu shalat Ashar akan berakhir dengan terbenamnya matahari,_


maksudnya di akhir menguningnya matahari dan disunnahkan (dianjurkan) untuk menyegerakan pelaksanaan shalat Ashar di awal waktu shalat.


_Shalat Ashar adalah shalat Wustha'_ yang telah disebutkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla di dalam firmannya,


حَٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ 


_"Peliharalah segala shalat kalian, dan jagalah shalat Wustha' (ulama tafsir mengatakan shalat Wustha' adalah shalat Ashar) dan hendaklah kalian berdiri karena Allāh dengan khusyu'."_ 

(QS. Al-Baqarah: 238).


Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah memerintahkan kita umat Islam agar menjaga pelaksanaan shalat Ashar sebagaimana dalam sabda Beliau, 


مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةَ الْعَصرِ فَكَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ ‏


_"Barangsiapa tertinggal shalat Ashar (keluar dari shalat Ashar) maka seolah-olah keluarga dan hartanya dicabut dari dirinya."_


(Hadits shahih riwayat Al-Bukhāri no. 552  dan  Muslim no.  626).


Barangsiapa yang tertinggal dari shalat Ashar yakni dari pelaksanaan shalat Ashar hingga waktunya habis atau keluar maka seolah-olah keluarga dan harta bendanya dicabut oleh Allāh dari dirinya.


Kemudian dalam hadits lain Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda,


مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ ‏


_"Barangsiapa meninggalkan shalat Ashar,  maka gugurlah amalnya."_


(Hadits shahih riwayat Al-Bukhāri no. 553).


Gugur yakni terhapus atau menjadi batal. 


Hadits ini menunjukkan betapa kerasnya ancaman dari Allāh kepada orang-orang yang melalaikan dan meninggalkan shalat Ashar.


Kemudian shalat yang ketiga yaitu shalat Maghrib.


ووقت الصلاة المغرب من غروب الشمس إلى مغيب الشَّفَقِ الأحمر


Waktu shalat maghrib dimulai dari terbenamnya matahari sampai hilangnya cahaya merah di langit.


Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam,


وَوَقْتُ الصَلاَةِ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ


_"Waktu shalat Maghrib adalah selama cahaya merah di langit belum hilang."_


(Hadits shahih riwayat Muslim no. 612).


Cahaya merah dari matahari di langit belum hilang.


ويسن تعجيلها في أول وقتها


Kemudian disunnahkan (dianjurkan) bagi kita semua untuk menyegerakan pelaksanaan shalat Maghrib di awal waktu, hal ini berdasarkan  sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, 


لا تزال أمتي بخير، ما لم يؤخروا المغرب حتى تشتبك النجوم


_"Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka tidak menunda-nunda pelaksanaan shalat Maghrib sampai bintang-bintang bercampur aduk."_


(Hadits riwayat Ahmad 4/174 dan Abu Dawud no. 418).


Bintang-bintang bercampur aduk maksudnya bertebaran di langit. 


Kecuali pada malam Mudzalifah bagi jama'ah haji, maksudnya adalah malam yang ke-10 dari bulan Dzulhijjah setelah jama'ah haji wuquf di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. 


Setelah jama'ah haji wuquf di Arafah, ketika matahari terbenam atau awal waktu Maghrib jama'ah haji bergegas meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah dan menunda pelaksanaan shalat Maghrib (tidak di awal waktu) tetapi di akhir waktu setelah mereka sampai di Mudzalifah tanggal 09 Dzulhijjah memasuki malam 10 Dzulhijjah.


Kecuali pada malam Muzdalifah bagi jama'ah haji, maka disunnahkan untuk mengakhirkan pelaksanaan shalat Maghrib sehingga shalat Maghrib tersebut dikerjakan bersama Isya dengan cara menjamak ta'khir. 


_"Jamak ta'khir yaitu"_ menggabungkan antara dua shalat yang dikerjakan di waktu akhir shalat dari dua shalat tersebut, dan dikerjakan di waktu shalat yang kedua yaitu shalat Isya dalam hal ini, karena menjamak antara Maghrib dan Isya  maksudnya shalat Maghrib dikerjakan pada waktu shalat Isya. 


Demikian pelajaran kita pada pertemuan kali ini.


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك، و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Kamis, 24 November 2022

DOA YANG DIPANJATKAN SETELAH ADZAN - HALAQAH 09

 🔊 *DOA YANG DIPANJATKAN SETELAH ADZAN - HALAQAH 09*

🌍 BimbinganIslam.com

📆 Kamis, 29 Rabi'ul Akhir 1444H/24 November 2022 M

👤 Ustadz M Wasitho Abu Fawaz, Lc.

📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Kitab Shalat 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Ikhwani wa Akhawati Fīllāh, para sahabat Bimbingan Islam (BIAS) yang semoga dirahmati dan diberkahi Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 


Kemudian setelah mengucapkan salam (shalawat kepada Nabi صلى الله عليه و سلم), lalu mengucapkan doa:


اللهم رَبَّ هذه الدعوة التامَّةِ والصلاة القائمةِ، آتِ محمداً الوسيلةَ والفضيلةَ، وابعثْهُ مقاماً محموداً الذي وعدته


Ini doa yang dibaca setelah mendengar atau mengumandangkan Adzan, yaitu bershalawat kemudian berdoa.


▪️ *Apa doa sesudah Adzan ?*


اللهم رَبَّ هذه الدعوة التامَّةِ والصلاة القائمةِ، آتِ محمداً الوسيلةَ والفضيلةَ، وابعثْهُ مقاماً محموداً الذي وعدته


_"Ya Allāh, tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan. Berilah Al-Wasilah dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan."_


Maksud الدعوة التامَّةِ adalah dakwah Tauhid. Kata para ulama الدعوة التامَّةِ (panggilan yang sempurna) maksudnya dakwah Tauhid. Kenapa dakwah Tauhid dikatakan dakwah yang paling sempurna atau doa yang sempurna atau panggilan yang sempurna? Karena syirik adalah kekurangan atau ketidak sempurnaan.


والصلاة القائمةِ


_"Dan shalat yang didirikan ini."_


آتِ محمداً الوسيلةَ والفضيلةَ


_"Dan berikanlah kepada Muhammad keutamaan."_


Apa yang dimaksud dengan الوسيلةَ?


_Al-Wasilah sudah dijelaskan oleh Nabi sendiri yaitu المنزلة في الجنة suatu kedudukan tinggi di dalam Surga._


والفضيلةَ


_"Dan keutamaan."_

Apa maksudnya? Keutamaan di sini adalah kedudukan atau martabat yang tinggi melebihi seluruh makhluk.

......

Tingkat yang tinggi melebihi tingkatan seluruh makhluk. Ini yang dimaksud dengan Al-Fadhilah.


Kemudian, 

وابعثْهُ مقاماً محموداً الذي وعدته


_"Dan bangkitkan Beliau pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan."_


Para ulama menjelaskan yang dimaksud وابعثْهُ مقاماً محموداً dan dibangkitkan beliau yakni pada hari kiamat pada kedudukan yang terpuji (مقاماً محموداً) sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allāh di dalam surat Al-Isra ayat 79.


وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةٗ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا 


_"Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."_


عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا 


_"Mudah-mudahan tuhanmu membangkitkan pada kedudukan yang terpuji."_


Para ulama Ahlus Sunnah wal Jamā'ah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا atau kedudukan yang terpuji adalah syafa'at Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang paling besar (Syafa'atul Udzoma) untuk segenap manusia di hari kiamat,


agar Allāh segera  memulai sidang pengadilan, memutuskan nasib seluruh manusia. Apakah mereka akan menjadi calon penghuni surga atau calon penghuni neraka.


Ini yang dimaksud مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا kedudukan yang terpuji atau Syafa'atul Udzoma khusus yang dimiliki oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan tidak dimiliki oleh  para nabi dan rasul selain Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam.


Demikian pelajaran kita pada pertemuan kali ini.


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Rabu, 23 November 2022

KEMULIAAN BERJALAN KE MASJID UNTUK IBADAH | #HADIST 96*

 🔰 *KEMULIAAN BERJALAN KE MASJID UNTUK IBADAH | #HADIST 96*

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_


*•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•*


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: « مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ. 


_Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu_ _dia berkata, Nabi Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,_


_“Barangsiapa yang pergi ke masjid di pagi maupun petang hari, maka Allah menyediakan baginya hidangan di surga setiap kali dia pergi di pagi atau petang hari.”_


(Muttafaqun ‘alaihi, HR. Al-Bukhari, no. 662. & Muslim, no. 669).


*•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•*


📝 *FAEDAH HADIST* 


Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya; 


1️⃣ Secara _zahir_ hadits ini menerangkan bahwa setiap orang yang berangkat ke masjid pada awal atau akhir siang untuk menunaikan shalat atau menuntut ilmu atau untuk maksud yang baik, maka Allah _‘Azza wa Jalla_ akan menyediakan hidangan baginya di surga sebagai penghormatan dan kemuliaan baginya. 


2️⃣ Penjelasan penting bahwa orang yang berangkat ke masjid baik pada pagi atau petang hari akan mendapat pahala yang agung. Ini merupakan kurnia Allah _Ta'ala_ untuk hamba-Nya, hanya dengan menunaikan amal yang sederhana ini mendapat pahala yang luar biasa. 


3️⃣ Maksud ucapan Nabi _Shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda, _“Barangsiapa yang pergi ke masjid di pagi hari maupun petang hari,”_ Kata _“Ghadaa”_ yaitu pergi ke masjid pada pagi hari untuk menunaikan shalat Shubuh berjamaah. Adapun kata _“Raaha”_ artinya pergi setelah matahari tergelincir yaitu untuk menunaikan shalat Zhuhur dan Ashar. Pada asalnya kata ini khusus untuk pergi saja, sebagaimana sabda Nabi _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ dalam hadits Abu Hurairah _radhiyallahu anhu,_  

_“Barangsiapa yang mandi hari Jum'at kemudian ia pergi ke masjid pada awal waktu,”_ yaitu berangkat ke masjid pada awal waktu, akan tetapi jika kata _“raaha”_ digabung dengan kata _“ghadaa”_ artinya adalah awal dan akhir hari. 


4️⃣ Keutamaan menjaga shalat 5 waktu berjamaah di masjid. 


_Wallahu Ta’ala A’lam._ 


*Referensi Utama*: _Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy._


👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag

✒️ _Yogyakarta, 28 Rabiul Akhir 1444H / 23 November 2022M_

🌍 https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-96-kemuliaan-berjalan-ke-masjid-untuk-ibadah/

APA YANG DIUCAPKAN KETIKA MENDENGAR ADZAN - HALAQAH 08*

 🔊 *APA YANG DIUCAPKAN KETIKA MENDENGAR ADZAN - HALAQAH 08*

🌍 BimbinganIslam.com

📆 Rabu, 28 Rabi'ul Akhir 1444 H/23 November 2022 M

👤 Ustadz M Wasitho Abu Fawaz, Lc

📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Kitab Shalat 

 

•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Ikhwani wa Akhawati fīllāh, para sahabat Bimbingan Islam (BIAS) yang semoga dirahmati dan diberkahi Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 


Kemudian kita lanjutkan dengan pembahasan yang kedua yaitu tentang: 


ما يقوله سامع الأذان و ما يدعو به بعده:


▪ _*︎Apa yang diucapkan oleh orang yang mendengar Adzan dan doa yang dipanjatkan sesudah Adzan.*_


Para ulama penyusun kitab Fiqih Muyassar menuliskan:


يستحب لمن سمع الأذان أن يقول مثل ما يقول المؤذن  


Dianjurkan bagi siapa saja yang mendengarkan Adzan agar mengucapkan sebagaimana bacaan yang dikumandangkan oleh muadzin.


Sekali lagi, dianjurkan (disunnahkan) bagi siapa saja yang mendengarkan Adzan agar mengucapkan bacaan sama seperti yang dikumandangkan oleh muadzin. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudriy radhiyallāhu ta'āla 'anhu bahwa Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda, 


إِذَا سَمِعْتُمْ اَلنِّدَاءَ, فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ 


 _"Bila kalian mendengar Adzan maka ucapkanlah seperti bacaan atau lafadz yang diucapkan oleh seorang muadzin."_ 

kecuali untuk bacaan hayy 'alatain (حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ ۞ حَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ)_


Kata para ulama penyusun kitab,


 إلا في الحيعلتين فيشرع لسامع الأذان أن يقول لا حول ولا قوة إلا بالله عقب قول المؤذن حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ و كذا عقب قوله حي على الفلاح 


_Kecuali pada bacaan الحيعلتين، maka disyari'atkan atau dianjurkan bagi orang yang mendengar Adzan untuk mengucapkan لا حول ولا قوة إلا بالله setelah ucapan muadzin حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ۞ حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ._ Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khaththāb radhiyallāhu ta'āla 'anhu dalam hal tersebut.


وإذا قال المؤذن في صلاة الصبح: الصلاة خير من النوم فإن المستمع يقول مثله و لَا يسن عند الإقامة 



Bila dalam Adzan subuh muadzin mengucapkan الصلاة خير من النوم yang artinya 'shalat itu lebih baik daripada tidur', maka yang mendengar mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin الصلاة خير من النوم dan tidak disunnahkan mengucapkan bacaan tersebut yaitu الصلاة خير من النوم di saat Iqamah. 


Jadi bagi orang yang mendengar kumandang muadzin الصلاة خير من النوم maka disunnahkan baginya mengucapkan الصلاة خير من النوم.  Tetapi dalam Iqamah, muadzin tidak dianjurkan mengucapkan الصلاة خير من النوم. 


Kemudian kata para ulama penulis kitab Fiqih Muyassar, kemudian mengucapkan shalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 'Kemudian' maksudnya disunnahkan. Para ulama menjelaskan bahwa hukum bershalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam setelah mengumandangkan Adzan adalah sunnah. Dan ini merupakan pendapat yang telah disepakati oleh empat imam madzhab. 


_Empat madzhab telah sepakat_ bahwa bershalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam sesudah Adzan baik bagi muadzin atau orang yang mendengar Adzan hukumnya sunnah atau dianjurkan. Madzhab Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi'iyyah dan Hanabillah semua menyatakan hukumnya sunnah (shalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam setelah Adzan).


Apa dalilnya? 

Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullāh bin Amr bin Ash radhiyallāhu ta'āla 'anhuma, dia berkata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

.......

Dari Abdullāh bin Amr bin Ash (semoga Allāh meridhai keduanya) dia berkata, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: _"Apabila kalian mendengar seorang muadzin maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Karen sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allāh akan bershalawat kepadanya sepuluh kali."_


MasyaAllāh, ini balasan yang besar dari Allāh bagi orang yang senang bershalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.


Kemudian memintakan kepada Allāh untukku Al-Wasilah, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam  menafsirkan Al-Wasilah adalah kedudukan di dalam Surga.

.......


_"Wasilah adalah suatu kedudukan di Surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Allāh dan aku berharap aku adalah orang tersebut."_

.....


Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, _"Baragsiapa yang memohon untukku kepada Allāh wasilah, maka ia berhak mendapatkan syafa'atku pada hari kiamat."_


MasyaAllāh, hadits ini menunjukkan bahwa bershalawat kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam setelah mendengarkan Adzan adalah sunnah berdasarkan kesepakatan empat imam madzhab.

Demikian pelajaran kita pada kali ini.


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

TATA CARA ADZAN DAN IQAMAH - HALAQAH

 🔊 *TATA CARA ADZAN DAN IQAMAH  - HALAQAH 07*

🌍 BimbinganIslam.com

📆 Selasa, 27 Rabi'ul Akhir 1444 H/22 November 2022 M

👤 Ustadz M Wasitho Abu Fawaz, Lc hafidzhohullah

📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Kitab Shalat 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•


بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 


Ikhwani wa Akhawati Fīllāh, para sahabat Bimbingan Islam (BIAS) yang semoga dirahmati dan diberkahi Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 


Adzan dan Iqamah mempunyai tata cara yang telah ditetapkan di dalam sunnah-sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Mahdzurah radhiyallāhu ta'āla 'anhu bahwasanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengajari Abu Mahdzurah Adzan secara langsung.


Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda kepada Abu Mahdzurah yaitu engkau mengucapkan:  


اَللهُ اَكْبَرُ ×4

اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ ×2

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ×2

حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ ×2

حَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ ×2

اَللهُ اَكْبَرُ ×2

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ ×1


Adapun tata cara iqamah maka engkau mengucapkan:


 اَللهُ اَكْبَر ×2

اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ ×1

اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ ×1

حَيَّ عَلَي الصَّلاَةِ ×1

حَيَّ عَلَي الْفَلاَحِ ×1

قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ ×2

اَللهُ اَكْبَرُ ×2

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ ×1


Tata cara Adzan dan Iqamah ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallāhu ta'āla 'anhu, ia berkata: 


 أمر بلالٌ أن يشفع الأذان، وأن يوتر الإقامة إلا الإقامة


Anas bin Malik radhiyallāhu mengatakan, _"Bilal diperintahkan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam agar mengucapkan lafadz adzan dua kali dua kali dan mengucapkan bacaan Iqamah satu kali satu kali kecuali bacaan قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ .... قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ maka ini dibaca dua kali."_ (HR Bukhari 605)


Sehingga kalimat Adzan menjadi dua kali-dua kali sedangkan kalimat Iqamah adalah satu kali satu kali kecuali bacaan قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ dibaca dua kali. Ini adalah tata cara Adzan dan Iqamah yang dianjurkan.


Karena Bilal mengumandangkannya adalah keadaan muqim dan safar bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam sampai Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam meninggal dunia tidak ada perubahan atau penambahan dan pengurangan, maka persis seperti hadits riwayat Abu Mahdzurah radhiyallāhu ta'āla 'anhu. 


Kemudian, jika muadzin mentarji,


وإن رجَّع في الأذان، أو ثنَّى الإقامة، فلا بأس، لأنه من الاختلاف المباح. 


Bila muadzin mentarji' Adzan atau mengucapkan dua kali Iqamah maka tidak mengapa. Tarji' maksudnya adalah mengulang. 


ترج -رجع 


Maksudnya apa? Mengumandangkan Adzan dua kalimat syahadat dengan pelan kemudian mengulang dua kalimat syahadat tersebut dengan suara yang keras sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab Sunnannya. 


Kemudian dianjurkan bagi seorang muadzin pada Adzan Subuh untuk mengucapkan, الصلاة خير من النوم setelah bacaan حَيَّ على الفلاح. Sekali lagi setelah muadzin mengumandangkan bacaan حَيَّ على الفلاح maka dalam adzan Subuh dianjurkan untuk mengucapkan  الصلاة خير من النوم yang artinya shalat itu lebih baik daripada tidur, dibaca dua kali.


Hal ini berdasarkan hadits riwayat Abu Mahdzurah bahwa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda kepadanya,


إن كان في أذان الصبح قلت: الصلاة خير من النوم


_"Jika ini dikumandangkan pada adzan Subuh maka kamu hendaknya mengucapkan الصلاة خير من النوم shalat itu lebih baik daripada tidur."_ (HR An-Nasai)


Demikian pelajaran kita pada pertemuan kali ini.


سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Selasa, 15 November 2022

KEWAJIBAN SHALAT ATAU HUKUM SHALAT - HALAQAH 02

 🔊 *KEWAJIBAN SHALAT ATAU HUKUM SHALAT - HALAQAH 02*

🌍 BimbinganIslam.com

📆 Selasa, 20 Rabi'ul Akhir 1444 H/15 November 2022 M

👤 Ustadz M Wasitho Abu Fawaz, Lc hafidzhohullah

📗 Kitab Al-Fiqhu Al-Muyassar | Fiqih Shalat 


•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

بسم الله الرحمن الرحيم 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله رب العالمين، الذي أنزل شريعة الِإسلام هدى للناس ورحمة للعالمين وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده و رسول الله أمام الخاشعين و على آله وصحبه الطيبين الطاهرين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد 


Ma'asyiral Ikhwati wa Akhawat, Para sahabat Bimbingan Islam yang semoga dirahmati dan diberkahi Allāh Subhānahu wa Ta'āla.


Ikhwani wa Akhawati Fīllāh A'ādzaniyallāh wa Iyyakum Jami'an.


Pelajaran kita pada pertemuan kali ini yaitu tentang Kitab Shalat, adapun pembahasannya adalah tentang Kewajiban Shalat atau Hukum Shalat. Shalat hukumnya wajib sebagaimana yang telah kita ketahui secara pasti berdasarkan dalil dari Al-Qur'an, As-Sunnah dan Ijma' para ulama.


Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman dalam Al-Qur'an tentang wajibnya melaksanakan Shalat yaitu: 


وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ


_"Dan dirikanlah Shalat."_ (QS. Al-Baqarah: 43).


Ayat Al-Qur'an yang redaksinya seperti ini sangat banyak.


Kemudian dalil lain yaitu firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla di dalam surat Ibrahim ayat 31. 


Allāh berfirman: 


قُل لِّعِبَادِيَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ 


_Katakan wahai Muhammad kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman, "Hendaklah mereka mendirikan Shalat."_


Adapun dalil dari hadits adalah sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang berbunyi,


هي خَمْسٌ وهي خَمْسُونَ


_"Ia (shalat) lima waktu dan ia adalah lima puluh pahala."_


(Hadits shahih riwayat Al-Bukhāri no. 349).


Ia adalah lima puluh pahala maksudnya, secara jumlah (bilangan) ditinjau dari perbuatannya (shalat ini) hanya lima kali atau lima waktu dalam sehari semalam tetapi pahalanya sama dengan lima puluh pahala. 


Karena dalam Islam Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan balasan minimal untuk setiap kebaikan adalah satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. 


الْحَسَنَة بعَشْر أَمْثَالِهَا


_"Satu amal kebaikan akan diberi pahala oleh Allāh dengan sepuluh kebaikan yang semisal."_


Kemudian di dalam shahih Al-Bukhāri dan Muslim, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda kepada orang-orang yang bertanya kepada Beliau tentang syari'at-syari'at Islam.


Maka Beliau menjawab,


خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ ‏"‏‏.‏ فَقَالَ السائل : هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ ‏"‏ لاَ، إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ


Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda kepada orang yang bertanya kepada Beliau tentang syari'at-syari'at Islam, maka Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab, 


_"Shalat lima waktu dalam sehari semalam."_


Lalu orang tersebut bertanya lagi, _"Adakah kewajiban yang lainnya atasku?"_


Apakah masih ada tambahan shalat yang wajib di atas shalat lima waktu?


Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab, _"Tidak, kecuali jika engkau ingin menambah shalat Sunnah."_


(Hadits shahih riwayat Al-Bukhāri no. 46 dan Muslim no. 11).


Inilah beberapa dalil syar'i dari Al-Qur'an dan As-Sunnah yang menunjukkan bahwa Shalat hukumnya Wajib.


Kemudian Shalat yang wajib ini, Allāh Subhānahu wa Ta'āla bebankan kepada siapa saja? Allāh bebankan kepada setiap muslim. _Shalat lima waktu wajib dikerjakan oleh setiap muslim dan muslimah yang baligh dan berakal._


Baligh tanda-tandanya ada tiga pada laki-laki dan ada empat pada anak perempuan.


```Tanda baligh bagi anak laki-laki yaitu:```


⑴ Apabila telah mimpi basah.

⑵ Apabila tumbuh bulu kasar di sekitar kemaluannya.

⑶ Apabila telah mencapai usia 15 tahun.


Demikian pula pada anak perempuan, _tanda-tanda baligh ada empat yang tiga sama dengan anak laki-laki yaitu:_


⑴ Apabila telah mimpi basah.

⑵ Apabila tumbuh bulu kasar di sekitar kemaluannya.

⑶ Apabila telah mencapai usia 15 tahun.

⑷ Apabila telah keluar darah haid.


Jadi ada tambahan tanda baligh pada anak perempuan adalah apabila telah keluar darah haid.


```Syarat wajibnya Shalat``` 


⑴ Beragama Islam

⑵ Baligh

⑶ Berakal sehat, karena orang yang tidak memiliki akal sehat atau dengan kata lain orang yang gila maka tidak wajib. 


Maka shalat tidak wajib atas orang kafir karena tidak beragama Islam, tidak wajib bagi anak-anak yang belum baligh, dan tidak wajib bagi orang gila.


Apa dalilnya? 


Dalilnya adalah sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam,


رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثٍ عَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ وَعَنِ الْمَجْنُونِ حَتَّى يَفِيقَ وَعَنِ الصَّغِيرِ حَتَّى يَبْلُغَ


_"Pena pencatat amal perbuatan diangkat dari tiga golongan manusia, yaitu;  ① dari orang tidur sampai dia bangun, ② dari golongan orang gila sampai dia waras atau sembuh dari gilanya, ③ dari anak-anak sampai dia dewasa atau baligh."_ (HR. Bukhari secara mu’allaq, Abu Daud no. 4400, dishahihkan Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, 2/5).


Adapun anak-anak maka mereka diperintahkan untuk mengerjakan shalat ketika telah berusia tujuh tahun. Dan diberi pelajaran berupa pukulan yang mendidik, pukulan yang tidak mencederai atau melukai tatkala mereka berusia sepuluh tahun.


Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, 


مُرُوْا أولادكم بِالصَّلَاةِ وَ هم أبناء سَبْعِ سنين وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا و هم أبناء عَشْر سنين


_"Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika berusia tujuh tahun dan berilah pukulan yang mendidik yang tidak mencederai ketika mereka berusia sepuluh tahun apabila mereka tidak mengerjakan Shalat."_ (HR. Abu Daud no. 495)


Adapun hukum mengingkari kewajiban Shalat atau hukum meninggalkan Shalat maka para ulama atau sebagian ulama Sunnah berpendapat bahwa ia telah jatuh dalam kekafiran dan menjadi orang yang murtad dalam agama Islam. 


Tapi sekali lagi terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama Sunnah tentang hukum orang yang meninggalkan Shalat karena malas dan bukan mengingkari kewajiban Shalat. Adapun mengingkari kewajiban Shalat maka para ulama Ahlus Sunnah sepakat orang tersebut telah keluar dari agama Islam, menjadi murtad, dan kafir.


Apa dalil bahwa meninggalkan Shalat dan mengingkari kewajiban Shalat merupakan kekafiran? 


Yaitu sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam,


الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ


_"Perjanjian kami dengan mereka (orang kafir) adalah mengerjakan Shalat, maka barangsiapa meninggalkan Shalat maka sungguh ia telah jatuh dalam kekafiran."_ (HR. Muslim 134)


Demikian tiga pembahasan yang bisa kami sampaikan dari Kitabu Ash-Shalah (كتاب الصلاة), semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, ilmu yang akan meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allāh, ilmu yang akan membuahkan amal shalih.


اللهم علمنا ما ينفعنا وانفعنا بما علمتنا وزدنا علما 

وصلى الله و سلم و بارك على نبينا محمد 

وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

و سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك 

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته  



•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•

Senin, 07 November 2022

SETIAP MUSLIM MAMPU BERSEDEKAH | 

 🔰 _*SETIAP MUSLIM MAMPU BERSEDEKAH | Hadist #93*_

📗 _*Fawaid Hadist Bimbingan Islam*_


*•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•*


عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ نَاسًا قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِاْلأُجُوْرِ، يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّى، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَيَتَصَدَّقُوْنَ بِفُضُوْلِ أَمْوَالِهِمْ قَالَ: « أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُوْنَ بِهِ: إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَكْبِيْرَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلِّ تَحْمِيْدَّةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةً، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْىٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ » قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيَأْتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ، وَيَكُوْنُ لَهُ فِيْهَا أَجْرٌ؟، قَالَ: « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ وِزْرٌ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ »

 

_Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu ia berkata, “Beberapa orang (sahabat) pernah menyampaikan keluhan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi membawa pahala yang banyak, mereka shalat sebagaimana kami juga shalat, berpuasa sebagaimana kami puasa, tetapi mereka mampu bersedekah dengan kelebihan harta mereka.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,_

 

_“Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian mampu untuk sedekah?” Sesungguhnya setiap tasbih (Subhanallah) itu sedekah, setiap takbir (Allahu akbar) itu sedekah, setiap tahmid (Alhamdulillah), itu sedekah, setiap tahlil (Laa Ilaha Illallah) itu sedekah. Menyuruh pada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah dan bersetubuh (dengan istri) juga adalah sedekah.”_

 

_Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang di antara kami mendapatkan pahala sedangkan dia mengikuti syahwatnya?”_

 

_Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah seseorang yang menyalurkan syahwatnya pada yang haram dia berdosa?” Maka demikian pula apabila dia menempatkan syahwatnya itu pada yang halal, dia akan mendapat pahala.”_


(HR. Muslim, no. 1006).

 

*•┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈•*


📝 *FAEDAH HADIST*

 

Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya:

 

*1️⃣* Semangatnya para sahabat dalam bersaing dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Mereka memiliki sifat dan sikap yang mulia ini dalam keseharian hidup sehari-hari.

 

*2️⃣* Para sahabat berpikir bahwasanya yang namanya sedekah itu harus dengan harta. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada mereka bahwasanya sedekah itu tidak harus dengan harta. Sedekah itu bisa dengan amal shalih dan kebaikan apa saja. Ini adalah sesuatu yang mereka belum pahami. Maka Rasul Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa aallam menjelaskan bahwasanya dalam agama kita semua amal shalih disebut sebagai sedekah. Semua ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala terhitung sebagai sedekah.

 

*3️⃣* Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membuka pintu kebaikan bagi orang-orang fakir. Pintu kebaikan tersebut selain dengan shalat dan puasa adalah dengan dzikir, amar makruf nahi mungkar, hingga hubungan intim dengan pasangan yang halal.

 

*4️⃣* Para ulama menjelaskan bahwa syarat nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah

(a) mengetahui sesuatu yang dilarang adalah kemungkaran berdasarkan dalil syar’i, bukan berdasarkan perasaan, kebiasaan, cemburu, atau sekilas penglihatan;

(b) orang yang ingin dilarang telah diketahui terjerumus dalam kemungkaran;

(c) kemungkaran yang diingkari tidak akan berubah menjadi kemungkaran yang lebih parah.

 

*5️⃣* Semua orang kaya dan miskin diperintahkan untuk mengerjakan ketaatan dan dilarang berbuat kemungkaran.

 

*6️⃣* Kemudahan agama Islam dalam mewujudkan pintu-pintu kebaikan dari berbagai sisi amalan.

 

*7️⃣* Bagusnya metode dan cara pengajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana beliau beliau membuat permisalan yang menjadikan lawan bicara menjadi puas, dan ini termasuk metode yang bagus dalam hal pendidikan dan mendekatkan pemahaman. Lihatlah jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, _“Bagaimana pendapat kalian seandainya hal tersebut disalurkan di jalan yang haram, bukankah akan mendapatkan dosa? Demikianlah halnya jika hal tersebut diletakkan pada jalan yang halal, maka ia mendapatkan pahala.”_

 

_Wallahu Ta’ala A’lam._

 

*Referensi Utama:* Syarh Al-Arba’in An-Nawawiyyah dan Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Shalih al Utsaimin, & Kitab Bahjatun Naazhiriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy.

 

👤 Ustadz Fadly Gugul S.Ag 

🌍 https://bimbinganislam.com/fawaid-hadist-93-setiap-muslim-mampu-bersedekah/

Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan

   Beranda / Artikel Aqidah Artikel Manhaj Syirik Dalam Nama & Sifat Allah Serta Contohnya Dalam Kehidupan Bimbingan Islam 2 hours yang ...