BISMILLAH....
KESEMPURNAAN ISLAM...
Termasuk prinsip-prinsip agama yang wajib di yakini dalam agama Islam, bahwa Islam telah di sempurnakan oleh Allâh Azza wa Jalla .
Maka tugas manusia adalah mempelajari dan mentaatinya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agamamu.
[al-Mâidah/5: 3]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam tafsirnya:
“Ini nikmat Allâh Azza wa Jalla terbesar kepada umat ini, yaitu Allâh Azza wa Jalla menyempurnakan agama mereka untuk mereka...
Sehingga mereka tidak membutuhkan agama apapun selainnya, dan mereka tidak membutuhkan seorang Nabi-pun selain Nabi mereka.
Oleh karena inilah Allâh menjadikan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup seluruh para Nabi dan (Allâh) mengutus beliau kepada seluruh manusia dan jin.
Tidak ada yang halal kecuali apa yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam halalkan. Tidak ada yang haram kecuali apa yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam haramkan. Tidak ada agama kecuali apa yang beliau syari’atkan. Segala sesuatu yang beliau beritakan, maka hal itu haq dan benar (sesuai kenyataan), tidak ada kedustaan padanya dan tidak ada kesalahan”.
NABI SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM TELAH MENUNAIKAN AMANAH...
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkewajiban menyampaikan agama, dan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melakukannya dengan sebaik-baiknya.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyampaikan Islam dengan sempurna, tanpa dikurangi.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak wafat kecuali agama ini telah sempurna.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا تَرَكْتُ شَيْئًا مِمَّا أَمَرَكُمُ اللهُ بِهِ إِلاَّ وَقَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ وَلاَ شَيْئًا مِمَّا نَهَاكُمُ عَنْهُ إِلاَّ وَقَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
Tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Allâh perintahkan kepada kamu kecuali aku telah memerintahkannya. Dan tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Allâh Azza wa Jalla larang kepada kamu kecuali aku telah melarangnya.
[Hadits Shahîh dengan seluruh jalur riwayatnya. riwayat Syâfi’i rahimahullah , al-Baihaqi, al-Khathib al-Baghdadi, dll.
Dishahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Silsilah ash-Shahîhah, 4/416-417 dan syaikh Ahmad Syâkir t dalam Ta’lîq ar-Risâlah, hlm. 93-103. Dinukil dari al-Bid’ah wa Atsaruhâ as-sayyi’ fil Ummah, hlm. 25]
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
مَا بَقِيَ شَيْئٌ يُقَرِّبُ مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُ مِنَ النَّارِ إِلاَّ وَقَدْ بُيِّنَ لَكُمْ
Tidaklah tersisa sesuatupun yang akan mendekatkan ke sorga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah dijelaskan kepada kamu.
[Hadits Shahîh. Lihat penjelasannya dalam ar-Risâlah karya imam Syâfi’i, hlm. 93, ta’liq syaikh Ahmad Syâkir. Dinukil dari ‘Ilmu Ushûlil Bida’, hlm.
~~~~~
KONSEKWENSI KESEMPURNAAN ISLAM...
Setelah kita mengetahui kesempurnaan Islam, maka di antara konsekwensinya adalah kita cukup mempelajari agama Islam ini, kemudian mengamalkannya, mendakwahkannya, dan bersabar dalam semua hal di atas. Kita tidak boleh membuat-buat dan menambahkan perkara baru apapun ke dalam agama ini, sebagaimana kita tidak boleh menguranginya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunan kami padanya, maka amalan itu tertolak.
[HR. Muslim, no. 1718]
Dan inilah yang dipahami oleh para Ulama kita semenjak dahulu. Imam Mâlik bin Anas rahimahullah berkata, “Barangsiapa membuat bid’ah (perkara baru) dalam Islam, dia memandangnya sebagai kebaikan, maka sesungguhnya dia telah menyangka bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengkhianati risalah (tugas menyampaikan agama),
karena Allâh Azza wa Jalla telah berfirman,
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.
(al-Mâidah/5 :3)
Oleh karena itu, apa saja yang pada hari itu tidak menjadi agama, pada hari inipun juga tidak menjadi agama”.
[Kitab al-I’tishâm, 2/64, karya Imam Asy-Syâtibi]
Semoga kita beribadah kepada Allahu 'azza wa jalla, sesuai dengan apa yang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ajar kan.
Allahu A'lam.