•
Banyak kisah-kisah tentang Nabi Khidir yang ramai dibicarakan orang, ada yang menyatakan Nabi Khidir masih hidup, adapula yang menyatakan Khidir sekarang berdiam di sebuah pulau, ada pula yang menyatakan bahwa setiap musim haji Nabi Khidir rutin mengunjungi padang Arafah 😁
Entah khidir siapa yang dimaksud (......????).
Tapi yang jelas begitulah Khurafat dan Tahayul yang berkembang di tengah masyarakat kita. Lucunya, banyak pula orang-orang yang sangat mempercayai perkara-perkara tersebut, semua ini berpangkal dari kesalahpahaman mereka tentang hakekat Nabi Khidir. Terlebih lagi orang-orang ekstrim dari kalangan pengikut Tarekat dan tasawwuf yang membumbui berbagai macam dongeng dan cerita bohong tentang Khidir. Sebagian di antara mereka, ada yang mengaku telah bertemu dengan Khidir, berbicara dengannya dan mendapat wasiat dan ilham darinya. Misalnya di dinegeri +62, ada sebagian orang yang mengaku telah bertemu dengan Khidir dan mengambil baca'an-baca'an shalawat, wirid-wirid dan dzikir dari Khidir secara langsung, tanpa perantara, atau melalui mimpi. Bahkan ada pula yang mengaku dialah Nabi Khidir. Semua ini adalah keyakinan batil....!!!.
Lebih anehnya lagi, katanya Nabi Khidir menyamar menjadi pengemis, menyamar menjadi pedagang Es lilin, menyamar menjadi pedagang siomay, dan samaran-samaran yang lainnya 😂
Saudara/i ku, untuk mengetahui mengenai hidup atau wafatnya Khidir, kita harus merujuk berdasarkan dalil-dalil dari Al-Kitab dan Sunnah . Dan jika kita mengadakan riset ilmiah, maka kita akan mendapatkan Al-Qur'an dan Sunnah menjelaskan bahwa Nabi Khidhir telah meninggal dunia.
Al-Allamah Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, "Dalil yang menunjukkan bahwa Nabi Khidir sudah tidak ada di dunia adalah empat perkara; Al-Qur'an, As-Sunnah, ijma' (kesepakatan) Ulama' muhaqqiqin, dan dalil aqliy".
(Lihat Al-Manar Al-Munif (hal. 69)).
Saudara/i ku, andaikan beliau Nabi Khidir masih hidup, tentu diwajibkan bagi beliau untuk mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, mengikuti dakwah beliau, dan membantu dakwah beliau. Karena Allah telah mengambil janji dari para nabi sebelumnya, untuk beriman kepada Muhammad, membantu beliau, jika mereka berjumpa dengan zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Allah berfirman:
وإذ أخذ الله ميثاق النَّبيين لما آتيتكم من كتابٍ وحكمةٍ ثُمَّ جاءكم رسولٌ مصدقٌ لما معكم لتؤمننَّ به ولتنصرنَّه قال أأقررتم وأخذتم على ذلكم إصري قالوا أقررنا قال فاشهدوا وأنا معكم من الشَّاهدين
(ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, akankah kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu ?". Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".
(QS. Ali Imran: 81).
Al-Hafizh Ibnu Katsir menukil dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata sa'at menafsirkan ayat ini, "Allah tidak mengutus seorang nabi di antara para nabi, kecuali Dia mengambil perjanjian padanya. Jika Allah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sedang nabi itu hidup, maka ia (nabi itu) betul-betul harus beriman kepada beliau, dan menolongnya".
(Lihat Tafsir Ibnu Katsir (1/565)).
Jika Khidir masih hidup, tentunya ia tidak boleh menunda-nunda keimanannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ia harus mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berjihad bersamanya dan menyampaikan dakwah beliau. Ini merupakan perjanjian Allah Ta'ala kepada seluruh para nabi dan rasul sebagaimana yang tersebut dalam QS. Al-Imran ayat 81 di atas.
Ini menunjukkan kepada kita bahwa wajib bagi seorang nabi dan rasul untuk menolong dan beriman kepada Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan bahwa andaikan Nabi Musa 'alaihis salam, yang jauh lebih mulia dari Nabi Khidir masih hidup, maka ia harus mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لَوْ أَنَّ مُوْسَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلاَّ أَنْ يَتَّبِعَنِيْ
"Andaikan Musa hidup, tentunya tidak mungkin baginya, kecuali harus mengikutiku".
(HR. Ahmad dalam Al-Musnad (3/387), Ad-Darimiy dalam As-Sunan (1/115), Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (5/2), Ibnu Abdil Barr dalam Jami' Bayan Al-Ilm (2/42), dan lainnya. Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa' (1589)).
Sudah dimaklumi, tidak ada satu pun riwayat shahih ataupun hasan yang dapat membuat jiwa tenang menyebutkan bahwa Khidir pernah bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tidak pula pernah ikut bersama Rasulullah dalam berbagai peperangan.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ نَفْسٍ مَنْفُوْسَةٍ الْيَوْمَ تَأْتِي عَلَيْهَا مِائَةُ سَنَةٍ وَهِيَ حَيَّةٌ يَوْمَئِذٍ
"Tidak ada satu jiwa pun yang hidup pada hari ini telah lewat 100 tahun, sedang ia hidup pada hari itu".
(HR. Muslim dalam Shahih- nya (4/1966)).
Inilah beberapa dalil, dan komentar para Ulama', semuanya menyatakan Nabi Khidir tidak hidup lagi atau sudah meninggal. Nyatalah kebatilan orang yang mengaku bertemu dengan Nabi Khidir untuk menerima ajaran di luar ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Bagaimana mungkin Khidir mengajarkan suatu ajaran di luar syari'at Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam....??!!. Itu pasti bukan Nabi Khidir, Tapi Syetan yang ingin menyesatkan manusia....!!!.
Al-Imam Ibrahim bin Ishaq Al-Harbiy rahimahullah berkata, "Tidak ada yang menyebarkan berita-berita seperti ini (yakni tentang hidupnya Khidir) di antara manusia, kecuali syetan".
(Lihat Al-Maudhu'at (1/199) dan Ruh Al-Ma'aniy (15/321) karya Al-Alusiy).
Seorang Ulama' Syafi'iyyah, Al-Hafizh Abul Fida' Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy rahimahullah berkata setelah membawakan hadits dan kisah tentang hidupnya Khidir, "Riwayat-riwayat, dan hikayat-hikayat ini merupakan sandaran orang yang berpendapat tentang hidupnya Nabi Khidir sampai hari ini. Semua hadits-hadits yang marfu' ini adalah dha'if jiddan (lemah sekali), tidak bisa dijadikan hujjah dalam urusan agama".
(Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah (1/334)).
Al-Hafizh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata, "Hadits-hadits yang disebutkan di dalamnya tentang Khidir, dan hidupnya, semuanya adalah dusta (palsu). Tidak shahih satu hadits pun tentang hidupnya Nabi Khidir".
(Lihat Al-Manar Al-Munif (hal. 67)).
Ibnul Jauziy setelah membawakan beberapa hadits tentang hidupnya Nabi Khidir berkata, "Hadits-hadits ini adalah batil".
(Lihat Al-Maudhu'at (1/195-197)).
Dari dalil-dalil diatas dan perkata'an para Ulama', maka jelas bagi kita kalau Nabi Khidir tidak hidup alias sudah meninggal. Jadi, jelas sudah kebatilan orang yang mengaku bertemu dengan Nabi Khidir...!!.
Sekali lagi,... ndaikan Khidir masih hidup dan mengajarkan suatu ajaran di luar syari'at Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, maka sudah bisa dipastikan bukan Nabi Khidir, Tapi Syetan yang ingin menyesatkan manusia...!!.
Barakallahu fiikum
https://www.facebook.com/100091289858716/posts/pfbid09J8jmqWY6TwQhW21i4EqbdsePeZGRaZQXvLWcpadgQNn3yEcgCxwjA3bt9JAR95Ll/?app=fbl